Ketua Cabor Dibuat Ketar-ketir Mau Ikut Berpartisipasi
Meski KONI belum melaksanakan rapat bersama seluruh cabor di Bondowoso, namun kabar minimnya anggaran yang diberikan Pemkab Bondowoso sudah mulai terdengar oleh para ketua cabor. Akibatnya, mereka mulai khawatir tidak dapat ikut serta dalam gelaran olahraga terbesar di Jatim tersebut. Sebab, dana yang diperlukan terbilang tidak sedikit.
Hal itu dikatakan oleh Ketua Askab PSSI Bondowoso Subangkit Adiputra. Menurutnya, Porprov yang akan dilaksanakan pada 1 hingga 8 Juli mendatang akan sangat berat untuk cabang olahraga sepak bola dan futsal. Hal itu berdasarkan jumlah anggaran yang diberikan kepada KONI pada 2023 yang dinilai sangat minim. “Sekarang main di luar daerah. Tempatnya cukup jauh kalau dari sini (Bondowoso, Red),” katanya.
Pada tahun sebelumnya saja, anggaran yang diberikan oleh KONI Bondowoso kepada Askab PSSI Bondowoso untuk Porprov dinilai pas-pasan. Apalagi saat ini, setelah ada pengurangan yang cukup banyak. Terlebih, kata dia, Askab PSSI Bondowoso di Porprov menaungi tiga tim, yakni sepak bola putra dan sepak bola putri, serta futsal. “Tahun kemarin (Porprov Jatim 2022, Red) kami dapat Rp 195 juta. Untuk tiga tim saja sudah mepet,” imbuhnya.
Pada Porprov VII 2022, tim sepak bola putri Bondowoso sukses meraih medali perak. Sementara, tim putra harus kandas pada babak prakualifikasi Porprov. Walau demikian, pihaknya mengaku ingin kembali membawa semua pemainnya di Porprov 2023. “Nanti akan dirapatkan lagi, bagaimana menyikapi anggaran yang ada di KONI,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua KONI Bondowoso Noer Soetjahjono mengatakan, untuk atlet yang berprestasi sebelumnya, serta masih memenuhi syarat, maka menjadi prioritas yang akan diberangkatkan Porprov VIII 2023. Dengan harapan mereka dapat kembali mendulang prestasi. Sebab, jauh-jauh hari, atlet dinilai sudah melakukan berbagai persiapan. “Peraih medali emas, perak, dan perunggu, nanti akan kami berangkatkan semua,” pungkasnya. (ham/c2/dwi)