23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Apa Yakin Bisa Dapat Tujuh Medali Emas Lagi?

Olahraga di Bondowoso sudah menunjukkan perbaikan di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII tahun 2022. Berbicara anggaran Porprov Jatim VIII tahun 2023, jangan berharap lebih. Sebab, anggaran yang disiapkan tidak sebesar perhelatan Porprov Jatim 2022 lalu.

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, pada Porprov VII yang dilaksanakan pada 2022 lalu, kontingen Kota Tape berhasil mengumpulkan tujuh medali emas, lima medali perak, dan 15 medali perunggu. Sementara, pada Porprov 2019 lalu, hanya berhasil mengumpulkan dua medali perak dan empat medali perunggu.

BACA JUGA : Harga Pakan Mulai Naik, Peternak Lele Risau

Ketua KONI Bondowoso Noer Soetjahjono menyampaikan, pada tahun ini pihaknya mendapat alokasi anggaran sebanyak Rp 1,5 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, maka mengalami penurunan cukup drastis. Sebab, jumlah dana yang diberikan sebelumnya mencapai Rp 2,5 miliar. “Akhirnya dicukup-cukupkan. Satu miliar untuk kegiatan rutin, sisanya untuk Porprov,” terangnya. Berarti bisa disimpulkan, anggaran Porprov 2023 dari KONI Bondowoso hanya Rp 500 juta, karena Rp 1 miliar dipakai untuk kegiatan rutin dalam satu tahun.

Mobile_AP_Rectangle 2

Hal tersebut membuat atlet yang akan dikirim ke Porprov VIII diperkirakan akan lebih sedikit. Sebab, kemampuan anggaran masih sangat minim. Apalagi Bondowoso tidak menjadi tuan rumah Porprov seperti tahun 2022. Bermain di luar daerah dianggap membutuhkan lebih banyak biaya bagi para atlet maupun ofisial. “Masih akan kami rapatkan dengan unsur pimpinan di KONI dan semua cabor,” katanya.

Dari 26 cabang olahraga yang ada, diperkirakan tidak semua cabor akan berangkat. Proses seleksi atlet juga akan diperketat lagi. Agar atlet yang dikirim mampu membawa pulang medali. Namun, terkait berapa atlet yang akan dikirim ke Porprov Jatim 2023, masih menunggu rapat antar semua pihak. “Kalau dikira tidak dapat medali, tidak dikirim. Apa pun yang terjadi sudah,” tegasnya.

Dalam hitungan kasar KONI Bondowoso, Noer mengatakan, maksimal atlet dan ofisial yang akan berangkat hanya 78 orang. Jumlah tersebut tentu saja jauh dibandingkan pada gelaran Porprov 2022 lalu, ketika KONI Bondowoso mengirimkan 300 orang lebih. Baik atlet maupun ofisial.

Dikonfirmasi terkait upaya mengajukan anggaran kembali, Noer mengaku pesimistis akan mendapat tambahan anggaran di perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (PAPBD). Menurutnya, tahun ini anggaran daerah juga difokuskan untuk kegiatan Pilkada 2024. Oleh sebab itu, dia menjelaskan, akan menggunakan anggaran yang ada dengan maksimal. Mengingat reward atlet berprestasi juga akan diambil dari anggaran tersebut. “Tahun kemarin, anggaran kami habis untuk reward,” pungkasnya. (c2/dwi)

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, pada Porprov VII yang dilaksanakan pada 2022 lalu, kontingen Kota Tape berhasil mengumpulkan tujuh medali emas, lima medali perak, dan 15 medali perunggu. Sementara, pada Porprov 2019 lalu, hanya berhasil mengumpulkan dua medali perak dan empat medali perunggu.

BACA JUGA : Harga Pakan Mulai Naik, Peternak Lele Risau

Ketua KONI Bondowoso Noer Soetjahjono menyampaikan, pada tahun ini pihaknya mendapat alokasi anggaran sebanyak Rp 1,5 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, maka mengalami penurunan cukup drastis. Sebab, jumlah dana yang diberikan sebelumnya mencapai Rp 2,5 miliar. “Akhirnya dicukup-cukupkan. Satu miliar untuk kegiatan rutin, sisanya untuk Porprov,” terangnya. Berarti bisa disimpulkan, anggaran Porprov 2023 dari KONI Bondowoso hanya Rp 500 juta, karena Rp 1 miliar dipakai untuk kegiatan rutin dalam satu tahun.

Hal tersebut membuat atlet yang akan dikirim ke Porprov VIII diperkirakan akan lebih sedikit. Sebab, kemampuan anggaran masih sangat minim. Apalagi Bondowoso tidak menjadi tuan rumah Porprov seperti tahun 2022. Bermain di luar daerah dianggap membutuhkan lebih banyak biaya bagi para atlet maupun ofisial. “Masih akan kami rapatkan dengan unsur pimpinan di KONI dan semua cabor,” katanya.

Dari 26 cabang olahraga yang ada, diperkirakan tidak semua cabor akan berangkat. Proses seleksi atlet juga akan diperketat lagi. Agar atlet yang dikirim mampu membawa pulang medali. Namun, terkait berapa atlet yang akan dikirim ke Porprov Jatim 2023, masih menunggu rapat antar semua pihak. “Kalau dikira tidak dapat medali, tidak dikirim. Apa pun yang terjadi sudah,” tegasnya.

Dalam hitungan kasar KONI Bondowoso, Noer mengatakan, maksimal atlet dan ofisial yang akan berangkat hanya 78 orang. Jumlah tersebut tentu saja jauh dibandingkan pada gelaran Porprov 2022 lalu, ketika KONI Bondowoso mengirimkan 300 orang lebih. Baik atlet maupun ofisial.

Dikonfirmasi terkait upaya mengajukan anggaran kembali, Noer mengaku pesimistis akan mendapat tambahan anggaran di perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (PAPBD). Menurutnya, tahun ini anggaran daerah juga difokuskan untuk kegiatan Pilkada 2024. Oleh sebab itu, dia menjelaskan, akan menggunakan anggaran yang ada dengan maksimal. Mengingat reward atlet berprestasi juga akan diambil dari anggaran tersebut. “Tahun kemarin, anggaran kami habis untuk reward,” pungkasnya. (c2/dwi)

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Ijen, pada Porprov VII yang dilaksanakan pada 2022 lalu, kontingen Kota Tape berhasil mengumpulkan tujuh medali emas, lima medali perak, dan 15 medali perunggu. Sementara, pada Porprov 2019 lalu, hanya berhasil mengumpulkan dua medali perak dan empat medali perunggu.

BACA JUGA : Harga Pakan Mulai Naik, Peternak Lele Risau

Ketua KONI Bondowoso Noer Soetjahjono menyampaikan, pada tahun ini pihaknya mendapat alokasi anggaran sebanyak Rp 1,5 miliar. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, maka mengalami penurunan cukup drastis. Sebab, jumlah dana yang diberikan sebelumnya mencapai Rp 2,5 miliar. “Akhirnya dicukup-cukupkan. Satu miliar untuk kegiatan rutin, sisanya untuk Porprov,” terangnya. Berarti bisa disimpulkan, anggaran Porprov 2023 dari KONI Bondowoso hanya Rp 500 juta, karena Rp 1 miliar dipakai untuk kegiatan rutin dalam satu tahun.

Hal tersebut membuat atlet yang akan dikirim ke Porprov VIII diperkirakan akan lebih sedikit. Sebab, kemampuan anggaran masih sangat minim. Apalagi Bondowoso tidak menjadi tuan rumah Porprov seperti tahun 2022. Bermain di luar daerah dianggap membutuhkan lebih banyak biaya bagi para atlet maupun ofisial. “Masih akan kami rapatkan dengan unsur pimpinan di KONI dan semua cabor,” katanya.

Dari 26 cabang olahraga yang ada, diperkirakan tidak semua cabor akan berangkat. Proses seleksi atlet juga akan diperketat lagi. Agar atlet yang dikirim mampu membawa pulang medali. Namun, terkait berapa atlet yang akan dikirim ke Porprov Jatim 2023, masih menunggu rapat antar semua pihak. “Kalau dikira tidak dapat medali, tidak dikirim. Apa pun yang terjadi sudah,” tegasnya.

Dalam hitungan kasar KONI Bondowoso, Noer mengatakan, maksimal atlet dan ofisial yang akan berangkat hanya 78 orang. Jumlah tersebut tentu saja jauh dibandingkan pada gelaran Porprov 2022 lalu, ketika KONI Bondowoso mengirimkan 300 orang lebih. Baik atlet maupun ofisial.

Dikonfirmasi terkait upaya mengajukan anggaran kembali, Noer mengaku pesimistis akan mendapat tambahan anggaran di perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (PAPBD). Menurutnya, tahun ini anggaran daerah juga difokuskan untuk kegiatan Pilkada 2024. Oleh sebab itu, dia menjelaskan, akan menggunakan anggaran yang ada dengan maksimal. Mengingat reward atlet berprestasi juga akan diambil dari anggaran tersebut. “Tahun kemarin, anggaran kami habis untuk reward,” pungkasnya. (c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca