BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID– Gonjang ganjing dugaan jual beli jabatan di Pemkab Bondowoso, memantik reaksi salah satu fungsionaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai berlambang Ka’bah ini merupakan partai utama penyokong pemerintah di kabupaten setempat.
Dia tiba-tiba memberikan klarifikasi di salah satu media massa daring lantaran merasa tertuduh. Padahal, sejauh ini belum ada satupun media yang mengabarkan siapa aktor di balik kasus yang tengah disorot publik tersebut. Ini pertanda apa?
BACA JUGA: Rekening Pengirim-Penerima Dugaan Jual Beli Jabatan di Bondowoso Terungkap
Ahmadi, Pengurus Harian Bidang Informasi dan Komunikasi DPC PPP Bondowoso itu, mengaku dirinya merasa tertuduh dengan beberapa pemberitaan yang beredar. Dia juga merasa namanya disebut-sebut.
“Atas dasar pemberitaan yang mencuat di beberapa media siber terkait dugaan adanya pungutan liar (pungli) jual beli jabatan, yang seolah-oleh dituduhkan kepada saya, maka saya membantah semua dugaan tuduhan tersebut,” katanya, sebagaimana disampaikan kepada salah satu wartawan media daring.
Bahkan, dia sempat mengaku ada sejumlah pejabat yang mendekati dirinya sebelum mutasi dilakukan oleh Pemkab Bondowoso. Namun demikian, dia menolak lantaran tidak mempunyai kapasitas apapun.
“Saat nama saya yang katanya disebut-sebut dalam transaksi, coba saja dibuktikan rekaman itu dari siapa, dengan siapa, dan ditujukan kepada siapa? Jika memang ada bukti transfer kepada oknum selain saya, dan tujuan transfer itu katanya untuk saya, saya tidak pernah tahu menahu soal itu. Silakan ditelusuri saja,” elaknya, seperti dilansir dari salah satu media daring.
Jawa Pos Radar Ijen mencoba mengklarifikasi kembali terkait pernyataan pengurus PPP Bondowoso tersebut. Namun, dia enggan menerima wawancara kembali. Ahmadi beralasan, agar suasana tidak keruh kembali. “Biar tidak semakin keruh, sebaiknya sudah cukup. Mohon maaf,” jawabnya, membalas pesan yang dikirim oleh Jawa Pos Radar Ijen. (*)
Reporter: Ahmad Ma’mun
Editor : Mahrus Sholih