31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Ada Jalan Viral di Desa Ninggil Bondowoso, Intip Yuk

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berswafoto atau selfie di tempat menarik bukan menjadi hal yang tabu lagi. Nah, aktivitas ini belakangan banyak terjadi di Desa Ninggil, Kecamatan Botolinggo. Tempat itu banyak digunakan untuk mengabadikan momen bersama teman, keluarga, atau orang terdekat. Lalu, hasilnya diunggah ke akun media sosial masing-masing.

Tempat yang mendadak viral tersebut merupakan sebuah jalan yang diapit tebing di Kecamatan Botolinggo. Hal itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diserbu muda-mudi. Mereka datang untuk mengambil foto atau sekadar bersantai di lokasi tersebut.

Ada yang datang bersama pasangannya dan beramai-ramai dengan temannya. Bahkan, ada sebagian pengunjung yang membawa mobil. Untuk mencapai lokasi itu, kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit. Semakin nyaman karena jalan yang menghubungkan antar desa itu baru saja diaspal. Dengan begitu, terlihat masih bagus ditambah dengan tebing yang berada di sisi kanan kirinya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Jalan desa tersebut dibuat dengan cara mengeruk gundukan tanah yang menyerupai gumuk. Alhasil, membentuk tebing di kedua samping jalan. Pembukaan jalan itu sudah lama, tetapi baru diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Di titik itulah para pengunjung mengabadikan foto. Pada bagian atas, terdapat tumbuhan yang masih alami sehingga hasil foto tampak sangat estetik.

Salah seorang seorang pengunjung, Khadijah, mengaku mengetahui lokasi tersebut dari media sosial. “Kok sepertinya bagus, saya datang bersama keluarga,” kata warga Kecamatan Maesan tersebut.

Dia tidak menyangka bahwa lokasi tersebut ramai pengunjung. Dia mengira hanya satu dua orang saja. “Tapi, nyatanya banyak juga. Bahkan, di jalan saya berpapasan dengan anak-anak yang sudah pulang. Namun, pengunjung baru terus berdatangan,” paparnya.

Dia berpendapat, tempat tersebut memang bagus. Sebab, aspalnya pada kanan-kiri tebing masih masih baru. “Jalannya kan agak menanjak. Apalagi sore hari. Cuma mataharinya kadang masih tertutup awan, kan lagi musim hujan,” jelasnya.

Pihaknya berharap lokasi tersebut bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah desa. Misalnya, ditambah spot selfie di atas tebing. Baginya, meski hanya jalan kecil, tempat itu sangat instagrammable. “Cuma kendalanya, mengganggu orang yang lewat,” jelasnya.

Sementara, salah seorang warga sekitar, Haryanto, menerangkan bahwa setiap hari lokasi jalan itu ramai dengan pengunjung. Terlebih, saat Sabtu dan Minggu. Yang datang hampir menutupi jalan. “Pulang datang lagi, terutama sore hari,” jelasnya.

Meski baru diresmikan, jalan penghubung antar desa di Kecamatan Botolinggo tersebut langsung diserbu pengunjung setiap hari. Jalan yang diapit tersebut viral di media sosial. Mereka datang untuk mengabadikan foto di jalan itu. Apalagi pemandangan alamnya masih asri. Jalan yang baru diaspal tersebut kurang lebih sepanjang dua kilometer.

Saking ramainya, paparnya, kondisi itu berdampak secara ekonomi. Warga sekitar membuka warung di dekat jalan yang diapit dinding. Bahkan, ada beberapa pedagang kuliner keliling. “Kalau warung ini, baru sekitar dua minggu dibuka. Otomatis kalau lama mereka kan haus atau lapar,” jelas Haryanto.

Warung tersebut dibangun menggunakan kayu. Di warung itu menyediakan berbagai macam minuman, mie instan, dan berbagai makanan ringan lainnya. “Alhamdulillah, ada dampak positifnya juga. Saya berharap nanti ada pembenahan. Ini kami juga tata sedikit-sedikit untuk tempat nongkrong,” jelasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berswafoto atau selfie di tempat menarik bukan menjadi hal yang tabu lagi. Nah, aktivitas ini belakangan banyak terjadi di Desa Ninggil, Kecamatan Botolinggo. Tempat itu banyak digunakan untuk mengabadikan momen bersama teman, keluarga, atau orang terdekat. Lalu, hasilnya diunggah ke akun media sosial masing-masing.

Tempat yang mendadak viral tersebut merupakan sebuah jalan yang diapit tebing di Kecamatan Botolinggo. Hal itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diserbu muda-mudi. Mereka datang untuk mengambil foto atau sekadar bersantai di lokasi tersebut.

Ada yang datang bersama pasangannya dan beramai-ramai dengan temannya. Bahkan, ada sebagian pengunjung yang membawa mobil. Untuk mencapai lokasi itu, kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit. Semakin nyaman karena jalan yang menghubungkan antar desa itu baru saja diaspal. Dengan begitu, terlihat masih bagus ditambah dengan tebing yang berada di sisi kanan kirinya.

Jalan desa tersebut dibuat dengan cara mengeruk gundukan tanah yang menyerupai gumuk. Alhasil, membentuk tebing di kedua samping jalan. Pembukaan jalan itu sudah lama, tetapi baru diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Di titik itulah para pengunjung mengabadikan foto. Pada bagian atas, terdapat tumbuhan yang masih alami sehingga hasil foto tampak sangat estetik.

Salah seorang seorang pengunjung, Khadijah, mengaku mengetahui lokasi tersebut dari media sosial. “Kok sepertinya bagus, saya datang bersama keluarga,” kata warga Kecamatan Maesan tersebut.

Dia tidak menyangka bahwa lokasi tersebut ramai pengunjung. Dia mengira hanya satu dua orang saja. “Tapi, nyatanya banyak juga. Bahkan, di jalan saya berpapasan dengan anak-anak yang sudah pulang. Namun, pengunjung baru terus berdatangan,” paparnya.

Dia berpendapat, tempat tersebut memang bagus. Sebab, aspalnya pada kanan-kiri tebing masih masih baru. “Jalannya kan agak menanjak. Apalagi sore hari. Cuma mataharinya kadang masih tertutup awan, kan lagi musim hujan,” jelasnya.

Pihaknya berharap lokasi tersebut bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah desa. Misalnya, ditambah spot selfie di atas tebing. Baginya, meski hanya jalan kecil, tempat itu sangat instagrammable. “Cuma kendalanya, mengganggu orang yang lewat,” jelasnya.

Sementara, salah seorang warga sekitar, Haryanto, menerangkan bahwa setiap hari lokasi jalan itu ramai dengan pengunjung. Terlebih, saat Sabtu dan Minggu. Yang datang hampir menutupi jalan. “Pulang datang lagi, terutama sore hari,” jelasnya.

Meski baru diresmikan, jalan penghubung antar desa di Kecamatan Botolinggo tersebut langsung diserbu pengunjung setiap hari. Jalan yang diapit tersebut viral di media sosial. Mereka datang untuk mengabadikan foto di jalan itu. Apalagi pemandangan alamnya masih asri. Jalan yang baru diaspal tersebut kurang lebih sepanjang dua kilometer.

Saking ramainya, paparnya, kondisi itu berdampak secara ekonomi. Warga sekitar membuka warung di dekat jalan yang diapit dinding. Bahkan, ada beberapa pedagang kuliner keliling. “Kalau warung ini, baru sekitar dua minggu dibuka. Otomatis kalau lama mereka kan haus atau lapar,” jelas Haryanto.

Warung tersebut dibangun menggunakan kayu. Di warung itu menyediakan berbagai macam minuman, mie instan, dan berbagai makanan ringan lainnya. “Alhamdulillah, ada dampak positifnya juga. Saya berharap nanti ada pembenahan. Ini kami juga tata sedikit-sedikit untuk tempat nongkrong,” jelasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berswafoto atau selfie di tempat menarik bukan menjadi hal yang tabu lagi. Nah, aktivitas ini belakangan banyak terjadi di Desa Ninggil, Kecamatan Botolinggo. Tempat itu banyak digunakan untuk mengabadikan momen bersama teman, keluarga, atau orang terdekat. Lalu, hasilnya diunggah ke akun media sosial masing-masing.

Tempat yang mendadak viral tersebut merupakan sebuah jalan yang diapit tebing di Kecamatan Botolinggo. Hal itu ternyata menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak diserbu muda-mudi. Mereka datang untuk mengambil foto atau sekadar bersantai di lokasi tersebut.

Ada yang datang bersama pasangannya dan beramai-ramai dengan temannya. Bahkan, ada sebagian pengunjung yang membawa mobil. Untuk mencapai lokasi itu, kurang lebih membutuhkan waktu 45 menit. Semakin nyaman karena jalan yang menghubungkan antar desa itu baru saja diaspal. Dengan begitu, terlihat masih bagus ditambah dengan tebing yang berada di sisi kanan kirinya.

Jalan desa tersebut dibuat dengan cara mengeruk gundukan tanah yang menyerupai gumuk. Alhasil, membentuk tebing di kedua samping jalan. Pembukaan jalan itu sudah lama, tetapi baru diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Di titik itulah para pengunjung mengabadikan foto. Pada bagian atas, terdapat tumbuhan yang masih alami sehingga hasil foto tampak sangat estetik.

Salah seorang seorang pengunjung, Khadijah, mengaku mengetahui lokasi tersebut dari media sosial. “Kok sepertinya bagus, saya datang bersama keluarga,” kata warga Kecamatan Maesan tersebut.

Dia tidak menyangka bahwa lokasi tersebut ramai pengunjung. Dia mengira hanya satu dua orang saja. “Tapi, nyatanya banyak juga. Bahkan, di jalan saya berpapasan dengan anak-anak yang sudah pulang. Namun, pengunjung baru terus berdatangan,” paparnya.

Dia berpendapat, tempat tersebut memang bagus. Sebab, aspalnya pada kanan-kiri tebing masih masih baru. “Jalannya kan agak menanjak. Apalagi sore hari. Cuma mataharinya kadang masih tertutup awan, kan lagi musim hujan,” jelasnya.

Pihaknya berharap lokasi tersebut bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah desa. Misalnya, ditambah spot selfie di atas tebing. Baginya, meski hanya jalan kecil, tempat itu sangat instagrammable. “Cuma kendalanya, mengganggu orang yang lewat,” jelasnya.

Sementara, salah seorang warga sekitar, Haryanto, menerangkan bahwa setiap hari lokasi jalan itu ramai dengan pengunjung. Terlebih, saat Sabtu dan Minggu. Yang datang hampir menutupi jalan. “Pulang datang lagi, terutama sore hari,” jelasnya.

Meski baru diresmikan, jalan penghubung antar desa di Kecamatan Botolinggo tersebut langsung diserbu pengunjung setiap hari. Jalan yang diapit tersebut viral di media sosial. Mereka datang untuk mengabadikan foto di jalan itu. Apalagi pemandangan alamnya masih asri. Jalan yang baru diaspal tersebut kurang lebih sepanjang dua kilometer.

Saking ramainya, paparnya, kondisi itu berdampak secara ekonomi. Warga sekitar membuka warung di dekat jalan yang diapit dinding. Bahkan, ada beberapa pedagang kuliner keliling. “Kalau warung ini, baru sekitar dua minggu dibuka. Otomatis kalau lama mereka kan haus atau lapar,” jelas Haryanto.

Warung tersebut dibangun menggunakan kayu. Di warung itu menyediakan berbagai macam minuman, mie instan, dan berbagai makanan ringan lainnya. “Alhamdulillah, ada dampak positifnya juga. Saya berharap nanti ada pembenahan. Ini kami juga tata sedikit-sedikit untuk tempat nongkrong,” jelasnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca