23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Permudah Layanan dengan Ketan Jahe

Aplikasi Kecamatan bagi Warga Desa Tegalampel

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelayanan terhadap masyarakat dalam mengurus surat-menyurat dan pendataan bisa menjadi mudah dengan sebuah aplikasi. Salah satunya yang dilakukan oleh Kecamatan Tegalampel. Pemerintah Kecamatan Tegalampel memiliki inovasi guna mempermudah pendataan.

Inovasi berbentuk aplikasi bank data tersebut diberi nama Ketan Jahe (Kecamatan Tegalampel Menuju Jaringan Hebat). Aplikasi Ketan Jahe itu sebelumnya sudah di-launching pada bulan Desember tahun 2020 kemarin. Lalu, Minggu (21/6) kemarin, bertempat di Balai Desa Tegalampel, peresmian mesin anjungan Ketan Jahe seperti mesin ATM pun diperkenalkan.

Camat Tegalampel Ferry Hadi Sutjipto mengatakan, aplikasi tersebut kini masih berbasis offline dengan menggunakan mesin layaknya ATM. Sementara ini, ada di satu Desa Tegalampel. Dengan total tujuh desa yang ada di Kecamatan Tegalampel.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Artinya, aplikasi ini akan dilaksanakan di masing-masing desa. Muaranya di tingkat desa. Aplikasi ini semacam bank data yang mengaver banyak data. Mulai data penduduk, pemerintahan, kesehatan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Di mesin anjungan itu, nantinya masyarakat dapat mencari keperluan yang mereka perlukan. Seperti keperluan surat-menyurat. “Tinggal mengetik nama atau NIK, nanti muncul surat apa saja yang dibutuhkan. Lalu, tinggal minta teken tanda tangan oleh Pak Kades,” bebernya.

Ferry menambahkan, pengamanan bank data nantinya juga diamanahkan kepada Diskominfo. Selain itu, pemkab serta Bappeda juga mengetahui adanya aplikasi dan inovasi tersebut.

Manfaat adanya aplikasi tersebut juga mendukung arah kebijakan Pemkab Bondowoso dalam hal sumber data. Agar data yang diperlukan nanti juga tepat sasaran. “Misalnya kalau pemkab butuh berapa data rumah tidak layak huni (RTLH), itu langsung tersedia. Atau butuh data mengenai rumah yang belum teraliri listrik atau air bersih, ada semua. Nanti sebagai sarana sasaran pembangunan masyarakat,” urai Ferry.

Namun, kini aplikasi tersebut juga bukan tanpa kendala. Ferry menyebutkan, beberapa kendala yang dialaminya dalam masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri. “Kendalanya ya berkaitan dengan pengamanan data. Selain itu, juga kendala refocusing anggaran Covid-19. Juga sekarang masih dalam masa transisi untuk pilkades serentak. Karena ada desa yang sudah menganggarkan untuk aplikasi ini, juga ada yang belum,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelayanan terhadap masyarakat dalam mengurus surat-menyurat dan pendataan bisa menjadi mudah dengan sebuah aplikasi. Salah satunya yang dilakukan oleh Kecamatan Tegalampel. Pemerintah Kecamatan Tegalampel memiliki inovasi guna mempermudah pendataan.

Inovasi berbentuk aplikasi bank data tersebut diberi nama Ketan Jahe (Kecamatan Tegalampel Menuju Jaringan Hebat). Aplikasi Ketan Jahe itu sebelumnya sudah di-launching pada bulan Desember tahun 2020 kemarin. Lalu, Minggu (21/6) kemarin, bertempat di Balai Desa Tegalampel, peresmian mesin anjungan Ketan Jahe seperti mesin ATM pun diperkenalkan.

Camat Tegalampel Ferry Hadi Sutjipto mengatakan, aplikasi tersebut kini masih berbasis offline dengan menggunakan mesin layaknya ATM. Sementara ini, ada di satu Desa Tegalampel. Dengan total tujuh desa yang ada di Kecamatan Tegalampel.

“Artinya, aplikasi ini akan dilaksanakan di masing-masing desa. Muaranya di tingkat desa. Aplikasi ini semacam bank data yang mengaver banyak data. Mulai data penduduk, pemerintahan, kesehatan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Di mesin anjungan itu, nantinya masyarakat dapat mencari keperluan yang mereka perlukan. Seperti keperluan surat-menyurat. “Tinggal mengetik nama atau NIK, nanti muncul surat apa saja yang dibutuhkan. Lalu, tinggal minta teken tanda tangan oleh Pak Kades,” bebernya.

Ferry menambahkan, pengamanan bank data nantinya juga diamanahkan kepada Diskominfo. Selain itu, pemkab serta Bappeda juga mengetahui adanya aplikasi dan inovasi tersebut.

Manfaat adanya aplikasi tersebut juga mendukung arah kebijakan Pemkab Bondowoso dalam hal sumber data. Agar data yang diperlukan nanti juga tepat sasaran. “Misalnya kalau pemkab butuh berapa data rumah tidak layak huni (RTLH), itu langsung tersedia. Atau butuh data mengenai rumah yang belum teraliri listrik atau air bersih, ada semua. Nanti sebagai sarana sasaran pembangunan masyarakat,” urai Ferry.

Namun, kini aplikasi tersebut juga bukan tanpa kendala. Ferry menyebutkan, beberapa kendala yang dialaminya dalam masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri. “Kendalanya ya berkaitan dengan pengamanan data. Selain itu, juga kendala refocusing anggaran Covid-19. Juga sekarang masih dalam masa transisi untuk pilkades serentak. Karena ada desa yang sudah menganggarkan untuk aplikasi ini, juga ada yang belum,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelayanan terhadap masyarakat dalam mengurus surat-menyurat dan pendataan bisa menjadi mudah dengan sebuah aplikasi. Salah satunya yang dilakukan oleh Kecamatan Tegalampel. Pemerintah Kecamatan Tegalampel memiliki inovasi guna mempermudah pendataan.

Inovasi berbentuk aplikasi bank data tersebut diberi nama Ketan Jahe (Kecamatan Tegalampel Menuju Jaringan Hebat). Aplikasi Ketan Jahe itu sebelumnya sudah di-launching pada bulan Desember tahun 2020 kemarin. Lalu, Minggu (21/6) kemarin, bertempat di Balai Desa Tegalampel, peresmian mesin anjungan Ketan Jahe seperti mesin ATM pun diperkenalkan.

Camat Tegalampel Ferry Hadi Sutjipto mengatakan, aplikasi tersebut kini masih berbasis offline dengan menggunakan mesin layaknya ATM. Sementara ini, ada di satu Desa Tegalampel. Dengan total tujuh desa yang ada di Kecamatan Tegalampel.

“Artinya, aplikasi ini akan dilaksanakan di masing-masing desa. Muaranya di tingkat desa. Aplikasi ini semacam bank data yang mengaver banyak data. Mulai data penduduk, pemerintahan, kesehatan, dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Di mesin anjungan itu, nantinya masyarakat dapat mencari keperluan yang mereka perlukan. Seperti keperluan surat-menyurat. “Tinggal mengetik nama atau NIK, nanti muncul surat apa saja yang dibutuhkan. Lalu, tinggal minta teken tanda tangan oleh Pak Kades,” bebernya.

Ferry menambahkan, pengamanan bank data nantinya juga diamanahkan kepada Diskominfo. Selain itu, pemkab serta Bappeda juga mengetahui adanya aplikasi dan inovasi tersebut.

Manfaat adanya aplikasi tersebut juga mendukung arah kebijakan Pemkab Bondowoso dalam hal sumber data. Agar data yang diperlukan nanti juga tepat sasaran. “Misalnya kalau pemkab butuh berapa data rumah tidak layak huni (RTLH), itu langsung tersedia. Atau butuh data mengenai rumah yang belum teraliri listrik atau air bersih, ada semua. Nanti sebagai sarana sasaran pembangunan masyarakat,” urai Ferry.

Namun, kini aplikasi tersebut juga bukan tanpa kendala. Ferry menyebutkan, beberapa kendala yang dialaminya dalam masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan tersendiri. “Kendalanya ya berkaitan dengan pengamanan data. Selain itu, juga kendala refocusing anggaran Covid-19. Juga sekarang masih dalam masa transisi untuk pilkades serentak. Karena ada desa yang sudah menganggarkan untuk aplikasi ini, juga ada yang belum,” pungkasnya.

Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Istimewa
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca