BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Selama dua tahun, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bondowoso tidak mendapat subsidi. Karenanya, keuntungan yang dilaporkan ke pendapatan asli daerah (PAD) semakin merosot saja. Di 2019 keuntungan di kisaran Rp 1,2 miliar. Pada 2020, hanya Rp 900 juta.
Direktur Utama PDAM Bondowoso April Ariesta Bhirawa mengatakan, menurunnya keuntungan PDAM pada 2020 tidak berasal dari kinerja karyawan PDAM itu sendiri. Melainkan ada hal lain yang melatarbelakangi penurunan keuntungan tersebut. “Penurunan yang terjadi disebabkan karena dana subsidi yang dikeluarkan oleh PDAM sampai saat ini belum diganti oleh pemerintah kabupaten,” terangnya.
Sehingga, menurutnya, apabila hal ini terus dibiarkan, maka perusahaan akan mengalami defisit anggaran. “Karena di tahun 2020 kami melakukan investasi besar-besaran, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Padahal, lanjut Bhirawa, dalam peraturan menteri dan peraturan pemerintah disebutkan, apabila tarif PDAM belum menutupi biaya operasional, maka wajib hukumnya pemkab untuk mengganti dana tersebut kepada PDAM berupa subsidi.
Bhirawa meyakini, seandainya dana subsidi sudah diberikan, maka PDAM akan mendapat peningkatan keuntungan yang tinggi. “Seandainya subsidi itu dibayarkan oleh pemkab, maka keuntungannya bisa mencapai tiga miliar,” ungkapnya.
Budi Hartono, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso, membenarkan adanya kemerosotan keuntungan tersebut. Menurutnya, seharusnya pemkab melakukan pembayaran subsidi yang telah dikeluarkan oleh PDAM selama dua tahun terakhir. “Saya merasa prihatin kepada PDAM,” jelasnya
Sementara, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso A Mansur mengatakan, terkait penurunan pendapatan PDAM memang benar karena adanya subsidi yang belum dibayarkan oleh pemkab. Seharusnya PDAM diberikan dana subsidi yang lebih besar. Tapi sampai saat ini hal tersebut belum terealisasi. “Harapan kami, pemerintah daerah bisa memberikan subsidi kepada PDAM, sehingga bisa lebih maksimal menjalankan apa yang sudah menjadi tugas mereka,” pungkasnya.