Mobile_AP_Rectangle 1
DABASAH, Radar Ijen – Harga cabai yang terus mengalami kenaikan membuat Pemkab Bondowoso mulai mendatangkan stok dari luar daerah. Harapannya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, serta harga cabai berangsur normal kembali. Mengingat salah satu penyebab melambungnya harga cabai adalah kurangnya stok dari petani Bondowoso.
BACA JUGA :Â Angel Tuturane! Patuh Kalau Ada Polantas, Melanggar Saat Nihil Petugas
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen dalam Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Sikaperbapo) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, harga cabai rawit di Bondowoso, kemarin (24/3), mencapai Rp 65 ribu per kilogram. Harga tersebut sebenarnya sudah mulai mengalami penurunan, jika dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Sebab, harga cabai rawit sempat mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Hariyanto menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir Pemkab Bondowoso memang sengaja mendatangkan sejumlah bahan pokok, termasuk cabai, dari luar daerah. Seperti dari Banyuwangi, Madura, dan daerah lainnya. Sebab, menurutnya, stok cabai dari petani Bondowoso sangat minim.
- Advertisement -
DABASAH, Radar Ijen – Harga cabai yang terus mengalami kenaikan membuat Pemkab Bondowoso mulai mendatangkan stok dari luar daerah. Harapannya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, serta harga cabai berangsur normal kembali. Mengingat salah satu penyebab melambungnya harga cabai adalah kurangnya stok dari petani Bondowoso.
BACA JUGA :Â Angel Tuturane! Patuh Kalau Ada Polantas, Melanggar Saat Nihil Petugas
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen dalam Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Sikaperbapo) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, harga cabai rawit di Bondowoso, kemarin (24/3), mencapai Rp 65 ribu per kilogram. Harga tersebut sebenarnya sudah mulai mengalami penurunan, jika dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Sebab, harga cabai rawit sempat mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Hariyanto menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir Pemkab Bondowoso memang sengaja mendatangkan sejumlah bahan pokok, termasuk cabai, dari luar daerah. Seperti dari Banyuwangi, Madura, dan daerah lainnya. Sebab, menurutnya, stok cabai dari petani Bondowoso sangat minim.
DABASAH, Radar Ijen – Harga cabai yang terus mengalami kenaikan membuat Pemkab Bondowoso mulai mendatangkan stok dari luar daerah. Harapannya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, serta harga cabai berangsur normal kembali. Mengingat salah satu penyebab melambungnya harga cabai adalah kurangnya stok dari petani Bondowoso.
BACA JUGA :Â Angel Tuturane! Patuh Kalau Ada Polantas, Melanggar Saat Nihil Petugas
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen dalam Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Sikaperbapo) milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, harga cabai rawit di Bondowoso, kemarin (24/3), mencapai Rp 65 ribu per kilogram. Harga tersebut sebenarnya sudah mulai mengalami penurunan, jika dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Sebab, harga cabai rawit sempat mencapai Rp 70 ribu per kilogram.
Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso Totok Hariyanto menjelaskan, dalam beberapa waktu terakhir Pemkab Bondowoso memang sengaja mendatangkan sejumlah bahan pokok, termasuk cabai, dari luar daerah. Seperti dari Banyuwangi, Madura, dan daerah lainnya. Sebab, menurutnya, stok cabai dari petani Bondowoso sangat minim.