Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, yang memandikan jenazah dan memakamkan ke liang lahat tanpa adanya protokol kesehatan akhirnya menjalani testing. Hal ini sebagai tindak lanjut atas perebutan paksa jenazah Covid-19 serta pembakaran peti jenazah di desa setempat, pekan lalu,.
Hal itu diungkapkan oleh Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso Mohammad Imron. “Total ada 35 warga yang sudah kami tes dengan rapid test antigen, beberapa hari lalu. Alhamdulillah, warga merespons baik dan berjalan kondusif,” ungkapnya.
Dari 35 warga tersebut, dua orang dinyatakan positif Covid-19. Diketahui kedua orang itu bukan keluarga inti dari jenazah, melainkan kerabat. “Tapi, sekarang sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” imbuh Imron.
Mobile_AP_Rectangle 2
Camat Tamanan Mahfud Junaidi juga membenarkan bahwa warganya sudah dites terkait kejadian pembakaran peti jenazah tersebut. “Sementara ini, memang dua orang itu menjalani isoman. Karena lokasi isoman terpusat kami di kecamatan belum siap. Rencananya beberapa hari ke depan sudah siap,” urainya.
Mahfud menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi terkait pemulasaraan jenazah Covid-19 juga sudah siap dilaksanakan. “Tentu kami kumpulkan para kepala desa itu atas edukasi pemulasaraan jenazah. Juga kami sosialisasi kepada tokoh agama, masyarakat, serta pondok pesantren yang ada,” lanjutnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, yang memandikan jenazah dan memakamkan ke liang lahat tanpa adanya protokol kesehatan akhirnya menjalani testing. Hal ini sebagai tindak lanjut atas perebutan paksa jenazah Covid-19 serta pembakaran peti jenazah di desa setempat, pekan lalu,.
Hal itu diungkapkan oleh Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso Mohammad Imron. “Total ada 35 warga yang sudah kami tes dengan rapid test antigen, beberapa hari lalu. Alhamdulillah, warga merespons baik dan berjalan kondusif,” ungkapnya.
Dari 35 warga tersebut, dua orang dinyatakan positif Covid-19. Diketahui kedua orang itu bukan keluarga inti dari jenazah, melainkan kerabat. “Tapi, sekarang sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” imbuh Imron.
Camat Tamanan Mahfud Junaidi juga membenarkan bahwa warganya sudah dites terkait kejadian pembakaran peti jenazah tersebut. “Sementara ini, memang dua orang itu menjalani isoman. Karena lokasi isoman terpusat kami di kecamatan belum siap. Rencananya beberapa hari ke depan sudah siap,” urainya.
Mahfud menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi terkait pemulasaraan jenazah Covid-19 juga sudah siap dilaksanakan. “Tentu kami kumpulkan para kepala desa itu atas edukasi pemulasaraan jenazah. Juga kami sosialisasi kepada tokoh agama, masyarakat, serta pondok pesantren yang ada,” lanjutnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Puluhan warga di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, yang memandikan jenazah dan memakamkan ke liang lahat tanpa adanya protokol kesehatan akhirnya menjalani testing. Hal ini sebagai tindak lanjut atas perebutan paksa jenazah Covid-19 serta pembakaran peti jenazah di desa setempat, pekan lalu,.
Hal itu diungkapkan oleh Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso Mohammad Imron. “Total ada 35 warga yang sudah kami tes dengan rapid test antigen, beberapa hari lalu. Alhamdulillah, warga merespons baik dan berjalan kondusif,” ungkapnya.
Dari 35 warga tersebut, dua orang dinyatakan positif Covid-19. Diketahui kedua orang itu bukan keluarga inti dari jenazah, melainkan kerabat. “Tapi, sekarang sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” imbuh Imron.
Camat Tamanan Mahfud Junaidi juga membenarkan bahwa warganya sudah dites terkait kejadian pembakaran peti jenazah tersebut. “Sementara ini, memang dua orang itu menjalani isoman. Karena lokasi isoman terpusat kami di kecamatan belum siap. Rencananya beberapa hari ke depan sudah siap,” urainya.
Mahfud menambahkan bahwa edukasi dan sosialisasi terkait pemulasaraan jenazah Covid-19 juga sudah siap dilaksanakan. “Tentu kami kumpulkan para kepala desa itu atas edukasi pemulasaraan jenazah. Juga kami sosialisasi kepada tokoh agama, masyarakat, serta pondok pesantren yang ada,” lanjutnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti