25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Tujuh Ribu Ton Beras Serapan 2020

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perum Bulog Subdivre Bondowoso memastikan jumlah stok beras untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Jumlah pengadaan selama tahun 2020 saja masih cukup banyak. Ditambah tahun ini pihak Bulog juga terus melakukan pengadaan berkelanjutan.
Kepala Bulog Subdivre Bondowoso Rudy Prasetya menjelaskan, pihaknya memiliki 7 ribu ton di Gudang Bulog Kembang. Jumlah tersebut merupakan hasil serapan dari petani dan penggiling selama 2020 lalu. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras sekabupaten selama 14 bulan. “Misalkan sebulan lima ratus ton, kan dua bulan seratus ton. Jadi, itu masih cukup untuk 14 bulan,” terangnya.
Walaupun demikian, pada tahun ini pihaknya juga masih tetap melakukan pengadaan. Bahkan saat ini sudah mencapai 50 ton.
Dijelaskannya, stok beras di Bulog terdapat dua jenis. Pertama, jenis cadangan beras pemerintah (CBP). Dasar pengadaannya Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah. Kemudian, ada yang untuk bisnis murni, yang otoritasnya berada pada subdivre masing-masing.
CBP digunakan untuk beberapa hal. Di antaranya untuk stabilisasi harga beras. Ketika terjadi gejolak harga yang tinggi, maka akan dilakukan operasi pasar untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran. Kemudian, CBP juga akan digunakan apabila terjadi bencana alam.
Kalau jumlah beras yang dibutuhkan untuk bencana tersebut di bawah seratus ton, maka tanpa melakukan izin ke pusat, pihaknya bisa langsung mengeluarkan beras tersebut. Sementara, jika jumlah kebutuhannya melebihi seratus ton, maka diperlukan izin. “Yang ketiga itu kalau rawan pangan. Ini jarang terjadi di sini,” tambahnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perum Bulog Subdivre Bondowoso memastikan jumlah stok beras untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Jumlah pengadaan selama tahun 2020 saja masih cukup banyak. Ditambah tahun ini pihak Bulog juga terus melakukan pengadaan berkelanjutan.
Kepala Bulog Subdivre Bondowoso Rudy Prasetya menjelaskan, pihaknya memiliki 7 ribu ton di Gudang Bulog Kembang. Jumlah tersebut merupakan hasil serapan dari petani dan penggiling selama 2020 lalu. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras sekabupaten selama 14 bulan. “Misalkan sebulan lima ratus ton, kan dua bulan seratus ton. Jadi, itu masih cukup untuk 14 bulan,” terangnya.
Walaupun demikian, pada tahun ini pihaknya juga masih tetap melakukan pengadaan. Bahkan saat ini sudah mencapai 50 ton.
Dijelaskannya, stok beras di Bulog terdapat dua jenis. Pertama, jenis cadangan beras pemerintah (CBP). Dasar pengadaannya Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah. Kemudian, ada yang untuk bisnis murni, yang otoritasnya berada pada subdivre masing-masing.
CBP digunakan untuk beberapa hal. Di antaranya untuk stabilisasi harga beras. Ketika terjadi gejolak harga yang tinggi, maka akan dilakukan operasi pasar untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran. Kemudian, CBP juga akan digunakan apabila terjadi bencana alam.
Kalau jumlah beras yang dibutuhkan untuk bencana tersebut di bawah seratus ton, maka tanpa melakukan izin ke pusat, pihaknya bisa langsung mengeluarkan beras tersebut. Sementara, jika jumlah kebutuhannya melebihi seratus ton, maka diperlukan izin. “Yang ketiga itu kalau rawan pangan. Ini jarang terjadi di sini,” tambahnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perum Bulog Subdivre Bondowoso memastikan jumlah stok beras untuk saat ini masih dalam kondisi aman. Jumlah pengadaan selama tahun 2020 saja masih cukup banyak. Ditambah tahun ini pihak Bulog juga terus melakukan pengadaan berkelanjutan.
Kepala Bulog Subdivre Bondowoso Rudy Prasetya menjelaskan, pihaknya memiliki 7 ribu ton di Gudang Bulog Kembang. Jumlah tersebut merupakan hasil serapan dari petani dan penggiling selama 2020 lalu. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras sekabupaten selama 14 bulan. “Misalkan sebulan lima ratus ton, kan dua bulan seratus ton. Jadi, itu masih cukup untuk 14 bulan,” terangnya.
Walaupun demikian, pada tahun ini pihaknya juga masih tetap melakukan pengadaan. Bahkan saat ini sudah mencapai 50 ton.
Dijelaskannya, stok beras di Bulog terdapat dua jenis. Pertama, jenis cadangan beras pemerintah (CBP). Dasar pengadaannya Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah. Kemudian, ada yang untuk bisnis murni, yang otoritasnya berada pada subdivre masing-masing.
CBP digunakan untuk beberapa hal. Di antaranya untuk stabilisasi harga beras. Ketika terjadi gejolak harga yang tinggi, maka akan dilakukan operasi pasar untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran. Kemudian, CBP juga akan digunakan apabila terjadi bencana alam.
Kalau jumlah beras yang dibutuhkan untuk bencana tersebut di bawah seratus ton, maka tanpa melakukan izin ke pusat, pihaknya bisa langsung mengeluarkan beras tersebut. Sementara, jika jumlah kebutuhannya melebihi seratus ton, maka diperlukan izin. “Yang ketiga itu kalau rawan pangan. Ini jarang terjadi di sini,” tambahnya.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca