22.5 C
Jember
Saturday, 3 June 2023

Dewan Inisiasi Raperda Kebudayaan

Sudah Susun Master Plan, Mulai Dibahas saat PAK

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi dan budaya Bondowoso menjadi keunggulan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Keberagaman tradisi serta sejarah yang panjang di Bondowoso akan lebih diperkuat melalui peraturan daerah (perda).

Saat ini, Bondowoso mulai menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Kebudayaan dan Kearifan Lokal. Itu sebagai tindak lanjut budaya serta kearifan lokal agar memiliki dasar hukum.

Sinung Sudrajad, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, menjelaskan, saat ini penyusunan raperda terus berproses. “Di APBD awal tahun 2022 ini tugas Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (BP4D) Bondowoso menyusun master plan tentang kebudayaan. Informasinya master plan sudah disusun, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan pokok-pokok pemikiran kebudayaan daerah,” ujar Sinung.

Mobile_AP_Rectangle 2

Politisi PDIP ini mengatakan, pada semester kedua Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) perda tersebut mulai bisa dikerjakan. “Ini semua sebagai bentuk inisiatif dari legislatif. DPRD akan segera mengerjakan raperda agar segera rampung,” ujarnya.

Pria yang kagum akan kebudayaan lokal ini menambahkan, di akhir tahun 2021 lalu, legislatif bersama perwakilan bidang kebudayaan Disparbudpora serta BP4D Bondowoso belajar langsung ke Kabupaten Mojokerto. “Kami menggali informasi terkait pembuatan perda kebudayaan yang sudah dilakukan di Mojokerto,” imbuhnya.

Inisiatif raperda tersebut sebagai turunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan. “Raperda itu dalam rangka melindungi segenap pelaku seni tradisi dan kebudayaan yang ada di Bondowoso. Selain itu, bertujuan untuk menjaga serta melestarikan,” ungkap pria yang gemar mengulik sejarah Bondowoso ini.

Sinung menjabarkan, diketahui bersama bahwa Bondowoso menyimpan segudang seni dan tradisi cukup unik. “Ada dasarnya, modal potensi Bondowoso mengalami tiga tahapan fase sejarah. Mulai dari era megalitikum, era klasik yang secara fakta sudah ditemui sejumlah bukti situs Majapahit di Tlogosari, Pujer, dan Wonosari, termasuk di Cermee. Selanjutnya ada era perjuangan kemerdekaan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi dan budaya Bondowoso menjadi keunggulan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Keberagaman tradisi serta sejarah yang panjang di Bondowoso akan lebih diperkuat melalui peraturan daerah (perda).

Saat ini, Bondowoso mulai menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Kebudayaan dan Kearifan Lokal. Itu sebagai tindak lanjut budaya serta kearifan lokal agar memiliki dasar hukum.

Sinung Sudrajad, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, menjelaskan, saat ini penyusunan raperda terus berproses. “Di APBD awal tahun 2022 ini tugas Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (BP4D) Bondowoso menyusun master plan tentang kebudayaan. Informasinya master plan sudah disusun, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan pokok-pokok pemikiran kebudayaan daerah,” ujar Sinung.

Politisi PDIP ini mengatakan, pada semester kedua Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) perda tersebut mulai bisa dikerjakan. “Ini semua sebagai bentuk inisiatif dari legislatif. DPRD akan segera mengerjakan raperda agar segera rampung,” ujarnya.

Pria yang kagum akan kebudayaan lokal ini menambahkan, di akhir tahun 2021 lalu, legislatif bersama perwakilan bidang kebudayaan Disparbudpora serta BP4D Bondowoso belajar langsung ke Kabupaten Mojokerto. “Kami menggali informasi terkait pembuatan perda kebudayaan yang sudah dilakukan di Mojokerto,” imbuhnya.

Inisiatif raperda tersebut sebagai turunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan. “Raperda itu dalam rangka melindungi segenap pelaku seni tradisi dan kebudayaan yang ada di Bondowoso. Selain itu, bertujuan untuk menjaga serta melestarikan,” ungkap pria yang gemar mengulik sejarah Bondowoso ini.

Sinung menjabarkan, diketahui bersama bahwa Bondowoso menyimpan segudang seni dan tradisi cukup unik. “Ada dasarnya, modal potensi Bondowoso mengalami tiga tahapan fase sejarah. Mulai dari era megalitikum, era klasik yang secara fakta sudah ditemui sejumlah bukti situs Majapahit di Tlogosari, Pujer, dan Wonosari, termasuk di Cermee. Selanjutnya ada era perjuangan kemerdekaan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tradisi dan budaya Bondowoso menjadi keunggulan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. Keberagaman tradisi serta sejarah yang panjang di Bondowoso akan lebih diperkuat melalui peraturan daerah (perda).

Saat ini, Bondowoso mulai menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Kebudayaan dan Kearifan Lokal. Itu sebagai tindak lanjut budaya serta kearifan lokal agar memiliki dasar hukum.

Sinung Sudrajad, Wakil Ketua DPRD Bondowoso, menjelaskan, saat ini penyusunan raperda terus berproses. “Di APBD awal tahun 2022 ini tugas Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (BP4D) Bondowoso menyusun master plan tentang kebudayaan. Informasinya master plan sudah disusun, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan pokok-pokok pemikiran kebudayaan daerah,” ujar Sinung.

Politisi PDIP ini mengatakan, pada semester kedua Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) perda tersebut mulai bisa dikerjakan. “Ini semua sebagai bentuk inisiatif dari legislatif. DPRD akan segera mengerjakan raperda agar segera rampung,” ujarnya.

Pria yang kagum akan kebudayaan lokal ini menambahkan, di akhir tahun 2021 lalu, legislatif bersama perwakilan bidang kebudayaan Disparbudpora serta BP4D Bondowoso belajar langsung ke Kabupaten Mojokerto. “Kami menggali informasi terkait pembuatan perda kebudayaan yang sudah dilakukan di Mojokerto,” imbuhnya.

Inisiatif raperda tersebut sebagai turunan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Kemajuan Kebudayaan. “Raperda itu dalam rangka melindungi segenap pelaku seni tradisi dan kebudayaan yang ada di Bondowoso. Selain itu, bertujuan untuk menjaga serta melestarikan,” ungkap pria yang gemar mengulik sejarah Bondowoso ini.

Sinung menjabarkan, diketahui bersama bahwa Bondowoso menyimpan segudang seni dan tradisi cukup unik. “Ada dasarnya, modal potensi Bondowoso mengalami tiga tahapan fase sejarah. Mulai dari era megalitikum, era klasik yang secara fakta sudah ditemui sejumlah bukti situs Majapahit di Tlogosari, Pujer, dan Wonosari, termasuk di Cermee. Selanjutnya ada era perjuangan kemerdekaan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca