BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kapasitas Tempat Pembuatan Akhir (TPA) Taman Krocok sudah tak bisa menampung lebih banyak lagi. Kini, kondisinya sudah melebihi kapasitas, alias overload. Apalagi, kondisi musim hujan seperti sekarang ini, sampah yang menggunung tak bisa dimaksimalkan diurai atau diperlebar menggunakan mesin ekskavator. Sebab, tumpukan sampah ketika hujan, bila dinaiki ekskavator rawan amblas.
Ditambah, lahan TPA Taman Krocok itu tidaklah luas. Dibangun sejak tahun 1933 dengan luas yang begitu minim, yakni 1,6 hektare. Sedangkan sampah yang masuk ke TPA setiap harinya bisa mencapai 4,2 ton dari seluruh kecamatan se-Bondowoso.
“Tiap harinya bisa 17 truk pengiriman sampah ke TPA. Bahkan satu truk bisa kirim sampai empat atau lima kali,” ujar Zaky, salah seorang penjaga TPA.
Sementara itu, muncul wacana rencana untuk memindahkan TPA yang berada di Desa Paguan, Kecamatan Taman Krocok, itu ke lokasi lain. Yakni berada di Desa Sumber Kokap, Kecamatan Taman Krocok.
Hal itu dibenarkan oleh Abdul Asis, Kepala Seksi (Kasi) Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso. Menurutnya, lahan baru di Desa Sumber Kokap itu luasnya lebih dari 1,6 hektare. “Untuk lahan yang baru ini luasannya mencapai 5,2 hektare,” tutur Asis kepada Jawa Pos Radar Ijen.
Namun, realisasi pemindahan lahan TPA itu belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, menurut Asis, tahapan prosesnya pun kini sedang digodok. “Masih belum dipindah. Karena sekarang ini masih proses DED (detail engineering design),” imbuh dia.
TPA Taman Krocok sendiri kini hanya menimbun sampah. Selain ada juga pengolahan sampah menjadi pupuk organik. Namun, overload-nya sampah memang belum bisa terurai dalam waktu singkat.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda