BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan penutupan destinasi wisata pasca-Idul Fitri 1442 Hijriah di Kabupaten Bondowoso diperpanjang hingga 24 Mei 2021. Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 443.2/239/430/2021. Dalam surat edaran sebelumnya, penutupan destinasi wisata hanya dilakukan tujuh hari terhitung sejak penetapan Hari Raya Idul Fitri.
Retno Wulandari, Plt Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Bondowoso, menyampaikan, perpanjangan penutupan destinasi wisata tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi pemerintah kabupaten serta pihak-pihak terkait lainnya dan evaluasi selama masa penutupan sebelumnya. Pada masa penutupan sebelumnya, masih banyak didapati wisatawan yang nekat mau berkunjung ke berbagai destinasi yang ada di Bondowoso. Sehingga, ketika dibuka sesuai dengan surat edaran sebelumnya, dikhawatirkan pengunjung akan membeludak.
Dikatakannya, meskipun destinasi wisata masih tutup, pihaknya tetap melakukan pemantauan pada sejumlah destinasi wisata. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan protokol kesehatan ketika nantinya dibuka kembali. “Kami tetap memantau kesiapan ketika dibuka nantinya. Ini sebagai langkah antisipasi awal,” terangnya.
Walaupun untuk pengawasan dan pemantauan tidak setiap hari dilakukan dalam satu tempat wisata saja. Apalagi destinasi wisata di Bondowoso terbagi ke dalam beberapa kawasan strategis pariwisata kabupaten (KSPK). Jadi, setiap hari dilakukan pemantauan secara bergantian di KSPK tadi. “Untuk KSPK satu itu Ijen–Raung, KSPK dua wilayah Solor dan sekitarnya, KSPK tiga Argopuro dan sekitarnya, serta KSPK empat megalitikum yang terdapat di daerah Maesan dan lainnya,” imbuhnya.
Selain itu, Retno juga menyampaikan, dalam masa perpanjangan ini pihaknya akan melakukan koordinasi dan edukasi kepada para pengelola destinasi wisata. Khususnya dalam penerapan protokol kesehatan dan penertiban jam kunjungan. Bahkan untuk mengantisipasi adanya klaster baru Covid-19 dari destinasi wisata, pihaknya mengaku akan melakukan rapid antigen secara acak kepada para pengelola destinasi wisata. Serta kepada para wisatawan di tempat destinasi wisata yang ramai dikunjungi.
Jumlah pengunjung destinasi wisata, lanjut Retno, setelah dibuka kembali nantinya tidak lagi sebanyak 50 persen. Melainkan, pihaknya akan langsung menentukan jumlah pengunjung berdasarkan luas wilayah destinasi tersebut. “Akan kita target langsung nantinya. Wisata ini berapa begitu. Jadi, setiap destinasi jumlah maksimal pengunjung tidak akan sama,” ujarnya.
Pembukaan kembali destinasi wisata juga akan dilakukan secara bertahap. Jadi, tidak dibuka normal seperti biasanya. Melainkan, pihak-pihak terkait akan memastikan terlebih dahulu kesiapan dan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. “Ketika sudah dirasa aman, nantinya baru kita kembalikan lagi seperti sebelumnya,” tandasnya.
Jurnalis : mg3
Fotografer : mg3
Redaktur : Solikhul Huda