23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Anggaran Cupet, Akankah Kuota CPNS Macet?

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 di Bondowoso terancam tak dilaksanakan. Penyebabnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya diusulkan untuk ditiadakan dalam rangka menutupi defisit dan refocusing APBD 2021 penanggulangan pandemi Covid-19.

Demikian dituturkan oleh Ketua Komisi I DPRD Tohari seusai mengikuti rapat Banggar dan tim anggaran terkait refocusing pada Senin (24/5) lalu. “Cuma karena kondisi seperti ini, akhirnya eksekutif tidak lagi akan melakukan rekrutmen CPNS tahun 2021. Walaupun dari KemenPANRB sudah mendapatkan alokasi,” ujarnya.

Ia menjabarkan, dalam penerimaan CPNS ini, Bondowoso sebenarnya mendapatkan alokasi 337 formasi untuk tenaga guru dan tenaga teknis. Karena itulah, dalam APBD dialokasikan hingga sekitar Rp 1,05 miliar untuk pelaksanaan CPNS ini.  “Karena kita pendaftarnya tak hanya seribu, pasti ribuan. Kami sudah siapkan di APBD,” imbuhnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Ketua Fraksi PKB ini pun mengaku prihatin dengan kondisi ini. Sebab, di tengah pandemi kesempatan kerja berkurang, sekarang justru terpaksa ditiadakan.  Belum lagi, di Bondowoso kebutuhan untuk guru dan tenaga teknis memang sangat penting.

“Itu memang sejak tahun 2019 kami usulkan ke pemerintah pusat. Karena memang kita kurang,” jelasnya.

“Sebenarnya sejak awal sudah sepakat bahwa ada rekrutmen CPNS, karena kita memang kekurangan. Tapi, saya kaget begitu ada usulan refocusing ini kok CPNS habis,” tutup Tohari.

Sebagai informasi, dalam refocusing APBD 2021 ini diperkirakan total anggaran yang di-refocusing  mencapai sekitar Rp 80 miliar. Jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Menurut Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir, saat dikonfirmasi seusai rapat Banggar dan tim anggaran, Senin (24/5) kemarin, refocusing ini masih belum final.

Karena tingginya refocusing ini, Ketua DPC PKB Bondowoso itu pun mengimbau agar dalam refocusing ini eksekutif hendaknya memperhatikan skala prioritas. Termasuk memperhatikan beban psikis para petugas lapangan. Dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN). Di lain sisi, perlu untuk mengurangi kegiatan-kegiatan sosialisasi. Namun, mengedepankan program peningkatan pendapatan masyarakat. Artinya, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 di Bondowoso terancam tak dilaksanakan. Penyebabnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya diusulkan untuk ditiadakan dalam rangka menutupi defisit dan refocusing APBD 2021 penanggulangan pandemi Covid-19.

Demikian dituturkan oleh Ketua Komisi I DPRD Tohari seusai mengikuti rapat Banggar dan tim anggaran terkait refocusing pada Senin (24/5) lalu. “Cuma karena kondisi seperti ini, akhirnya eksekutif tidak lagi akan melakukan rekrutmen CPNS tahun 2021. Walaupun dari KemenPANRB sudah mendapatkan alokasi,” ujarnya.

Ia menjabarkan, dalam penerimaan CPNS ini, Bondowoso sebenarnya mendapatkan alokasi 337 formasi untuk tenaga guru dan tenaga teknis. Karena itulah, dalam APBD dialokasikan hingga sekitar Rp 1,05 miliar untuk pelaksanaan CPNS ini.  “Karena kita pendaftarnya tak hanya seribu, pasti ribuan. Kami sudah siapkan di APBD,” imbuhnya.

Ketua Fraksi PKB ini pun mengaku prihatin dengan kondisi ini. Sebab, di tengah pandemi kesempatan kerja berkurang, sekarang justru terpaksa ditiadakan.  Belum lagi, di Bondowoso kebutuhan untuk guru dan tenaga teknis memang sangat penting.

“Itu memang sejak tahun 2019 kami usulkan ke pemerintah pusat. Karena memang kita kurang,” jelasnya.

“Sebenarnya sejak awal sudah sepakat bahwa ada rekrutmen CPNS, karena kita memang kekurangan. Tapi, saya kaget begitu ada usulan refocusing ini kok CPNS habis,” tutup Tohari.

Sebagai informasi, dalam refocusing APBD 2021 ini diperkirakan total anggaran yang di-refocusing  mencapai sekitar Rp 80 miliar. Jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Menurut Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir, saat dikonfirmasi seusai rapat Banggar dan tim anggaran, Senin (24/5) kemarin, refocusing ini masih belum final.

Karena tingginya refocusing ini, Ketua DPC PKB Bondowoso itu pun mengimbau agar dalam refocusing ini eksekutif hendaknya memperhatikan skala prioritas. Termasuk memperhatikan beban psikis para petugas lapangan. Dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN). Di lain sisi, perlu untuk mengurangi kegiatan-kegiatan sosialisasi. Namun, mengedepankan program peningkatan pendapatan masyarakat. Artinya, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 di Bondowoso terancam tak dilaksanakan. Penyebabnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya diusulkan untuk ditiadakan dalam rangka menutupi defisit dan refocusing APBD 2021 penanggulangan pandemi Covid-19.

Demikian dituturkan oleh Ketua Komisi I DPRD Tohari seusai mengikuti rapat Banggar dan tim anggaran terkait refocusing pada Senin (24/5) lalu. “Cuma karena kondisi seperti ini, akhirnya eksekutif tidak lagi akan melakukan rekrutmen CPNS tahun 2021. Walaupun dari KemenPANRB sudah mendapatkan alokasi,” ujarnya.

Ia menjabarkan, dalam penerimaan CPNS ini, Bondowoso sebenarnya mendapatkan alokasi 337 formasi untuk tenaga guru dan tenaga teknis. Karena itulah, dalam APBD dialokasikan hingga sekitar Rp 1,05 miliar untuk pelaksanaan CPNS ini.  “Karena kita pendaftarnya tak hanya seribu, pasti ribuan. Kami sudah siapkan di APBD,” imbuhnya.

Ketua Fraksi PKB ini pun mengaku prihatin dengan kondisi ini. Sebab, di tengah pandemi kesempatan kerja berkurang, sekarang justru terpaksa ditiadakan.  Belum lagi, di Bondowoso kebutuhan untuk guru dan tenaga teknis memang sangat penting.

“Itu memang sejak tahun 2019 kami usulkan ke pemerintah pusat. Karena memang kita kurang,” jelasnya.

“Sebenarnya sejak awal sudah sepakat bahwa ada rekrutmen CPNS, karena kita memang kekurangan. Tapi, saya kaget begitu ada usulan refocusing ini kok CPNS habis,” tutup Tohari.

Sebagai informasi, dalam refocusing APBD 2021 ini diperkirakan total anggaran yang di-refocusing  mencapai sekitar Rp 80 miliar. Jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Menurut Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir, saat dikonfirmasi seusai rapat Banggar dan tim anggaran, Senin (24/5) kemarin, refocusing ini masih belum final.

Karena tingginya refocusing ini, Ketua DPC PKB Bondowoso itu pun mengimbau agar dalam refocusing ini eksekutif hendaknya memperhatikan skala prioritas. Termasuk memperhatikan beban psikis para petugas lapangan. Dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN). Di lain sisi, perlu untuk mengurangi kegiatan-kegiatan sosialisasi. Namun, mengedepankan program peningkatan pendapatan masyarakat. Artinya, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca