22.9 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Hati-hati Takjil Berformalin

Loka POM Temukan Takjil Mengandung Bahan Pengawet

Mobile_AP_Rectangle 1

DABASAH, Radar Ijen – Setiap menjelang waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan, Alun-Alun RBA Ki Ronggo hampir tak pernah sepi pengunjung. Sebab, di tempat itu kini digelar pasar Ramadan setiap harinya. Namun, ketika dilakukan sidak beberapa hari lalu, petugas menemukan makanan yang menggunakan bahan pengawet terlarang. Yakni formalin.

Baca Juga : Baznas Bondowoso Berikan Santunan Ratusan Anak Yatim

Bahan pengawet itu ditemukan setelah Tim Koordinasi Pengawasan Keamanan Pangan Kabupaten Bondowoso melakukan sidak makanan minuman (mamin) di berbagai titik, termasuk di alun-alun ketika Bazar Ramadan. Penggunaan bahan terlarang untuk makanan itu diketahui setelah Inspektur Pangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bekerja sama dengan Loka POM Jember melakukan sampling makanan siap saji di beberapa bazar takjil.

Mobile_AP_Rectangle 2

Mirisnya, berdasarkan sampling yang dilakukan terhadap mamin yang diperjualbelikan di alun-alun, pihaknya masih menemukan sampling makanan tidak memenuhi syarat. Petugas Loka POM menyebut, ada beberapa makanan yang mengandung bahan terlarang, seperti boraks, pewarna rhodamine dan formalin.

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengungkapkan, dalam sampling yang dilakukan, ada sejumlah makanan yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya. Sementara, untuk minuman yang diperjualbelikan, pihaknya menyebut belum ada indikasi menggunakan bahan terlarang lainnya. “Satu atau dua makanan saja, berupa takjil,” beber Agus.

Mengetahui hal tersebut, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada pelaku usaha yang bersangkutan. Kemudian, meminta untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Harapannya, makanan maupun minuman yang dijual tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat. “Masyarakat juga harus menjadi konsumen cerdas dan lebih proaktif dalam memilih pangan yang dibeli. Untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa,” katanya.

Selain itu, pria yang sebelumnya menjabat Kabag Umum DPRD Bondowoso ini juga meminta masyarakat untuk berhati-hati saat akan membeli takjil. Terlebih setelah adanya temuan makanan yang mengandung bahan terlarang. Menurutnya, biasanya makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, warnanya lebih mencolok.

“Pangan takjil harus higienis dan aman dari bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan. Seperti boraks, formalin, rhodamine B, dan metanil yellow,” pungkasnya. (ham/c2/bud)

- Advertisement -

DABASAH, Radar Ijen – Setiap menjelang waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan, Alun-Alun RBA Ki Ronggo hampir tak pernah sepi pengunjung. Sebab, di tempat itu kini digelar pasar Ramadan setiap harinya. Namun, ketika dilakukan sidak beberapa hari lalu, petugas menemukan makanan yang menggunakan bahan pengawet terlarang. Yakni formalin.

Baca Juga : Baznas Bondowoso Berikan Santunan Ratusan Anak Yatim

Bahan pengawet itu ditemukan setelah Tim Koordinasi Pengawasan Keamanan Pangan Kabupaten Bondowoso melakukan sidak makanan minuman (mamin) di berbagai titik, termasuk di alun-alun ketika Bazar Ramadan. Penggunaan bahan terlarang untuk makanan itu diketahui setelah Inspektur Pangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bekerja sama dengan Loka POM Jember melakukan sampling makanan siap saji di beberapa bazar takjil.

Mirisnya, berdasarkan sampling yang dilakukan terhadap mamin yang diperjualbelikan di alun-alun, pihaknya masih menemukan sampling makanan tidak memenuhi syarat. Petugas Loka POM menyebut, ada beberapa makanan yang mengandung bahan terlarang, seperti boraks, pewarna rhodamine dan formalin.

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengungkapkan, dalam sampling yang dilakukan, ada sejumlah makanan yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya. Sementara, untuk minuman yang diperjualbelikan, pihaknya menyebut belum ada indikasi menggunakan bahan terlarang lainnya. “Satu atau dua makanan saja, berupa takjil,” beber Agus.

Mengetahui hal tersebut, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada pelaku usaha yang bersangkutan. Kemudian, meminta untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Harapannya, makanan maupun minuman yang dijual tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat. “Masyarakat juga harus menjadi konsumen cerdas dan lebih proaktif dalam memilih pangan yang dibeli. Untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa,” katanya.

Selain itu, pria yang sebelumnya menjabat Kabag Umum DPRD Bondowoso ini juga meminta masyarakat untuk berhati-hati saat akan membeli takjil. Terlebih setelah adanya temuan makanan yang mengandung bahan terlarang. Menurutnya, biasanya makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, warnanya lebih mencolok.

“Pangan takjil harus higienis dan aman dari bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan. Seperti boraks, formalin, rhodamine B, dan metanil yellow,” pungkasnya. (ham/c2/bud)

DABASAH, Radar Ijen – Setiap menjelang waktu berbuka puasa pada bulan Ramadan, Alun-Alun RBA Ki Ronggo hampir tak pernah sepi pengunjung. Sebab, di tempat itu kini digelar pasar Ramadan setiap harinya. Namun, ketika dilakukan sidak beberapa hari lalu, petugas menemukan makanan yang menggunakan bahan pengawet terlarang. Yakni formalin.

Baca Juga : Baznas Bondowoso Berikan Santunan Ratusan Anak Yatim

Bahan pengawet itu ditemukan setelah Tim Koordinasi Pengawasan Keamanan Pangan Kabupaten Bondowoso melakukan sidak makanan minuman (mamin) di berbagai titik, termasuk di alun-alun ketika Bazar Ramadan. Penggunaan bahan terlarang untuk makanan itu diketahui setelah Inspektur Pangan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bondowoso bekerja sama dengan Loka POM Jember melakukan sampling makanan siap saji di beberapa bazar takjil.

Mirisnya, berdasarkan sampling yang dilakukan terhadap mamin yang diperjualbelikan di alun-alun, pihaknya masih menemukan sampling makanan tidak memenuhi syarat. Petugas Loka POM menyebut, ada beberapa makanan yang mengandung bahan terlarang, seperti boraks, pewarna rhodamine dan formalin.

Sekretaris Dinkes Bondowoso Agus Winarno mengungkapkan, dalam sampling yang dilakukan, ada sejumlah makanan yang kedapatan menggunakan bahan berbahaya. Sementara, untuk minuman yang diperjualbelikan, pihaknya menyebut belum ada indikasi menggunakan bahan terlarang lainnya. “Satu atau dua makanan saja, berupa takjil,” beber Agus.

Mengetahui hal tersebut, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada pelaku usaha yang bersangkutan. Kemudian, meminta untuk tetap mematuhi peraturan yang berlaku. Harapannya, makanan maupun minuman yang dijual tidak membahayakan bagi kesehatan masyarakat. “Masyarakat juga harus menjadi konsumen cerdas dan lebih proaktif dalam memilih pangan yang dibeli. Untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa,” katanya.

Selain itu, pria yang sebelumnya menjabat Kabag Umum DPRD Bondowoso ini juga meminta masyarakat untuk berhati-hati saat akan membeli takjil. Terlebih setelah adanya temuan makanan yang mengandung bahan terlarang. Menurutnya, biasanya makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, warnanya lebih mencolok.

“Pangan takjil harus higienis dan aman dari bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan. Seperti boraks, formalin, rhodamine B, dan metanil yellow,” pungkasnya. (ham/c2/bud)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca