Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga orang berpakaian warna biru gelap sedang sibuk mengolah lembaran kayu-kayu itu di ruangan bimbingan kerja (bimker). Ketiganya dilatih untuk dapat mengolah kayu menjadi sebuah karya seni kaligrafi. Dengan itu, nantinya para WBP tersebut memiliki keterampilan kerja sebelum kembali ke masyarakat.
Satu warga binaan bertugas mendesain kaligrafi yang akan dikerjakan nantinya. Seorang lainnya mulai mengerjakan dengan mengukir ataupun mengampelas kayu. Setelah itu, barulah proses pengecatan dengan cat khusus kayu.
“Para WBP ini kami berikan keterampilan kerja, salah satunya membuat kaligrafi berbahan dasar kayu. WBP yang sudah bisa mengerjakan dan ahli, nantinya akan memberikan atau menularkan ilmunya kepada WBP lainnya,” beber Kalapas Bondowoso Sarwito.
Mobile_AP_Rectangle 2
Salah seorang WBP yang mengerjakan kerajinan kaligrafi tersebut sebelumnya memang memiliki keterampilan di bidang olah kayu. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Giatja) Denny Dwijaya. Menurut dia, bakat dan keterampilan yang dimiliki WBP sebelum masuk ke lapas harus tetap dijaga.
“Maka dari itu, kami ajak untuk tetap berkegiatan di dalam lapas, dengan membuat kaligrafi ini. Kebetulan si WBP ini punya background mengolah kayu di Kecamatan Maesan, kampung kaligrafi,” beber dia.
Kebanyakan, kaligrafi yang dibuat sekarang ini model ayat-ayat suci Alquran. Keindahan kaligrafi terbentuk secara rapi dan terukur. Pahatan-pahatan dibentuk dengan penuh kesabaran. Kaligrafi Islam dibingkai dengan hiasan-hiasan sehingga menambah kesan istimewa dalam karya itu.
Para WBP yang berkegiatan di bimker mulai beraktivitas dari pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Mulai hari Senin hingga Sabtu. Sementara hari Minggu libur. “Nantinya hasil karya dari teman-teman WBP ini akan kami pajang di toko Galeri Lapas dan dijual kepada masyarakat yang berminat,” ujarnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga orang berpakaian warna biru gelap sedang sibuk mengolah lembaran kayu-kayu itu di ruangan bimbingan kerja (bimker). Ketiganya dilatih untuk dapat mengolah kayu menjadi sebuah karya seni kaligrafi. Dengan itu, nantinya para WBP tersebut memiliki keterampilan kerja sebelum kembali ke masyarakat.
Satu warga binaan bertugas mendesain kaligrafi yang akan dikerjakan nantinya. Seorang lainnya mulai mengerjakan dengan mengukir ataupun mengampelas kayu. Setelah itu, barulah proses pengecatan dengan cat khusus kayu.
“Para WBP ini kami berikan keterampilan kerja, salah satunya membuat kaligrafi berbahan dasar kayu. WBP yang sudah bisa mengerjakan dan ahli, nantinya akan memberikan atau menularkan ilmunya kepada WBP lainnya,” beber Kalapas Bondowoso Sarwito.
Salah seorang WBP yang mengerjakan kerajinan kaligrafi tersebut sebelumnya memang memiliki keterampilan di bidang olah kayu. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Giatja) Denny Dwijaya. Menurut dia, bakat dan keterampilan yang dimiliki WBP sebelum masuk ke lapas harus tetap dijaga.
“Maka dari itu, kami ajak untuk tetap berkegiatan di dalam lapas, dengan membuat kaligrafi ini. Kebetulan si WBP ini punya background mengolah kayu di Kecamatan Maesan, kampung kaligrafi,” beber dia.
Kebanyakan, kaligrafi yang dibuat sekarang ini model ayat-ayat suci Alquran. Keindahan kaligrafi terbentuk secara rapi dan terukur. Pahatan-pahatan dibentuk dengan penuh kesabaran. Kaligrafi Islam dibingkai dengan hiasan-hiasan sehingga menambah kesan istimewa dalam karya itu.
Para WBP yang berkegiatan di bimker mulai beraktivitas dari pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Mulai hari Senin hingga Sabtu. Sementara hari Minggu libur. “Nantinya hasil karya dari teman-teman WBP ini akan kami pajang di toko Galeri Lapas dan dijual kepada masyarakat yang berminat,” ujarnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Tiga orang berpakaian warna biru gelap sedang sibuk mengolah lembaran kayu-kayu itu di ruangan bimbingan kerja (bimker). Ketiganya dilatih untuk dapat mengolah kayu menjadi sebuah karya seni kaligrafi. Dengan itu, nantinya para WBP tersebut memiliki keterampilan kerja sebelum kembali ke masyarakat.
Satu warga binaan bertugas mendesain kaligrafi yang akan dikerjakan nantinya. Seorang lainnya mulai mengerjakan dengan mengukir ataupun mengampelas kayu. Setelah itu, barulah proses pengecatan dengan cat khusus kayu.
“Para WBP ini kami berikan keterampilan kerja, salah satunya membuat kaligrafi berbahan dasar kayu. WBP yang sudah bisa mengerjakan dan ahli, nantinya akan memberikan atau menularkan ilmunya kepada WBP lainnya,” beber Kalapas Bondowoso Sarwito.
Salah seorang WBP yang mengerjakan kerajinan kaligrafi tersebut sebelumnya memang memiliki keterampilan di bidang olah kayu. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Giatja) Denny Dwijaya. Menurut dia, bakat dan keterampilan yang dimiliki WBP sebelum masuk ke lapas harus tetap dijaga.
“Maka dari itu, kami ajak untuk tetap berkegiatan di dalam lapas, dengan membuat kaligrafi ini. Kebetulan si WBP ini punya background mengolah kayu di Kecamatan Maesan, kampung kaligrafi,” beber dia.
Kebanyakan, kaligrafi yang dibuat sekarang ini model ayat-ayat suci Alquran. Keindahan kaligrafi terbentuk secara rapi dan terukur. Pahatan-pahatan dibentuk dengan penuh kesabaran. Kaligrafi Islam dibingkai dengan hiasan-hiasan sehingga menambah kesan istimewa dalam karya itu.
Para WBP yang berkegiatan di bimker mulai beraktivitas dari pukul 08.00 pagi hingga 14.00 siang. Mulai hari Senin hingga Sabtu. Sementara hari Minggu libur. “Nantinya hasil karya dari teman-teman WBP ini akan kami pajang di toko Galeri Lapas dan dijual kepada masyarakat yang berminat,” ujarnya.
Jurnalis: Muchammad Ainul Budi
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti