24.4 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Awas! Buang Puntung Rokok Sembarangan, Bisa Sebabkan Kebakaran Hutan

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Banyaknya hutan di Kabupaten Bondowoso menjadikan kota ini asri dan sejuk. Namun, memasuki musim kemarau, keberadaan hutan juga perlu diantisipasi. Sebab, kerap kali terjadi kebakaran hutan di Bondowoso.

Baca Juga : Rumah Hancur Berantakan Akibat Petasan Meledak 

Menyikapi hal tersebut, Perhutani KPH Bondowoso setiap tahun selalu menyikapi potensi kebakaran hutan secara serius. “Karena banyak wilayah hutan di Bondowoso itu milik Perhutani, maka kami terus antisipasi untuk meminimalkan potensi hutan,” kata Yulianto, Humas Perhutani KPH Bondowoso.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Yulianto menjelaskan, pihaknya akan melakukan penjagaan yang intensif untuk menjamin keamanan hutan. Bahkan, menurutnya, untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan tidak hanya dilakukan pada musim kering saja. “Bisa jadi kebakaran hutan juga terjadi meski berada pada musim hujan seperti saat ini,” terangnya.

Ia melanjutkan, penjagaan terhadap hutan harus dijadikan tanggung jawab moral bagi semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. “Adanya kebakaran hutan merupakan tanggung jawab semua kalangan,” terangnya. Bila hanya sebatas pasrah pada salah satu saja, maka tidak akan berjalan optimal.

Oleh sebab itu, dirinya melakukan kerja kolektif dengan berbagai pihak untuk menjaga dan mengantisipasi adanya kebakaran hutan. Termasuk penjagaan hutan bekerja sama langsung dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda)

Menurutnya, saat ini kerawanan akan terjadinya kebakaran tersebut sangat kecil. Sebab, saat ini belum musim kering. “Masih musim hujan,” cetus Yulianto.

Dirinya pun menuturkan, langkah untuk mengantisipasi adanya kebakaran tersebut, penjagaan dilakukan dengan memperhatikan kondisi sekitar hutan. Dirinya menambahkan, para petugas selalu melakukan penjagaan dengan cara memperhatikan orang yang membuang puntung rokok dalam keadaan hidup sembarangan. Termasuk di wilayah hutan yang dijadikan objek wisata. Salah satunya Kawah Wurung ataupun Batu Solor.

Dirinya berharap masyarakat juga memperhatikan agar tidak sembarangan saat berada di sekitar hutan. Sebab, dirinya menganggap kebakaran sering terjadi disebabkan oleh hal-hal kecil. Seperti membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

 

Jurnalis : mg5
Fotografer : Dokumentasi Radar Ijen
Redaktur : Dwi Siswanto

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Banyaknya hutan di Kabupaten Bondowoso menjadikan kota ini asri dan sejuk. Namun, memasuki musim kemarau, keberadaan hutan juga perlu diantisipasi. Sebab, kerap kali terjadi kebakaran hutan di Bondowoso.

Baca Juga : Rumah Hancur Berantakan Akibat Petasan Meledak 

Menyikapi hal tersebut, Perhutani KPH Bondowoso setiap tahun selalu menyikapi potensi kebakaran hutan secara serius. “Karena banyak wilayah hutan di Bondowoso itu milik Perhutani, maka kami terus antisipasi untuk meminimalkan potensi hutan,” kata Yulianto, Humas Perhutani KPH Bondowoso.

Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Yulianto menjelaskan, pihaknya akan melakukan penjagaan yang intensif untuk menjamin keamanan hutan. Bahkan, menurutnya, untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan tidak hanya dilakukan pada musim kering saja. “Bisa jadi kebakaran hutan juga terjadi meski berada pada musim hujan seperti saat ini,” terangnya.

Ia melanjutkan, penjagaan terhadap hutan harus dijadikan tanggung jawab moral bagi semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. “Adanya kebakaran hutan merupakan tanggung jawab semua kalangan,” terangnya. Bila hanya sebatas pasrah pada salah satu saja, maka tidak akan berjalan optimal.

Oleh sebab itu, dirinya melakukan kerja kolektif dengan berbagai pihak untuk menjaga dan mengantisipasi adanya kebakaran hutan. Termasuk penjagaan hutan bekerja sama langsung dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda)

Menurutnya, saat ini kerawanan akan terjadinya kebakaran tersebut sangat kecil. Sebab, saat ini belum musim kering. “Masih musim hujan,” cetus Yulianto.

Dirinya pun menuturkan, langkah untuk mengantisipasi adanya kebakaran tersebut, penjagaan dilakukan dengan memperhatikan kondisi sekitar hutan. Dirinya menambahkan, para petugas selalu melakukan penjagaan dengan cara memperhatikan orang yang membuang puntung rokok dalam keadaan hidup sembarangan. Termasuk di wilayah hutan yang dijadikan objek wisata. Salah satunya Kawah Wurung ataupun Batu Solor.

Dirinya berharap masyarakat juga memperhatikan agar tidak sembarangan saat berada di sekitar hutan. Sebab, dirinya menganggap kebakaran sering terjadi disebabkan oleh hal-hal kecil. Seperti membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

 

Jurnalis : mg5
Fotografer : Dokumentasi Radar Ijen
Redaktur : Dwi Siswanto

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Banyaknya hutan di Kabupaten Bondowoso menjadikan kota ini asri dan sejuk. Namun, memasuki musim kemarau, keberadaan hutan juga perlu diantisipasi. Sebab, kerap kali terjadi kebakaran hutan di Bondowoso.

Baca Juga : Rumah Hancur Berantakan Akibat Petasan Meledak 

Menyikapi hal tersebut, Perhutani KPH Bondowoso setiap tahun selalu menyikapi potensi kebakaran hutan secara serius. “Karena banyak wilayah hutan di Bondowoso itu milik Perhutani, maka kami terus antisipasi untuk meminimalkan potensi hutan,” kata Yulianto, Humas Perhutani KPH Bondowoso.

Kepada Jawa Pos Radar Ijen, Yulianto menjelaskan, pihaknya akan melakukan penjagaan yang intensif untuk menjamin keamanan hutan. Bahkan, menurutnya, untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan tidak hanya dilakukan pada musim kering saja. “Bisa jadi kebakaran hutan juga terjadi meski berada pada musim hujan seperti saat ini,” terangnya.

Ia melanjutkan, penjagaan terhadap hutan harus dijadikan tanggung jawab moral bagi semua pihak. Baik itu pemerintah maupun masyarakat. “Adanya kebakaran hutan merupakan tanggung jawab semua kalangan,” terangnya. Bila hanya sebatas pasrah pada salah satu saja, maka tidak akan berjalan optimal.

Oleh sebab itu, dirinya melakukan kerja kolektif dengan berbagai pihak untuk menjaga dan mengantisipasi adanya kebakaran hutan. Termasuk penjagaan hutan bekerja sama langsung dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda)

Menurutnya, saat ini kerawanan akan terjadinya kebakaran tersebut sangat kecil. Sebab, saat ini belum musim kering. “Masih musim hujan,” cetus Yulianto.

Dirinya pun menuturkan, langkah untuk mengantisipasi adanya kebakaran tersebut, penjagaan dilakukan dengan memperhatikan kondisi sekitar hutan. Dirinya menambahkan, para petugas selalu melakukan penjagaan dengan cara memperhatikan orang yang membuang puntung rokok dalam keadaan hidup sembarangan. Termasuk di wilayah hutan yang dijadikan objek wisata. Salah satunya Kawah Wurung ataupun Batu Solor.

Dirinya berharap masyarakat juga memperhatikan agar tidak sembarangan saat berada di sekitar hutan. Sebab, dirinya menganggap kebakaran sering terjadi disebabkan oleh hal-hal kecil. Seperti membakar sampah dan membuang puntung rokok sembarangan.

 

Jurnalis : mg5
Fotografer : Dokumentasi Radar Ijen
Redaktur : Dwi Siswanto

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca