23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Pemkab Bondowoso Sudah Ultimatum SPBU

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – BBM jenis pertalite mulai berangsur normal di beberapa SPBU Bondowoso. Sebab, beberapa waktu lalu stok pertalite cukup langka. Apalagi, sejumlah SPBU lebih mengutamakan pengecer yang mengantre.

Kini, Pemkab melalui Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Rahmatullah sudah memberikan peringatan kepada pemilik SPBU. “Kami sudah melaksanakan rapat dan koordinasi dengan pihak-pihak SPBU Pertamina. Serta melibatkan Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas,” ungkapnya.

Rahmatullah menjelaskan, beberapa pekan lalu memang para pengelola SPBU terkendala kiriman pertalite yang selalu terlambat. Namun, kini persoalan kelangkaan pertalite sudah berangsur pulih. “Memang kemarin ada kelangkaan pertalite karena pengirimannya ada kendala. Tetapi sekarang sudah normal,” urainya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, pihaknya sudah memberikan peringatan dan imbauan kepada SPBU. Agar tidak mengesampingkan para pembeli kendaraan pribadi. Sebab, beberapa SPBU masih saja membandel dengan mengutamakan para pengecer.

“Kaitannya para pengecer bensin tersebut atau pengepul, kami sudah sampaikan imbauannya. Agar pemilik SPBU tetap mengutamakan pembeli pribadi,” beber mantan Camat Tamanan ini.

Beberapa pekan lalu, Manajer SPBU Tamansari Jagir menerangkan, kondisi habisnya pertalite disebabkan pengurangan pengiriman BBM. Yakni jenis pertalite dan pertamax di seluruh SPBU. Baik di Bondowoso, Jember, Situbondo, maupun Banyuwangi.

Bahkan, menurut Jagir, jumlah pengurangannya tak tanggung-tanggung. Dia menyebut, pengurangannya mencapai 50 persen. Pada hari biasa, biasanya di SPBU miliknya dikirim sebanyak 16 ribu liter. “Namun, hanya 8 ribuan liter,” ungkapnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – BBM jenis pertalite mulai berangsur normal di beberapa SPBU Bondowoso. Sebab, beberapa waktu lalu stok pertalite cukup langka. Apalagi, sejumlah SPBU lebih mengutamakan pengecer yang mengantre.

Kini, Pemkab melalui Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Rahmatullah sudah memberikan peringatan kepada pemilik SPBU. “Kami sudah melaksanakan rapat dan koordinasi dengan pihak-pihak SPBU Pertamina. Serta melibatkan Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas,” ungkapnya.

Rahmatullah menjelaskan, beberapa pekan lalu memang para pengelola SPBU terkendala kiriman pertalite yang selalu terlambat. Namun, kini persoalan kelangkaan pertalite sudah berangsur pulih. “Memang kemarin ada kelangkaan pertalite karena pengirimannya ada kendala. Tetapi sekarang sudah normal,” urainya.

Selain itu, pihaknya sudah memberikan peringatan dan imbauan kepada SPBU. Agar tidak mengesampingkan para pembeli kendaraan pribadi. Sebab, beberapa SPBU masih saja membandel dengan mengutamakan para pengecer.

“Kaitannya para pengecer bensin tersebut atau pengepul, kami sudah sampaikan imbauannya. Agar pemilik SPBU tetap mengutamakan pembeli pribadi,” beber mantan Camat Tamanan ini.

Beberapa pekan lalu, Manajer SPBU Tamansari Jagir menerangkan, kondisi habisnya pertalite disebabkan pengurangan pengiriman BBM. Yakni jenis pertalite dan pertamax di seluruh SPBU. Baik di Bondowoso, Jember, Situbondo, maupun Banyuwangi.

Bahkan, menurut Jagir, jumlah pengurangannya tak tanggung-tanggung. Dia menyebut, pengurangannya mencapai 50 persen. Pada hari biasa, biasanya di SPBU miliknya dikirim sebanyak 16 ribu liter. “Namun, hanya 8 ribuan liter,” ungkapnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – BBM jenis pertalite mulai berangsur normal di beberapa SPBU Bondowoso. Sebab, beberapa waktu lalu stok pertalite cukup langka. Apalagi, sejumlah SPBU lebih mengutamakan pengecer yang mengantre.

Kini, Pemkab melalui Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Rahmatullah sudah memberikan peringatan kepada pemilik SPBU. “Kami sudah melaksanakan rapat dan koordinasi dengan pihak-pihak SPBU Pertamina. Serta melibatkan Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas,” ungkapnya.

Rahmatullah menjelaskan, beberapa pekan lalu memang para pengelola SPBU terkendala kiriman pertalite yang selalu terlambat. Namun, kini persoalan kelangkaan pertalite sudah berangsur pulih. “Memang kemarin ada kelangkaan pertalite karena pengirimannya ada kendala. Tetapi sekarang sudah normal,” urainya.

Selain itu, pihaknya sudah memberikan peringatan dan imbauan kepada SPBU. Agar tidak mengesampingkan para pembeli kendaraan pribadi. Sebab, beberapa SPBU masih saja membandel dengan mengutamakan para pengecer.

“Kaitannya para pengecer bensin tersebut atau pengepul, kami sudah sampaikan imbauannya. Agar pemilik SPBU tetap mengutamakan pembeli pribadi,” beber mantan Camat Tamanan ini.

Beberapa pekan lalu, Manajer SPBU Tamansari Jagir menerangkan, kondisi habisnya pertalite disebabkan pengurangan pengiriman BBM. Yakni jenis pertalite dan pertamax di seluruh SPBU. Baik di Bondowoso, Jember, Situbondo, maupun Banyuwangi.

Bahkan, menurut Jagir, jumlah pengurangannya tak tanggung-tanggung. Dia menyebut, pengurangannya mencapai 50 persen. Pada hari biasa, biasanya di SPBU miliknya dikirim sebanyak 16 ribu liter. “Namun, hanya 8 ribuan liter,” ungkapnya.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca