Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam sepekan, tiga kali keran tandon fasilitas umum cuci tangan yang ada di Alun-Alun Bondowoso raib. Catatan dari BPBD Bondowoso, mereka harus mengganti keran tandon tersebut tiga kali dalam seminggu belakangan.
Tentu, hal tersebut menjadi miris. Sebab, keran tandon itu adalah fasilitas umum pendukung gaya hidup sehat melawan pandemi Covid-19 di area ruang terbuka hijau (RTH) atau ruang publik. Ajakan mencuci tangan dengan sabun pun terus digelorakan oleh pemerintah.
Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum yang ada pun masih rendah. “Hal ini tentu sangat meresahkan. Sebab, mengingat kebutuhan cuci tangan sebagai penerapan protokol kesehatan,” ujar Adi Sunaryadi, Plt Kalaksa BPBD Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Mobile_AP_Rectangle 2
Adi menambahkan, adanya tandon air cuci tangan itu dalam rangka mendukung gaya hidup new normal 3M. Yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. “Ada beberapa unit tandon yang kami tarik kembali. Karena telah dirusak atau dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami merasa, mestinya bersama-sama untuk merawat fasilitas umum dalam rangka penegakan prokes,” jelas Adi.
Lebih lanjut, menurut Adi, pihaknya akan berkoordinasi dan mengomunikasikan kembali kepada pihak keamanan. Guna menempatkan tandon air yang baru di sejumlah titik rawan. “Jadi, kalau ada pencurian, tentu kami sesalkan. Ada beberapa unit tandon yang sudah berkali-kali hilang. Kami akan kerja sama dengan pihak keamanan untuk nantinya dipasang kembali,” pungkasnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam sepekan, tiga kali keran tandon fasilitas umum cuci tangan yang ada di Alun-Alun Bondowoso raib. Catatan dari BPBD Bondowoso, mereka harus mengganti keran tandon tersebut tiga kali dalam seminggu belakangan.
Tentu, hal tersebut menjadi miris. Sebab, keran tandon itu adalah fasilitas umum pendukung gaya hidup sehat melawan pandemi Covid-19 di area ruang terbuka hijau (RTH) atau ruang publik. Ajakan mencuci tangan dengan sabun pun terus digelorakan oleh pemerintah.
Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum yang ada pun masih rendah. “Hal ini tentu sangat meresahkan. Sebab, mengingat kebutuhan cuci tangan sebagai penerapan protokol kesehatan,” ujar Adi Sunaryadi, Plt Kalaksa BPBD Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Adi menambahkan, adanya tandon air cuci tangan itu dalam rangka mendukung gaya hidup new normal 3M. Yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. “Ada beberapa unit tandon yang kami tarik kembali. Karena telah dirusak atau dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami merasa, mestinya bersama-sama untuk merawat fasilitas umum dalam rangka penegakan prokes,” jelas Adi.
Lebih lanjut, menurut Adi, pihaknya akan berkoordinasi dan mengomunikasikan kembali kepada pihak keamanan. Guna menempatkan tandon air yang baru di sejumlah titik rawan. “Jadi, kalau ada pencurian, tentu kami sesalkan. Ada beberapa unit tandon yang sudah berkali-kali hilang. Kami akan kerja sama dengan pihak keamanan untuk nantinya dipasang kembali,” pungkasnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam sepekan, tiga kali keran tandon fasilitas umum cuci tangan yang ada di Alun-Alun Bondowoso raib. Catatan dari BPBD Bondowoso, mereka harus mengganti keran tandon tersebut tiga kali dalam seminggu belakangan.
Tentu, hal tersebut menjadi miris. Sebab, keran tandon itu adalah fasilitas umum pendukung gaya hidup sehat melawan pandemi Covid-19 di area ruang terbuka hijau (RTH) atau ruang publik. Ajakan mencuci tangan dengan sabun pun terus digelorakan oleh pemerintah.
Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk sama-sama menjaga fasilitas umum yang ada pun masih rendah. “Hal ini tentu sangat meresahkan. Sebab, mengingat kebutuhan cuci tangan sebagai penerapan protokol kesehatan,” ujar Adi Sunaryadi, Plt Kalaksa BPBD Bondowoso kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Adi menambahkan, adanya tandon air cuci tangan itu dalam rangka mendukung gaya hidup new normal 3M. Yaitu, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. “Ada beberapa unit tandon yang kami tarik kembali. Karena telah dirusak atau dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kami merasa, mestinya bersama-sama untuk merawat fasilitas umum dalam rangka penegakan prokes,” jelas Adi.
Lebih lanjut, menurut Adi, pihaknya akan berkoordinasi dan mengomunikasikan kembali kepada pihak keamanan. Guna menempatkan tandon air yang baru di sejumlah titik rawan. “Jadi, kalau ada pencurian, tentu kami sesalkan. Ada beberapa unit tandon yang sudah berkali-kali hilang. Kami akan kerja sama dengan pihak keamanan untuk nantinya dipasang kembali,” pungkasnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda