BONDOWOSO, RADARJEMBER.IDÂ – Menunggu waktu berbuka puasa tiba alias ngabuburit, tidak harus mendatangi bazar atau keluar rumah. Di Kecamatan Grujugan, anak-anak mengisi sore hari mereka pada bulan Ramadan dengan kegiatan khatmil Quran dan tadarus puisi.
Mereka yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut secara bergantian membacakan puisi dengan tema Ramadan. Selain itu, mereka diajak membaca dan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran.
Dari 22 anak yang hadir, ada sejumlah anak yang ikut parade pembacaan puisi. Anak-anak itu tampak khidmat saat membaca setiap kalimat dalam sajak tersebut.
Tadarus puisi dihadiri oleh sastrawan muda Bondowoso yang sudah menerbitkan beberapa buku kumpulan puisi, Dhee Raj. Hadir juga beberapa pecinta dan penikmat puisi. Pembacaan puisi terakhir dalam kegiatan tadarus puisi yakni Muthmainnah, dia merupakan pecinta puisi tahun 80-an.
Kegiatan tadarus puisi ini digagas oleh sejumlah pegiat literasi yang tergabung dalam Bintana Research and Literacy Shelter (BRLS) Indonesia. Research Consultant BRLS Indonesia Muhammad Syahron menyambut baik kehadiran semua volunteers. Total ada 40 volunteers yang hadir.
“Alhamdulillah kami dapat bertemu dalam keadaan sehat di acara yang penuh berkah. Semoga tetap semangat puasanya adek-adek,” harapnya.
Menurutnya, kegiatan ini dibuka dengan khatmil Quran agar menambah kecintaan anak-anak dan generasi muda pada Alquran. “Sementara tadarus puisi dilakukan untuk mengenalkan literasi sejak dini pada adik-adik yang masih kecil,” terangnya.
Dia berpesan agar anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah itu terus membaca dan membaca. Sebab, dengan membaca, kata dia, akan mengantarkan mereka pada pintu kesuksesan.
“Saya juga berharap, semoga dengan adanya pertemuan ini tercipta emosional anggota BLRS, sehingga terus semangat di dunia literasi dan penelitian,” ucapnya. Setelah khatmil Quran dan tadarus puisi untuk mengisi waktu pada bulan Ramadan 1442 Hijriah ini, dilanjutkan dengan buka bersama di Kantor BLRS Indonesia, Kecamatan Grujugan.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda