23.3 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Operasi Pasar Induk Bondowoso, Siapkan 1.200 Liter Minyak

Satu Orang Maksimal Dua Liter

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tingginya daya beli masyarakat terhadap minyak goreng dalam kemasan dengan harga Rp 14 ribu per satu liter di toko modern berjaringan membuat Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso akhirnya menggelar operasi pasar, Senin (24/1) pagi. Agenda ini digelar dalam tiga wilayah pasar. Di antaranya Pasar Induk, Pasar Maesan, dan Pasar Wonosari.

Kepala Diskoperindag Bondowoso Sigit Purnomo menjelaskan, dalam operasi pasar yang digelar bersama UPT Pengaduan Konsumen Jember ini, pihaknya menyediakan 1.200 liter minyak goreng dalam kemasan. Hal itu merupakan program dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Sasarannya adalah semua warga masyarakat yang ada di Bondowoso,” katanya.

Agar tidak sampai terjadi kerumunan dan terjadi penumpukan pembeli, setiap masyarakat yang datang akan diberikan kupon antrean terlebih dulu. Kemudian, secara bergantian membeli minyak goreng dalam kemasan. “Sehingga protokol kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sama seperti di toko modern berjaringan, pembelian minyak goreng dalam operasi pasar itu juga dibatasi. Satu orang maksimum membeli sebanyak dua liter saja. Bahkan, untuk memastikan pembeli tidak kembali lagi, mereka diminta untuk mencelupkan tangannya ke tinta. Dari hal itu diyakini tidak akan ada masyarakat yang datang kembali untuk membeli. Terlebih, petugas akan memeriksa calon pembeli terlebih dahulu.

Operasi pasar direncanakan hanya digelar kemarin (24/1). Walau demikian, Sigit menegaskan jika di kemudian hari ada tambahan stok dari provinsi, pihaknya akan kembali melakukan hal yang sama. Hal tersebut dianggap sebagai langkah untuk menghindari adanya kelangkaan minyak di Indonesia. “Seluruh harga sama untuk minyak goreng, Rp 14 ribu. Tidak boleh lebih,” tegasnya.

Sementara, Ansori, salah seorang warga, bersyukur dengan adanya program operasi pasar tersebut. Terlebih, sejak diberlakukan minyak satu harga oleh pemerintah, dia tidak pernah kebagian di toko modern berjaringan. “Dari hari pertama setiap ke minimarket nggak pernah kebagian,” bebernya.

Selain itu, dia juga berharap harga minyak dapat diseragamkan di semua toko maupun pasar di Bondowoso. Sebab, menurut dia, jika hanya di toko modern, maka stok minyak akan cepat habis, sehingga banyak masyarakat yang tidak kebagian. “Biar kebagian semua, harga minyak seharusnya diseragamkan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tingginya daya beli masyarakat terhadap minyak goreng dalam kemasan dengan harga Rp 14 ribu per satu liter di toko modern berjaringan membuat Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso akhirnya menggelar operasi pasar, Senin (24/1) pagi. Agenda ini digelar dalam tiga wilayah pasar. Di antaranya Pasar Induk, Pasar Maesan, dan Pasar Wonosari.

Kepala Diskoperindag Bondowoso Sigit Purnomo menjelaskan, dalam operasi pasar yang digelar bersama UPT Pengaduan Konsumen Jember ini, pihaknya menyediakan 1.200 liter minyak goreng dalam kemasan. Hal itu merupakan program dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Sasarannya adalah semua warga masyarakat yang ada di Bondowoso,” katanya.

Agar tidak sampai terjadi kerumunan dan terjadi penumpukan pembeli, setiap masyarakat yang datang akan diberikan kupon antrean terlebih dulu. Kemudian, secara bergantian membeli minyak goreng dalam kemasan. “Sehingga protokol kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.

Sama seperti di toko modern berjaringan, pembelian minyak goreng dalam operasi pasar itu juga dibatasi. Satu orang maksimum membeli sebanyak dua liter saja. Bahkan, untuk memastikan pembeli tidak kembali lagi, mereka diminta untuk mencelupkan tangannya ke tinta. Dari hal itu diyakini tidak akan ada masyarakat yang datang kembali untuk membeli. Terlebih, petugas akan memeriksa calon pembeli terlebih dahulu.

Operasi pasar direncanakan hanya digelar kemarin (24/1). Walau demikian, Sigit menegaskan jika di kemudian hari ada tambahan stok dari provinsi, pihaknya akan kembali melakukan hal yang sama. Hal tersebut dianggap sebagai langkah untuk menghindari adanya kelangkaan minyak di Indonesia. “Seluruh harga sama untuk minyak goreng, Rp 14 ribu. Tidak boleh lebih,” tegasnya.

Sementara, Ansori, salah seorang warga, bersyukur dengan adanya program operasi pasar tersebut. Terlebih, sejak diberlakukan minyak satu harga oleh pemerintah, dia tidak pernah kebagian di toko modern berjaringan. “Dari hari pertama setiap ke minimarket nggak pernah kebagian,” bebernya.

Selain itu, dia juga berharap harga minyak dapat diseragamkan di semua toko maupun pasar di Bondowoso. Sebab, menurut dia, jika hanya di toko modern, maka stok minyak akan cepat habis, sehingga banyak masyarakat yang tidak kebagian. “Biar kebagian semua, harga minyak seharusnya diseragamkan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tingginya daya beli masyarakat terhadap minyak goreng dalam kemasan dengan harga Rp 14 ribu per satu liter di toko modern berjaringan membuat Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso akhirnya menggelar operasi pasar, Senin (24/1) pagi. Agenda ini digelar dalam tiga wilayah pasar. Di antaranya Pasar Induk, Pasar Maesan, dan Pasar Wonosari.

Kepala Diskoperindag Bondowoso Sigit Purnomo menjelaskan, dalam operasi pasar yang digelar bersama UPT Pengaduan Konsumen Jember ini, pihaknya menyediakan 1.200 liter minyak goreng dalam kemasan. Hal itu merupakan program dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Sasarannya adalah semua warga masyarakat yang ada di Bondowoso,” katanya.

Agar tidak sampai terjadi kerumunan dan terjadi penumpukan pembeli, setiap masyarakat yang datang akan diberikan kupon antrean terlebih dulu. Kemudian, secara bergantian membeli minyak goreng dalam kemasan. “Sehingga protokol kesehatan tetap terjaga,” ujarnya.

Sama seperti di toko modern berjaringan, pembelian minyak goreng dalam operasi pasar itu juga dibatasi. Satu orang maksimum membeli sebanyak dua liter saja. Bahkan, untuk memastikan pembeli tidak kembali lagi, mereka diminta untuk mencelupkan tangannya ke tinta. Dari hal itu diyakini tidak akan ada masyarakat yang datang kembali untuk membeli. Terlebih, petugas akan memeriksa calon pembeli terlebih dahulu.

Operasi pasar direncanakan hanya digelar kemarin (24/1). Walau demikian, Sigit menegaskan jika di kemudian hari ada tambahan stok dari provinsi, pihaknya akan kembali melakukan hal yang sama. Hal tersebut dianggap sebagai langkah untuk menghindari adanya kelangkaan minyak di Indonesia. “Seluruh harga sama untuk minyak goreng, Rp 14 ribu. Tidak boleh lebih,” tegasnya.

Sementara, Ansori, salah seorang warga, bersyukur dengan adanya program operasi pasar tersebut. Terlebih, sejak diberlakukan minyak satu harga oleh pemerintah, dia tidak pernah kebagian di toko modern berjaringan. “Dari hari pertama setiap ke minimarket nggak pernah kebagian,” bebernya.

Selain itu, dia juga berharap harga minyak dapat diseragamkan di semua toko maupun pasar di Bondowoso. Sebab, menurut dia, jika hanya di toko modern, maka stok minyak akan cepat habis, sehingga banyak masyarakat yang tidak kebagian. “Biar kebagian semua, harga minyak seharusnya diseragamkan,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca