Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Senyuman itu tidak dapat disembunyikan oleh Jumani, orang tua korban penculikan. Saat kembali bersama anak kesayangannya yang masih berusia delapan bulan, kemarin (26/1). Sebelumnya, mereka sempat berpisah selama beberapa hari. Sebab, anaknya diculik oleh orang yang juga dikenal oleh ibu korban selama ini. Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh Polres Bondowoso.
BACA JUGA : Tambang Galian C Terus Disorot, Ada Emas di Gumuk Rase Jenggawah?
Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Jumani mengaku sangat bahagia karena sudah bisa kembali bersama anaknya. Setelah dibawa kabur oleh pelaku. Dia pun mengaku berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena sudah berhasil mengamankan pelaku. Serta mengembalikan bocah tersebut kepada dirinya. “Terima kasih sudah menemukan anak saya yang hilang,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Ternyata, sebelum peristiwa penculikan terjadi, pelaku sempat meminta kepada Jumani untuk meminjamkan anaknya selama beberapa bulan. Dengan alasan akan dibawa ke Tangerang. Namun, karena merasa khawatir, dirinya tidak memperbolehkan hal tersebut. “Kan gak jelas mau gimana, saya gak perbolehkan,” imbuhnya.
Pada saat kejadian, Jumani mengaku tidak tahu seperti apa prosesnya. Sebab, anaknya sedang berada di rumah kakeknya, di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami. Pelaku membawa korban dengan alasan akan dibawa ke rumah cucunya. Namun, setelah dia pergi ke tempat yang dimaksud, ternyata yang bersangkutan tidak ditemukan. “Pas saya sampai ke sana sudah tidak ada,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Senyuman itu tidak dapat disembunyikan oleh Jumani, orang tua korban penculikan. Saat kembali bersama anak kesayangannya yang masih berusia delapan bulan, kemarin (26/1). Sebelumnya, mereka sempat berpisah selama beberapa hari. Sebab, anaknya diculik oleh orang yang juga dikenal oleh ibu korban selama ini. Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh Polres Bondowoso.
BACA JUGA : Tambang Galian C Terus Disorot, Ada Emas di Gumuk Rase Jenggawah?
Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Jumani mengaku sangat bahagia karena sudah bisa kembali bersama anaknya. Setelah dibawa kabur oleh pelaku. Dia pun mengaku berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena sudah berhasil mengamankan pelaku. Serta mengembalikan bocah tersebut kepada dirinya. “Terima kasih sudah menemukan anak saya yang hilang,” katanya.
Ternyata, sebelum peristiwa penculikan terjadi, pelaku sempat meminta kepada Jumani untuk meminjamkan anaknya selama beberapa bulan. Dengan alasan akan dibawa ke Tangerang. Namun, karena merasa khawatir, dirinya tidak memperbolehkan hal tersebut. “Kan gak jelas mau gimana, saya gak perbolehkan,” imbuhnya.
Pada saat kejadian, Jumani mengaku tidak tahu seperti apa prosesnya. Sebab, anaknya sedang berada di rumah kakeknya, di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami. Pelaku membawa korban dengan alasan akan dibawa ke rumah cucunya. Namun, setelah dia pergi ke tempat yang dimaksud, ternyata yang bersangkutan tidak ditemukan. “Pas saya sampai ke sana sudah tidak ada,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Senyuman itu tidak dapat disembunyikan oleh Jumani, orang tua korban penculikan. Saat kembali bersama anak kesayangannya yang masih berusia delapan bulan, kemarin (26/1). Sebelumnya, mereka sempat berpisah selama beberapa hari. Sebab, anaknya diculik oleh orang yang juga dikenal oleh ibu korban selama ini. Saat ini, pelaku sudah diamankan oleh Polres Bondowoso.
BACA JUGA : Tambang Galian C Terus Disorot, Ada Emas di Gumuk Rase Jenggawah?
Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Jumani mengaku sangat bahagia karena sudah bisa kembali bersama anaknya. Setelah dibawa kabur oleh pelaku. Dia pun mengaku berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena sudah berhasil mengamankan pelaku. Serta mengembalikan bocah tersebut kepada dirinya. “Terima kasih sudah menemukan anak saya yang hilang,” katanya.
Ternyata, sebelum peristiwa penculikan terjadi, pelaku sempat meminta kepada Jumani untuk meminjamkan anaknya selama beberapa bulan. Dengan alasan akan dibawa ke Tangerang. Namun, karena merasa khawatir, dirinya tidak memperbolehkan hal tersebut. “Kan gak jelas mau gimana, saya gak perbolehkan,” imbuhnya.
Pada saat kejadian, Jumani mengaku tidak tahu seperti apa prosesnya. Sebab, anaknya sedang berada di rumah kakeknya, di Desa Poncogati, Kecamatan Curahdami. Pelaku membawa korban dengan alasan akan dibawa ke rumah cucunya. Namun, setelah dia pergi ke tempat yang dimaksud, ternyata yang bersangkutan tidak ditemukan. “Pas saya sampai ke sana sudah tidak ada,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.