Mobile_AP_Rectangle 1
Contohnya, bangunan kuno milik pemerintah yakni rumah dinas bupati dan kantor Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Bondowoso. “Kami menyarankan, khususnya bagi masyarakat, untuk mengelola secara mandiri bangunan peninggalan Belanda. Bisa dibuat kafe dengan nuansa kuno atau museum karena beberapa bangunan masih tersimpan perlengkapan rumah klasik,” terangnya.
Ditanya terkait penyelamatan bangunan, Herry menjelaskan bahwa pihaknya mengutamakan bangunan Belanda aset pemerintah. Kemudian, disusul dengan bangunan Belanda milik perusahaan. Lagi-lagi, hal itu disebabkan biaya revitalisasi bangunan kuno membutuhkan anggaran cukup besar. Ada teknik khusus saat proses revitalisasi. Tak boleh serampangan agar bentuk bangunan tetap terjaga keasliannya. “Bangunan Belanda yang dihuni masyarakat lebih sulit direvitalisasi. Sebab, harus ada ganti rugi. Maka, kami meminta masyarakat juga turut menjaganya,” urainya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda
- Advertisement -
Contohnya, bangunan kuno milik pemerintah yakni rumah dinas bupati dan kantor Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Bondowoso. “Kami menyarankan, khususnya bagi masyarakat, untuk mengelola secara mandiri bangunan peninggalan Belanda. Bisa dibuat kafe dengan nuansa kuno atau museum karena beberapa bangunan masih tersimpan perlengkapan rumah klasik,” terangnya.
Ditanya terkait penyelamatan bangunan, Herry menjelaskan bahwa pihaknya mengutamakan bangunan Belanda aset pemerintah. Kemudian, disusul dengan bangunan Belanda milik perusahaan. Lagi-lagi, hal itu disebabkan biaya revitalisasi bangunan kuno membutuhkan anggaran cukup besar. Ada teknik khusus saat proses revitalisasi. Tak boleh serampangan agar bentuk bangunan tetap terjaga keasliannya. “Bangunan Belanda yang dihuni masyarakat lebih sulit direvitalisasi. Sebab, harus ada ganti rugi. Maka, kami meminta masyarakat juga turut menjaganya,” urainya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda
Contohnya, bangunan kuno milik pemerintah yakni rumah dinas bupati dan kantor Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Bondowoso. “Kami menyarankan, khususnya bagi masyarakat, untuk mengelola secara mandiri bangunan peninggalan Belanda. Bisa dibuat kafe dengan nuansa kuno atau museum karena beberapa bangunan masih tersimpan perlengkapan rumah klasik,” terangnya.
Ditanya terkait penyelamatan bangunan, Herry menjelaskan bahwa pihaknya mengutamakan bangunan Belanda aset pemerintah. Kemudian, disusul dengan bangunan Belanda milik perusahaan. Lagi-lagi, hal itu disebabkan biaya revitalisasi bangunan kuno membutuhkan anggaran cukup besar. Ada teknik khusus saat proses revitalisasi. Tak boleh serampangan agar bentuk bangunan tetap terjaga keasliannya. “Bangunan Belanda yang dihuni masyarakat lebih sulit direvitalisasi. Sebab, harus ada ganti rugi. Maka, kami meminta masyarakat juga turut menjaganya,” urainya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda