Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dinding penahan tanah yang ambruk di dekat Jembatan Ki Ronggo, Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, rupanya belum mendapat rencana perbaikan dari Pemkab Bondowoso. Bahkan, saat hari kejadian, hanya ada petugas yang memberi garis pembatas, serta mengukur panjang dan lebar dinding yang ambrol.
BACA JUGA : Fakta Sidang: Difabel Terdakwa Pencurian di Jember Sempat Diancam “Tembak”
Penting diketahui, dinding penahan tanah yang ambrol itu menjadi tumpuan dataran di atasnya. Oleh karena itu, wajar saja jika banyak UMKM yang berjualan merasa waswas. Sebab, khawatir tempat berjualannya juga longsor.
Mobile_AP_Rectangle 2
Tujuan pembangunan Jembatan Ki Ronggo yang jadi ikon baru Bondowoso tersebut adalah untuk mempermudah pengendara mengakses daerah Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel. Selain itu, untuk pusat wisata kuliner. Bahkan, dibuat aneka taman kecil untuk menarik masyarakat beraktivitas di tempat tersebut. Semangat ini yang menjadikan Pemkab Bondowoso kerap mempercantik jembatan tersebut.
Diketahui, dinding bangunan itu menjadi satu paket pengerjaan dengan Jembatan Ki Ronggo. Pertama, proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2016 menggunakan dana APBD. Kemudian, pada 2017 juga ada lanjutan penganggaran untuk jembatan tersebut. Jadi, kemegahan dinding sungai beserta jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kotakulon dan Sekarputih itu menghabiskan sekitar Rp 13 miliar dengan dua kali penganggaran.
Pascaambruk, kerusakan yang terjadi cukup parah. Plengsengan sungai dengan panjang 35 meter dan lebar 6 meter itu mengalami longsor setelah diterpa hujan deras sekitar dua jam dan derasnya sungai. Sementara, tinggi plengsengan yang ambrol mencapai 15 meter.
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dinding penahan tanah yang ambruk di dekat Jembatan Ki Ronggo, Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, rupanya belum mendapat rencana perbaikan dari Pemkab Bondowoso. Bahkan, saat hari kejadian, hanya ada petugas yang memberi garis pembatas, serta mengukur panjang dan lebar dinding yang ambrol.
BACA JUGA : Fakta Sidang: Difabel Terdakwa Pencurian di Jember Sempat Diancam “Tembak”
Penting diketahui, dinding penahan tanah yang ambrol itu menjadi tumpuan dataran di atasnya. Oleh karena itu, wajar saja jika banyak UMKM yang berjualan merasa waswas. Sebab, khawatir tempat berjualannya juga longsor.
Tujuan pembangunan Jembatan Ki Ronggo yang jadi ikon baru Bondowoso tersebut adalah untuk mempermudah pengendara mengakses daerah Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel. Selain itu, untuk pusat wisata kuliner. Bahkan, dibuat aneka taman kecil untuk menarik masyarakat beraktivitas di tempat tersebut. Semangat ini yang menjadikan Pemkab Bondowoso kerap mempercantik jembatan tersebut.
Diketahui, dinding bangunan itu menjadi satu paket pengerjaan dengan Jembatan Ki Ronggo. Pertama, proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2016 menggunakan dana APBD. Kemudian, pada 2017 juga ada lanjutan penganggaran untuk jembatan tersebut. Jadi, kemegahan dinding sungai beserta jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kotakulon dan Sekarputih itu menghabiskan sekitar Rp 13 miliar dengan dua kali penganggaran.
Pascaambruk, kerusakan yang terjadi cukup parah. Plengsengan sungai dengan panjang 35 meter dan lebar 6 meter itu mengalami longsor setelah diterpa hujan deras sekitar dua jam dan derasnya sungai. Sementara, tinggi plengsengan yang ambrol mencapai 15 meter.
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dinding penahan tanah yang ambruk di dekat Jembatan Ki Ronggo, Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel, rupanya belum mendapat rencana perbaikan dari Pemkab Bondowoso. Bahkan, saat hari kejadian, hanya ada petugas yang memberi garis pembatas, serta mengukur panjang dan lebar dinding yang ambrol.
BACA JUGA : Fakta Sidang: Difabel Terdakwa Pencurian di Jember Sempat Diancam “Tembak”
Penting diketahui, dinding penahan tanah yang ambrol itu menjadi tumpuan dataran di atasnya. Oleh karena itu, wajar saja jika banyak UMKM yang berjualan merasa waswas. Sebab, khawatir tempat berjualannya juga longsor.
Tujuan pembangunan Jembatan Ki Ronggo yang jadi ikon baru Bondowoso tersebut adalah untuk mempermudah pengendara mengakses daerah Kelurahan Sekarputih, Kecamatan Tegalampel. Selain itu, untuk pusat wisata kuliner. Bahkan, dibuat aneka taman kecil untuk menarik masyarakat beraktivitas di tempat tersebut. Semangat ini yang menjadikan Pemkab Bondowoso kerap mempercantik jembatan tersebut.
Diketahui, dinding bangunan itu menjadi satu paket pengerjaan dengan Jembatan Ki Ronggo. Pertama, proyek tersebut dikerjakan pada tahun 2016 menggunakan dana APBD. Kemudian, pada 2017 juga ada lanjutan penganggaran untuk jembatan tersebut. Jadi, kemegahan dinding sungai beserta jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kotakulon dan Sekarputih itu menghabiskan sekitar Rp 13 miliar dengan dua kali penganggaran.
Pascaambruk, kerusakan yang terjadi cukup parah. Plengsengan sungai dengan panjang 35 meter dan lebar 6 meter itu mengalami longsor setelah diterpa hujan deras sekitar dua jam dan derasnya sungai. Sementara, tinggi plengsengan yang ambrol mencapai 15 meter.