24 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Ngonjuk Bareng Layang-Layang Jadi Event Tahunan Bondowoso

Embrio Kebangkitan Ekonomi dan Wisata

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Langit Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, dihiasi ratusan layang-layang dengan berbagai ukuran dan hiasan sedemikian rupa, Minggu (23/1) pagi. Ternyata di tempat itu sedang berlangsung acara Ngonjuk Bareng Layang-Layang. Para pesertanya tidak hanya masyarakat desa setempat, melainkan ada peserta yang berasal dari luar kabupaten.

Kepala Desa Wonosuko Safiudin mengatakan, acara tersebut diikuti oleh enam kabupaten di Jawa Timur. Terdiri atas Bondowoso sebagai tuan rumah, kemudian Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, serta Kabupaten Sidoarjo. Agenda tersebut direncanakan akan dijadikan sebagai agenda tahunan. “Insyaallah akan menjadi ikon Bondowoso ini. Tahun depan saya kasih hadiah,” katanya.

Pada kegiatan tersebut, lanjut Safiudin, layang-layang yang diterbangkan memang belum dilombakan. Sebab, masih dalam rangka silaturahmi antarkomunitas layang-layang dari berbagai daerah. Beberapa fasilitas pun masih dianggap belum memadai. “Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah kabupaten sangat dibutuhkan untuk pengembangan selanjutnya,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kegiatan yang muncul dari inisiatif masyarakat ini mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Bahkan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir dan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mulyadi juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

Mulyadi menuturkan, jika berkaca pada animo masyarakat yang dinilai cukup tinggi, kegiatan tersebut memiliki potensi besar untuk dieksplorasi. Hal itu juga dianggap sebagai bagian dari pariwisata, budaya, dan olahraga.

Nantinya, pihaknya berencana akan menggabungkan kegiatan ini dengan beberapa destinasi wisata yang kebanyakan menyajikan pemandangan alam. “Akan lebih menarik kalau ada layang-layang. Ada nilai tersendiri nanti,” tegasnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan, kegiatan ini memiliki efek berantai yang besar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berjualan di sekitar lokasi. Menurut dia, hal itu selaras dengan kebangkitan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. “Ini embrio yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan,” tegasnya.

Sementara itu, Ahmad Dhafir mengungkapkan, budaya ini memiliki potensi untuk menyokong majunya pariwisata Bondowoso. Dengan catatan, dalam pengembangannya terdapat campur tangan dari dinas terkait.

Selain itu, dia menilai dalam kegiatan itu juga terdapat nilai pelestarian budaya. “Ini bagian dari tradisi budaya sekaligus pendukung untuk majunya pariwisata. Jika diagendakan menjadi event tahunan, ini bagus,” tutupnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Langit Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, dihiasi ratusan layang-layang dengan berbagai ukuran dan hiasan sedemikian rupa, Minggu (23/1) pagi. Ternyata di tempat itu sedang berlangsung acara Ngonjuk Bareng Layang-Layang. Para pesertanya tidak hanya masyarakat desa setempat, melainkan ada peserta yang berasal dari luar kabupaten.

Kepala Desa Wonosuko Safiudin mengatakan, acara tersebut diikuti oleh enam kabupaten di Jawa Timur. Terdiri atas Bondowoso sebagai tuan rumah, kemudian Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, serta Kabupaten Sidoarjo. Agenda tersebut direncanakan akan dijadikan sebagai agenda tahunan. “Insyaallah akan menjadi ikon Bondowoso ini. Tahun depan saya kasih hadiah,” katanya.

Pada kegiatan tersebut, lanjut Safiudin, layang-layang yang diterbangkan memang belum dilombakan. Sebab, masih dalam rangka silaturahmi antarkomunitas layang-layang dari berbagai daerah. Beberapa fasilitas pun masih dianggap belum memadai. “Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah kabupaten sangat dibutuhkan untuk pengembangan selanjutnya,” ujarnya.

Kegiatan yang muncul dari inisiatif masyarakat ini mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Bahkan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir dan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mulyadi juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

Mulyadi menuturkan, jika berkaca pada animo masyarakat yang dinilai cukup tinggi, kegiatan tersebut memiliki potensi besar untuk dieksplorasi. Hal itu juga dianggap sebagai bagian dari pariwisata, budaya, dan olahraga.

Nantinya, pihaknya berencana akan menggabungkan kegiatan ini dengan beberapa destinasi wisata yang kebanyakan menyajikan pemandangan alam. “Akan lebih menarik kalau ada layang-layang. Ada nilai tersendiri nanti,” tegasnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan, kegiatan ini memiliki efek berantai yang besar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berjualan di sekitar lokasi. Menurut dia, hal itu selaras dengan kebangkitan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. “Ini embrio yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan,” tegasnya.

Sementara itu, Ahmad Dhafir mengungkapkan, budaya ini memiliki potensi untuk menyokong majunya pariwisata Bondowoso. Dengan catatan, dalam pengembangannya terdapat campur tangan dari dinas terkait.

Selain itu, dia menilai dalam kegiatan itu juga terdapat nilai pelestarian budaya. “Ini bagian dari tradisi budaya sekaligus pendukung untuk majunya pariwisata. Jika diagendakan menjadi event tahunan, ini bagus,” tutupnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Langit Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, dihiasi ratusan layang-layang dengan berbagai ukuran dan hiasan sedemikian rupa, Minggu (23/1) pagi. Ternyata di tempat itu sedang berlangsung acara Ngonjuk Bareng Layang-Layang. Para pesertanya tidak hanya masyarakat desa setempat, melainkan ada peserta yang berasal dari luar kabupaten.

Kepala Desa Wonosuko Safiudin mengatakan, acara tersebut diikuti oleh enam kabupaten di Jawa Timur. Terdiri atas Bondowoso sebagai tuan rumah, kemudian Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, serta Kabupaten Sidoarjo. Agenda tersebut direncanakan akan dijadikan sebagai agenda tahunan. “Insyaallah akan menjadi ikon Bondowoso ini. Tahun depan saya kasih hadiah,” katanya.

Pada kegiatan tersebut, lanjut Safiudin, layang-layang yang diterbangkan memang belum dilombakan. Sebab, masih dalam rangka silaturahmi antarkomunitas layang-layang dari berbagai daerah. Beberapa fasilitas pun masih dianggap belum memadai. “Oleh sebab itu, dukungan dari pemerintah kabupaten sangat dibutuhkan untuk pengembangan selanjutnya,” ujarnya.

Kegiatan yang muncul dari inisiatif masyarakat ini mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Bahkan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir dan Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Mulyadi juga ikut hadir dalam kegiatan tersebut.

Mulyadi menuturkan, jika berkaca pada animo masyarakat yang dinilai cukup tinggi, kegiatan tersebut memiliki potensi besar untuk dieksplorasi. Hal itu juga dianggap sebagai bagian dari pariwisata, budaya, dan olahraga.

Nantinya, pihaknya berencana akan menggabungkan kegiatan ini dengan beberapa destinasi wisata yang kebanyakan menyajikan pemandangan alam. “Akan lebih menarik kalau ada layang-layang. Ada nilai tersendiri nanti,” tegasnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan, kegiatan ini memiliki efek berantai yang besar. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berjualan di sekitar lokasi. Menurut dia, hal itu selaras dengan kebangkitan ekonomi masyarakat di tengah pandemi. “Ini embrio yang sangat bagus sekali untuk dikembangkan,” tegasnya.

Sementara itu, Ahmad Dhafir mengungkapkan, budaya ini memiliki potensi untuk menyokong majunya pariwisata Bondowoso. Dengan catatan, dalam pengembangannya terdapat campur tangan dari dinas terkait.

Selain itu, dia menilai dalam kegiatan itu juga terdapat nilai pelestarian budaya. “Ini bagian dari tradisi budaya sekaligus pendukung untuk majunya pariwisata. Jika diagendakan menjadi event tahunan, ini bagus,” tutupnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

Tetap Ngaji dari Balik Jeruji

Sambangi Balita Stunting

Tingkat Baca Perpusda Naik 7 Persen