31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Kini, Keramik Kolamnya Mulai Bersih

Pemandian Tasnan dengan Cerita Mistisnya

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kolam renang Tasnan kini sudah berubah. Lantai-lantai kolamnya pun sudah cukup bagus. Airnya jernih. Sebab, berasal dari sumber alami. Tanpa kaporit.

Setelah sempat tutup karena pandemi, pemandian alam itu kini sudah mulai rutin dibuka. Buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10 ribu. Pengunjung bisa merasakan berenang di bawah alam rindang pepohonan nan sejuk.

Namun, di balik itu semua, pemandian alam Tasnan ini memiliki cerita panjang. Bahkan, tak jarang sejumlah warga menyebut kolam renang itu punya stigma angker. Kawasan pemandian alam Tasnan memang terletak di Desa Taman, Kecamatan Grujugan. Lokasi pemandian ini berada di tengah hutan pinus. Tepatnya di wilayah Perhutani KPH Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Bahkan beberapa pengunjung desa itu kalau mau masuk ke pemandian ini baca-baca salawat. Setelah itu, baru mereka renang seperti biasa. Tapi juga tidak ada kejanggalan yang aneh kok,” ujar Fitri, salah seorang petugas kolam Tasnan.

Fitri menuturkan, beberapa tahun silam kolam renang Tasnan ini memang mangkrak. Tak dikelola dengan baik. “Sekarang kondisinya juga sudah cukup bagus. Kolamnya bersih. Kami kuras satu minggu dua kali. Kalau dulu, ya sangat kotor dan tidak terawat,” ungkap Fitri.

Lokasi kolam renang ini tidak terlalu jauh dari jalan raya jurusan Bondowoso-Jember. Sekitar 2 kilometer dari jalan provinsi tersebut. Pemandian yang dibangun sejak puluhan tahun silam ini juga tak jauh dari permukiman warga.

Dari cerita warga sekitar, pada sekitar tahun 2000-an sempat terjadi insiden anak tenggelam. Tenggelamnya anak kecil di kolam ini lantas dikaitkan dengan penghuni tempat wisata yang meminta tumbal. Di pinggir kolam ini juga terdapat pohon ara besar, yang konon sering muncul penampakan.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kolam renang Tasnan kini sudah berubah. Lantai-lantai kolamnya pun sudah cukup bagus. Airnya jernih. Sebab, berasal dari sumber alami. Tanpa kaporit.

Setelah sempat tutup karena pandemi, pemandian alam itu kini sudah mulai rutin dibuka. Buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10 ribu. Pengunjung bisa merasakan berenang di bawah alam rindang pepohonan nan sejuk.

Namun, di balik itu semua, pemandian alam Tasnan ini memiliki cerita panjang. Bahkan, tak jarang sejumlah warga menyebut kolam renang itu punya stigma angker. Kawasan pemandian alam Tasnan memang terletak di Desa Taman, Kecamatan Grujugan. Lokasi pemandian ini berada di tengah hutan pinus. Tepatnya di wilayah Perhutani KPH Bondowoso.

“Bahkan beberapa pengunjung desa itu kalau mau masuk ke pemandian ini baca-baca salawat. Setelah itu, baru mereka renang seperti biasa. Tapi juga tidak ada kejanggalan yang aneh kok,” ujar Fitri, salah seorang petugas kolam Tasnan.

Fitri menuturkan, beberapa tahun silam kolam renang Tasnan ini memang mangkrak. Tak dikelola dengan baik. “Sekarang kondisinya juga sudah cukup bagus. Kolamnya bersih. Kami kuras satu minggu dua kali. Kalau dulu, ya sangat kotor dan tidak terawat,” ungkap Fitri.

Lokasi kolam renang ini tidak terlalu jauh dari jalan raya jurusan Bondowoso-Jember. Sekitar 2 kilometer dari jalan provinsi tersebut. Pemandian yang dibangun sejak puluhan tahun silam ini juga tak jauh dari permukiman warga.

Dari cerita warga sekitar, pada sekitar tahun 2000-an sempat terjadi insiden anak tenggelam. Tenggelamnya anak kecil di kolam ini lantas dikaitkan dengan penghuni tempat wisata yang meminta tumbal. Di pinggir kolam ini juga terdapat pohon ara besar, yang konon sering muncul penampakan.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kolam renang Tasnan kini sudah berubah. Lantai-lantai kolamnya pun sudah cukup bagus. Airnya jernih. Sebab, berasal dari sumber alami. Tanpa kaporit.

Setelah sempat tutup karena pandemi, pemandian alam itu kini sudah mulai rutin dibuka. Buka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 sore. Pengunjung hanya dikenakan tiket masuk sebesar Rp 10 ribu. Pengunjung bisa merasakan berenang di bawah alam rindang pepohonan nan sejuk.

Namun, di balik itu semua, pemandian alam Tasnan ini memiliki cerita panjang. Bahkan, tak jarang sejumlah warga menyebut kolam renang itu punya stigma angker. Kawasan pemandian alam Tasnan memang terletak di Desa Taman, Kecamatan Grujugan. Lokasi pemandian ini berada di tengah hutan pinus. Tepatnya di wilayah Perhutani KPH Bondowoso.

“Bahkan beberapa pengunjung desa itu kalau mau masuk ke pemandian ini baca-baca salawat. Setelah itu, baru mereka renang seperti biasa. Tapi juga tidak ada kejanggalan yang aneh kok,” ujar Fitri, salah seorang petugas kolam Tasnan.

Fitri menuturkan, beberapa tahun silam kolam renang Tasnan ini memang mangkrak. Tak dikelola dengan baik. “Sekarang kondisinya juga sudah cukup bagus. Kolamnya bersih. Kami kuras satu minggu dua kali. Kalau dulu, ya sangat kotor dan tidak terawat,” ungkap Fitri.

Lokasi kolam renang ini tidak terlalu jauh dari jalan raya jurusan Bondowoso-Jember. Sekitar 2 kilometer dari jalan provinsi tersebut. Pemandian yang dibangun sejak puluhan tahun silam ini juga tak jauh dari permukiman warga.

Dari cerita warga sekitar, pada sekitar tahun 2000-an sempat terjadi insiden anak tenggelam. Tenggelamnya anak kecil di kolam ini lantas dikaitkan dengan penghuni tempat wisata yang meminta tumbal. Di pinggir kolam ini juga terdapat pohon ara besar, yang konon sering muncul penampakan.

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca