26.6 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Pembelajaran Daring Mulai Diterapkan

Mobile_AP_Rectangle 1

TAMANSARI, Radar Ijen – Setelah meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bondowoso, termasuk sejumlah siswa dari berbagai sekolah di Bondowoso. Pelaksanaan pembelajaran daring akhirnya kembali diberlakukan mulai kemarin (21/2). Para siswa diharuskan kembali belajar dari rumah masing-masing, dengan bimbingan dari para guru secara online.

Pemberlakuan pembelajaran daring ternyata juga sudah mulai diterapkan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). “Sudah sama (pembelajaran daring, Red),” ungkap Kepala Kemenag Bondowoso Sholihul Qirom.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso Sugiono Eksantoso mengungkapkan, pada hari pertama dilakukan pembelajaran secara daring, pemantauan setiap sekolah dilakukan melalui para pengawas yang tersebar di seluruh kecamatan. Serta kepala sekolah SD hingga SMP di seluruh Bondowoso. “Sebagian besar lancar, cuma memang ada tempat yang kesulitan sinyal,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sugiono menjelaskan, beberapa tempat yang terdapat kesulitan sinyal di antaranya sekolah yang ada di Kecamatan Sempol, Kecamatan Pakem, Kecamatan Binakal, dan lain sebagainya. “Sehingga yang seperti itu, saya beri solusi guru berkunjung (ke rumah siswa, Red),” imbuhnya.

Dalam melakukan kunjungan tersebut, lanjut Sugiono, para guru diharapkan dapat membentuk kelompok belajar kecil, serta membuat modul pembelajaran yang disesuaikan. Sehingga para siswa dapat belajar menggunakan modul tersebut. Tujuannya agar para siswa dapat belajar secara teratur dan terarah dengan baik. 

Sebelumnya, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh sekolah mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Belajar (KB), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melakukan pembelajaran secara daring. Instruksi tersebut diketahui dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Bondowoso. 

Berdasarkan SE tersebut, pembelajaran daring sudah mulai harus diterapkan sejak kemarin (21/2). Baik kepada lembaga sekolah yang ada di sekitar kota maupun pedesaan. “Karena daring kurikulumnya terbatas. Ya lebih banyak pendidikan karakter saja,” pungkasnya. 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

TAMANSARI, Radar Ijen – Setelah meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bondowoso, termasuk sejumlah siswa dari berbagai sekolah di Bondowoso. Pelaksanaan pembelajaran daring akhirnya kembali diberlakukan mulai kemarin (21/2). Para siswa diharuskan kembali belajar dari rumah masing-masing, dengan bimbingan dari para guru secara online.

Pemberlakuan pembelajaran daring ternyata juga sudah mulai diterapkan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). “Sudah sama (pembelajaran daring, Red),” ungkap Kepala Kemenag Bondowoso Sholihul Qirom.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso Sugiono Eksantoso mengungkapkan, pada hari pertama dilakukan pembelajaran secara daring, pemantauan setiap sekolah dilakukan melalui para pengawas yang tersebar di seluruh kecamatan. Serta kepala sekolah SD hingga SMP di seluruh Bondowoso. “Sebagian besar lancar, cuma memang ada tempat yang kesulitan sinyal,” terangnya.

Sugiono menjelaskan, beberapa tempat yang terdapat kesulitan sinyal di antaranya sekolah yang ada di Kecamatan Sempol, Kecamatan Pakem, Kecamatan Binakal, dan lain sebagainya. “Sehingga yang seperti itu, saya beri solusi guru berkunjung (ke rumah siswa, Red),” imbuhnya.

Dalam melakukan kunjungan tersebut, lanjut Sugiono, para guru diharapkan dapat membentuk kelompok belajar kecil, serta membuat modul pembelajaran yang disesuaikan. Sehingga para siswa dapat belajar menggunakan modul tersebut. Tujuannya agar para siswa dapat belajar secara teratur dan terarah dengan baik. 

Sebelumnya, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh sekolah mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Belajar (KB), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melakukan pembelajaran secara daring. Instruksi tersebut diketahui dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Bondowoso. 

Berdasarkan SE tersebut, pembelajaran daring sudah mulai harus diterapkan sejak kemarin (21/2). Baik kepada lembaga sekolah yang ada di sekitar kota maupun pedesaan. “Karena daring kurikulumnya terbatas. Ya lebih banyak pendidikan karakter saja,” pungkasnya. 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

TAMANSARI, Radar Ijen – Setelah meningkatnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bondowoso, termasuk sejumlah siswa dari berbagai sekolah di Bondowoso. Pelaksanaan pembelajaran daring akhirnya kembali diberlakukan mulai kemarin (21/2). Para siswa diharuskan kembali belajar dari rumah masing-masing, dengan bimbingan dari para guru secara online.

Pemberlakuan pembelajaran daring ternyata juga sudah mulai diterapkan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). “Sudah sama (pembelajaran daring, Red),” ungkap Kepala Kemenag Bondowoso Sholihul Qirom.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso Sugiono Eksantoso mengungkapkan, pada hari pertama dilakukan pembelajaran secara daring, pemantauan setiap sekolah dilakukan melalui para pengawas yang tersebar di seluruh kecamatan. Serta kepala sekolah SD hingga SMP di seluruh Bondowoso. “Sebagian besar lancar, cuma memang ada tempat yang kesulitan sinyal,” terangnya.

Sugiono menjelaskan, beberapa tempat yang terdapat kesulitan sinyal di antaranya sekolah yang ada di Kecamatan Sempol, Kecamatan Pakem, Kecamatan Binakal, dan lain sebagainya. “Sehingga yang seperti itu, saya beri solusi guru berkunjung (ke rumah siswa, Red),” imbuhnya.

Dalam melakukan kunjungan tersebut, lanjut Sugiono, para guru diharapkan dapat membentuk kelompok belajar kecil, serta membuat modul pembelajaran yang disesuaikan. Sehingga para siswa dapat belajar menggunakan modul tersebut. Tujuannya agar para siswa dapat belajar secara teratur dan terarah dengan baik. 

Sebelumnya, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh sekolah mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kelompok Belajar (KB), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk melakukan pembelajaran secara daring. Instruksi tersebut diketahui dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Bondowoso. 

Berdasarkan SE tersebut, pembelajaran daring sudah mulai harus diterapkan sejak kemarin (21/2). Baik kepada lembaga sekolah yang ada di sekitar kota maupun pedesaan. “Karena daring kurikulumnya terbatas. Ya lebih banyak pendidikan karakter saja,” pungkasnya. 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca