22.9 C
Jember
Saturday, 3 June 2023

Hewan Kurban Harus Dipastikan Sehat

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Idul Adha 1442 H semakin dekat. Masyarakat ada yang sudah mulai menyiapkan hewan kurban. Satu hal yang harus diperhatikan yakni memastikan hewan yang akan menjadi kurban dipastikan kesehatannya.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Bondowoso dr Cendy Herdiawan mengatakan, untuk memastikan kesehatan hewan, biasanya pihaknya melakukan pemeriksaan pada H-7 Idul Adha. Sasarannya lapak penjual hewan kurban dan lembaga penyalur kurban.

Pihaknya akan memberikan semacam sertifikat kepada pedagang yang hewan ternaknya sehat. Ada sertifikat sehat dari petugas, untuk hewan-hewan yang dijual. “Jika ada yang tidak sehat, kami kasih tanda, supaya tidak dijual. Biasanya kami pakai cat. Jadi, masyarakat yang mau beli, kalau ada tanda khusus, jangan dibeli,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut dia, penyakit-penyakit itu bisa diantisipasi dengan berbagai pemeriksaan. Pihaknya menyebutkan, pemeriksaan dilakukan secara berkala. Di antaranya antemortem atau pemeriksaan sebelum hewan dipotong, serta postmortem atau pemeriksaan setelah hewan dipotong. Biasanya akan banyak petugas dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan ini. Apalagi pemeriksaan dilakukan menyeluruh di seluruh Bondowoso.

Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat yang biasanya dipakai memotong hewan kurban serta tempat yang dilaporkan oleh masyarakat untuk memotong hewan. “Jadi, misalkan kita kurang dapat informasi, sampaikan ke dinas. Kita akan utus petugas untuk melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Disebutkan, jumlah personel di Kabupaten Bondowoso yang siap bertugas untuk kegiatan pemeriksaan tersebut terdiri atas 17 dokter hewan. Tidak termasuk yang baru bertugas. Paramedis atau mantri terdiri atas 14 orang. Dalam bertugas mereka akan dibagi tim dan ditentukan akan bertugas di wilayah mana saja.

Dijelaskan, seiring berjalannya waktu, kondisi ternak di masyarakat sudah mulai mengalami perkembangan baik. Artinya, kualitas ternak yang dijual semakin baik. Tidak seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Salah satu perkembangannya adalah masyarakat mulai sadar untuk mengobati hewan yang sedang sakit dengan obat-obat yang direkomendasikan.

Jurnalis: Ilham Wahyudi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Idul Adha 1442 H semakin dekat. Masyarakat ada yang sudah mulai menyiapkan hewan kurban. Satu hal yang harus diperhatikan yakni memastikan hewan yang akan menjadi kurban dipastikan kesehatannya.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Bondowoso dr Cendy Herdiawan mengatakan, untuk memastikan kesehatan hewan, biasanya pihaknya melakukan pemeriksaan pada H-7 Idul Adha. Sasarannya lapak penjual hewan kurban dan lembaga penyalur kurban.

Pihaknya akan memberikan semacam sertifikat kepada pedagang yang hewan ternaknya sehat. Ada sertifikat sehat dari petugas, untuk hewan-hewan yang dijual. “Jika ada yang tidak sehat, kami kasih tanda, supaya tidak dijual. Biasanya kami pakai cat. Jadi, masyarakat yang mau beli, kalau ada tanda khusus, jangan dibeli,” terangnya.

Menurut dia, penyakit-penyakit itu bisa diantisipasi dengan berbagai pemeriksaan. Pihaknya menyebutkan, pemeriksaan dilakukan secara berkala. Di antaranya antemortem atau pemeriksaan sebelum hewan dipotong, serta postmortem atau pemeriksaan setelah hewan dipotong. Biasanya akan banyak petugas dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan ini. Apalagi pemeriksaan dilakukan menyeluruh di seluruh Bondowoso.

Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat yang biasanya dipakai memotong hewan kurban serta tempat yang dilaporkan oleh masyarakat untuk memotong hewan. “Jadi, misalkan kita kurang dapat informasi, sampaikan ke dinas. Kita akan utus petugas untuk melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Disebutkan, jumlah personel di Kabupaten Bondowoso yang siap bertugas untuk kegiatan pemeriksaan tersebut terdiri atas 17 dokter hewan. Tidak termasuk yang baru bertugas. Paramedis atau mantri terdiri atas 14 orang. Dalam bertugas mereka akan dibagi tim dan ditentukan akan bertugas di wilayah mana saja.

Dijelaskan, seiring berjalannya waktu, kondisi ternak di masyarakat sudah mulai mengalami perkembangan baik. Artinya, kualitas ternak yang dijual semakin baik. Tidak seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Salah satu perkembangannya adalah masyarakat mulai sadar untuk mengobati hewan yang sedang sakit dengan obat-obat yang direkomendasikan.

Jurnalis: Ilham Wahyudi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Idul Adha 1442 H semakin dekat. Masyarakat ada yang sudah mulai menyiapkan hewan kurban. Satu hal yang harus diperhatikan yakni memastikan hewan yang akan menjadi kurban dipastikan kesehatannya.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Bondowoso dr Cendy Herdiawan mengatakan, untuk memastikan kesehatan hewan, biasanya pihaknya melakukan pemeriksaan pada H-7 Idul Adha. Sasarannya lapak penjual hewan kurban dan lembaga penyalur kurban.

Pihaknya akan memberikan semacam sertifikat kepada pedagang yang hewan ternaknya sehat. Ada sertifikat sehat dari petugas, untuk hewan-hewan yang dijual. “Jika ada yang tidak sehat, kami kasih tanda, supaya tidak dijual. Biasanya kami pakai cat. Jadi, masyarakat yang mau beli, kalau ada tanda khusus, jangan dibeli,” terangnya.

Menurut dia, penyakit-penyakit itu bisa diantisipasi dengan berbagai pemeriksaan. Pihaknya menyebutkan, pemeriksaan dilakukan secara berkala. Di antaranya antemortem atau pemeriksaan sebelum hewan dipotong, serta postmortem atau pemeriksaan setelah hewan dipotong. Biasanya akan banyak petugas dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan ini. Apalagi pemeriksaan dilakukan menyeluruh di seluruh Bondowoso.

Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat yang biasanya dipakai memotong hewan kurban serta tempat yang dilaporkan oleh masyarakat untuk memotong hewan. “Jadi, misalkan kita kurang dapat informasi, sampaikan ke dinas. Kita akan utus petugas untuk melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Disebutkan, jumlah personel di Kabupaten Bondowoso yang siap bertugas untuk kegiatan pemeriksaan tersebut terdiri atas 17 dokter hewan. Tidak termasuk yang baru bertugas. Paramedis atau mantri terdiri atas 14 orang. Dalam bertugas mereka akan dibagi tim dan ditentukan akan bertugas di wilayah mana saja.

Dijelaskan, seiring berjalannya waktu, kondisi ternak di masyarakat sudah mulai mengalami perkembangan baik. Artinya, kualitas ternak yang dijual semakin baik. Tidak seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Salah satu perkembangannya adalah masyarakat mulai sadar untuk mengobati hewan yang sedang sakit dengan obat-obat yang direkomendasikan.

Jurnalis: Ilham Wahyudi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca