23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Sewa 1.000 Pohon, Bergelut dengan Ketinggian

Mulyono, 19 Tahun Tekuni Bisnis Pinang Muda Buah pinang muda ternyata memiliki sejuta manfaat. Tak hanya itu, nilai jualnya pun cukup tinggi. Peluang bisnis inilah yang dimanfaatkan oleh Mulyono, 40, warga di Bondowoso. Ia bisa meraup puluhan juta rupiah setiap bulan.

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Usaha yang dijalani Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Banyuwulu, Kecamatan Wringin, ini sudah berlangsung selama 19 tahun. Yakni sejak tahun 2002 lalu.

“Awalnya saya diajak teman, belajar bagaimana prosesnya. Kok cukup menguntungkan. Akhirnya, saya lanjutkan hingga saat ini,” ungkapnya.

Mulyono menyewa pohon pinang milik petani. Disewa sebelum berbuah. Adapun harga sewa Rp 7-15 ribu per pohon. “Itu disewa selama satu tahun. Harga sewa tergantung potensi banyaknya buah pohon tersebut. Semakin lebat, semakin mahal,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Awal memulai usaha buah pinang muda, Mulyono hanya mampu menyewa 100 pohon pinang. Tetapi, saat ini dia sudah menyewa 1.000 pohon.

“Saya sewanya tidak hanya di satu desa. Tersebar di lima desa. Yaitu Desa Jati Tamban, Gubrih, Ampelan, Banyuwulu, dan Desa Wringin,” jelasnya.

Prioritas buah yang dipanen dan diproses adalah buah pinang muda. Sebab, kalau yang tua harganya murah. “Buah pinang dipanen saat umur tiga bulan sejak berbunga. Ada juga yang telanjur tua, tapi dilainkan, dan harganya lebih murah,” paparnya.

Adapun musim buah pinang dari bulan Januari sampai Juli. Setelah itu, pihaknya menunggu agar berbuah lagi di awal tahun berikutnya. Segala proses dilakukannya secara mandiri. Mulyono memanjat sendiri pohon pinang saat musim panen.

“Paling rendah pohonnya 10-15 meter. Ada juga yang 30 meter. Dalam satu pohon hasilnya bervariasi. Tergantung banyaknya buah. Ada juga yang tak berbuah,” jelasnya.

Mula-mula, buah pinang yang sudah dipanen dikupas terlebih dahulu. Pengupasan ini membutuhkan waktu cukup lama, karena buahnya masih muda.

“Kemudian, setelah dikupas, dipotong-potong dengan ketebalan sekitar satu sentimeter,” jelas pria dengan satu anak ini.

Setelah itu, kata dia, masuk proses penjemuran. Butuh empat hari agar buah pinang muda bisa kering total. “Dengan catatan panas full. Tak ada hujan. Kalau tidak ada panas, harus dioven. Karena kalau tidak kering, berjamur dan bisa rusak,” jelasnya.

Adapun penyusutan setelah kering bisa mencapai 70 persen. Yakni dalam setiap satu kuintal buah pinang bisa menjadi 30 kilogram ketika sudah kering.

Dalam satu bulan, dia bisa menjual lima kuintal buah pinang muda kering. Kalau dikonversi ke rupiah bisa menghasilkan Rp 20 juta, dengan estimasi harga Rp 40 ribu per kilogram. Kemudian, sebagian hasilnya untuk menyewa pohon pinang tahun berikutnya.

“Saya menekuni usaha buah pinang muda ini karena memang menguntungkan. Tetapi risikonya juga besar, karena hampir setiap hari harus naik pohon pinang yang tinggi menjulang hingga mencapai puluhan meter,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Usaha yang dijalani Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Banyuwulu, Kecamatan Wringin, ini sudah berlangsung selama 19 tahun. Yakni sejak tahun 2002 lalu.

“Awalnya saya diajak teman, belajar bagaimana prosesnya. Kok cukup menguntungkan. Akhirnya, saya lanjutkan hingga saat ini,” ungkapnya.

Mulyono menyewa pohon pinang milik petani. Disewa sebelum berbuah. Adapun harga sewa Rp 7-15 ribu per pohon. “Itu disewa selama satu tahun. Harga sewa tergantung potensi banyaknya buah pohon tersebut. Semakin lebat, semakin mahal,” katanya.

Awal memulai usaha buah pinang muda, Mulyono hanya mampu menyewa 100 pohon pinang. Tetapi, saat ini dia sudah menyewa 1.000 pohon.

“Saya sewanya tidak hanya di satu desa. Tersebar di lima desa. Yaitu Desa Jati Tamban, Gubrih, Ampelan, Banyuwulu, dan Desa Wringin,” jelasnya.

Prioritas buah yang dipanen dan diproses adalah buah pinang muda. Sebab, kalau yang tua harganya murah. “Buah pinang dipanen saat umur tiga bulan sejak berbunga. Ada juga yang telanjur tua, tapi dilainkan, dan harganya lebih murah,” paparnya.

Adapun musim buah pinang dari bulan Januari sampai Juli. Setelah itu, pihaknya menunggu agar berbuah lagi di awal tahun berikutnya. Segala proses dilakukannya secara mandiri. Mulyono memanjat sendiri pohon pinang saat musim panen.

“Paling rendah pohonnya 10-15 meter. Ada juga yang 30 meter. Dalam satu pohon hasilnya bervariasi. Tergantung banyaknya buah. Ada juga yang tak berbuah,” jelasnya.

Mula-mula, buah pinang yang sudah dipanen dikupas terlebih dahulu. Pengupasan ini membutuhkan waktu cukup lama, karena buahnya masih muda.

“Kemudian, setelah dikupas, dipotong-potong dengan ketebalan sekitar satu sentimeter,” jelas pria dengan satu anak ini.

Setelah itu, kata dia, masuk proses penjemuran. Butuh empat hari agar buah pinang muda bisa kering total. “Dengan catatan panas full. Tak ada hujan. Kalau tidak ada panas, harus dioven. Karena kalau tidak kering, berjamur dan bisa rusak,” jelasnya.

Adapun penyusutan setelah kering bisa mencapai 70 persen. Yakni dalam setiap satu kuintal buah pinang bisa menjadi 30 kilogram ketika sudah kering.

Dalam satu bulan, dia bisa menjual lima kuintal buah pinang muda kering. Kalau dikonversi ke rupiah bisa menghasilkan Rp 20 juta, dengan estimasi harga Rp 40 ribu per kilogram. Kemudian, sebagian hasilnya untuk menyewa pohon pinang tahun berikutnya.

“Saya menekuni usaha buah pinang muda ini karena memang menguntungkan. Tetapi risikonya juga besar, karena hampir setiap hari harus naik pohon pinang yang tinggi menjulang hingga mencapai puluhan meter,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Usaha yang dijalani Mulyono, warga Dusun Krajan, Desa Banyuwulu, Kecamatan Wringin, ini sudah berlangsung selama 19 tahun. Yakni sejak tahun 2002 lalu.

“Awalnya saya diajak teman, belajar bagaimana prosesnya. Kok cukup menguntungkan. Akhirnya, saya lanjutkan hingga saat ini,” ungkapnya.

Mulyono menyewa pohon pinang milik petani. Disewa sebelum berbuah. Adapun harga sewa Rp 7-15 ribu per pohon. “Itu disewa selama satu tahun. Harga sewa tergantung potensi banyaknya buah pohon tersebut. Semakin lebat, semakin mahal,” katanya.

Awal memulai usaha buah pinang muda, Mulyono hanya mampu menyewa 100 pohon pinang. Tetapi, saat ini dia sudah menyewa 1.000 pohon.

“Saya sewanya tidak hanya di satu desa. Tersebar di lima desa. Yaitu Desa Jati Tamban, Gubrih, Ampelan, Banyuwulu, dan Desa Wringin,” jelasnya.

Prioritas buah yang dipanen dan diproses adalah buah pinang muda. Sebab, kalau yang tua harganya murah. “Buah pinang dipanen saat umur tiga bulan sejak berbunga. Ada juga yang telanjur tua, tapi dilainkan, dan harganya lebih murah,” paparnya.

Adapun musim buah pinang dari bulan Januari sampai Juli. Setelah itu, pihaknya menunggu agar berbuah lagi di awal tahun berikutnya. Segala proses dilakukannya secara mandiri. Mulyono memanjat sendiri pohon pinang saat musim panen.

“Paling rendah pohonnya 10-15 meter. Ada juga yang 30 meter. Dalam satu pohon hasilnya bervariasi. Tergantung banyaknya buah. Ada juga yang tak berbuah,” jelasnya.

Mula-mula, buah pinang yang sudah dipanen dikupas terlebih dahulu. Pengupasan ini membutuhkan waktu cukup lama, karena buahnya masih muda.

“Kemudian, setelah dikupas, dipotong-potong dengan ketebalan sekitar satu sentimeter,” jelas pria dengan satu anak ini.

Setelah itu, kata dia, masuk proses penjemuran. Butuh empat hari agar buah pinang muda bisa kering total. “Dengan catatan panas full. Tak ada hujan. Kalau tidak ada panas, harus dioven. Karena kalau tidak kering, berjamur dan bisa rusak,” jelasnya.

Adapun penyusutan setelah kering bisa mencapai 70 persen. Yakni dalam setiap satu kuintal buah pinang bisa menjadi 30 kilogram ketika sudah kering.

Dalam satu bulan, dia bisa menjual lima kuintal buah pinang muda kering. Kalau dikonversi ke rupiah bisa menghasilkan Rp 20 juta, dengan estimasi harga Rp 40 ribu per kilogram. Kemudian, sebagian hasilnya untuk menyewa pohon pinang tahun berikutnya.

“Saya menekuni usaha buah pinang muda ini karena memang menguntungkan. Tetapi risikonya juga besar, karena hampir setiap hari harus naik pohon pinang yang tinggi menjulang hingga mencapai puluhan meter,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca