Mobile_AP_Rectangle 1
Menurutnya, para ODGJ yang sudah sembuh dikembalikan kepada keluarga agar dilakukan pengawasan secara terus-menerus. Memperhatikan obat yang seharusnya dikonsumsi. “Karena saat kami telusuri, obat yang seharusnya diminum ternyata tidak diminum,” terangnya.
Selain itu, Anis mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan stigma buruk terhadap ODGJ yang sudah sembuh. Sehingga, para penderita tidak mudah merasa depresi yang berakibat gangguan mentalnya kambuh lagi. “Masyarakat perlu hilangkan stigma jelek terhadap klien atau pasien ODGJ yang sudah sembuh dan dikembalikan ke rumahnya,” paparnya.
Dirinya berharap agar ODGJ yang sudah sembuh bisa mendapatkan hak sosial yang baik. Sehingga, mereka tidak canggung untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti masyarakat umunya. “Mari kita beri dukungan yang baik kepada semua klien (ODGJ, Red) yang berhasil sembuh dengan mengisi aktivitas produktif bagi mereka,” pungkasnya. (aln/c2/dwi)
Mobile_AP_Rectangle 2
- Advertisement -
Menurutnya, para ODGJ yang sudah sembuh dikembalikan kepada keluarga agar dilakukan pengawasan secara terus-menerus. Memperhatikan obat yang seharusnya dikonsumsi. “Karena saat kami telusuri, obat yang seharusnya diminum ternyata tidak diminum,” terangnya.
Selain itu, Anis mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan stigma buruk terhadap ODGJ yang sudah sembuh. Sehingga, para penderita tidak mudah merasa depresi yang berakibat gangguan mentalnya kambuh lagi. “Masyarakat perlu hilangkan stigma jelek terhadap klien atau pasien ODGJ yang sudah sembuh dan dikembalikan ke rumahnya,” paparnya.
Dirinya berharap agar ODGJ yang sudah sembuh bisa mendapatkan hak sosial yang baik. Sehingga, mereka tidak canggung untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti masyarakat umunya. “Mari kita beri dukungan yang baik kepada semua klien (ODGJ, Red) yang berhasil sembuh dengan mengisi aktivitas produktif bagi mereka,” pungkasnya. (aln/c2/dwi)
Menurutnya, para ODGJ yang sudah sembuh dikembalikan kepada keluarga agar dilakukan pengawasan secara terus-menerus. Memperhatikan obat yang seharusnya dikonsumsi. “Karena saat kami telusuri, obat yang seharusnya diminum ternyata tidak diminum,” terangnya.
Selain itu, Anis mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan stigma buruk terhadap ODGJ yang sudah sembuh. Sehingga, para penderita tidak mudah merasa depresi yang berakibat gangguan mentalnya kambuh lagi. “Masyarakat perlu hilangkan stigma jelek terhadap klien atau pasien ODGJ yang sudah sembuh dan dikembalikan ke rumahnya,” paparnya.
Dirinya berharap agar ODGJ yang sudah sembuh bisa mendapatkan hak sosial yang baik. Sehingga, mereka tidak canggung untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti masyarakat umunya. “Mari kita beri dukungan yang baik kepada semua klien (ODGJ, Red) yang berhasil sembuh dengan mengisi aktivitas produktif bagi mereka,” pungkasnya. (aln/c2/dwi)