BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pandemi Covid-19 belum juga surut. Pemangkasan anggaran yang lebih banyak difokuskan untuk urusan virus korona pun masih menjadi perhatian utama. Pemulihan ekonomi masyarakat pun masih jadi fokus utama pemerintah.
Refocusing anggaran APBD 2021 untuk penanggulangan Covid-19 diperkirakan mencapai sekitar Rp 80 miliar. Jumlah tersebut masih bisa bertambah atau berkurang. Menurut Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir saat dikonfirmasi seusai rapat Banggar dan tim anggaran, Senin (24/5) kemarin, refocusing ini masih belum final.
Sebab, baik legislatif maupun eksekutif masih akan melakukan penggodokan lebih lanjut hari ini, Selasa (25/5). “Saya minta untuk dipilah-pilah lagi, besok ketemu (hari ini, Red),” ungkapnya.
Karena tingginya refocusing ini, Ketua DPC PKB Bondowoso itu pun mengimbau agar dalam refocusing ini eksekutif hendaknya memperhatikan skala prioritas. Termasuk memperhatikan beban psikis para petugas lapangan, dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN).
Di lain sisi, perlu untuk mengurangi kegiatan-kegiatan sosialisasi. Namun, mengedepankan program peningkatan pendapatan masyarakat. Artinya, bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
“Bagaimana juga keluhan masyarakat selama ini berupa fasilitas umum yang sangat diperlukan masyarakat. Termasuk jalan yang mulai rusak,” ungkap Dhafir.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bondowoso Farida menjelaskan, refocusing ini bukan hanya pergeseran anggaran. Melainkan juga ada pengurangan anggaran dari pemerintah pusat.
Dijabarkannya, Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah turun 3,2 persen. Sehingga, kini hanya ada DAU sekitar Rp 28 miliar. “Kalau provinsi itu turun Rp 15 miliar, dana bagi hasil,” tuturnya.
Ia pun membenarkan pengurangan ini berdampak terhadap pembangunan di Bondowoso. Karena itu, pihaknya melakukan refocusing, digeser, dihapus, dipindah sesuai amanah dari pemerintah pusat. “Insyaallah, kalau prioritas itu tetap. Prioritas banyak, seperti pembangunan pariwisata untuk kita menuju Ijen Geopark itu prioritas. Jembatan lain-lain kita lihat, apakah itu dana pusat atau daerah. Kalau itu dana daerah, dananya tak ada yang jelas tertunda juga,” tutupnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda