27.7 C
Jember
Tuesday, 6 June 2023

Angka Kemiskinan di Bondowoso Makin Melesay

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Angka kemiskinan warga Kabupaten Bondowoso naik menjadi 115.175  orang di pada 2021 kemarin. Bahkan, presentase penduduk miskin di Bondowoso tahun lalu naik menjadi 14,73 persen. Meningkat jika dibandingkan dengan 2020 lalu, yakni 14,17 persen.

Data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso menyebutkan, selama tiga tahun terakhir jumlah warga miskin Bondowoso selalu meningkat. Pada 2019, angka kemiskinan masih 103.330 orang. Jumlah itu naik cukup pesat pada tahun pertama pandemi menjadi 110.240 orang. Lalu, kembali naik pada 2021 di angka 115.175 orang.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos PPA KB) Bondowoso Anisatul Hamidah menerangkan bahwa meningkatnya angka kemiskinan dilandasi beberapa faktor. “Penyebab kemiskinan bertambah ada beberapa faktor, salah satunya akibat pandemi. Selain itu, perlu kajian dan analisis lebih dalam mengapa kemiskinan semakin meningkat,” ungkapnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain alasan tersebut, Anisatul mengaku bahwa pihaknya harus mengkaji lebih dalam lagi. “Itulah yang perlu kajian khusus. Selain itu, perlu kajian bersama lintas sektor untuk mencari apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana solusinya,” urainya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Pihaknya juga berkomentar bahwa pandemi yang tak kunjung reda membuat ribuan warga Bondowoso kena imbasnya. “Pandemi ekstrem ini memang membuat kemiskinan meningkat,” sebutnya.

Irwan juga membenarkan bahwa angka pengangguran di Bondowoso tahun lalu pun naik. “Tentu otomatis. Angka pengangguran naik, kemiskinan juga naik,” imbuhnya.

Politisi PDIP tersebut mengakui bahwa banyak warga Bondowoso yang bekerja di luar kota, lalu yang sudah tak bekerja kembali ke Bondowoso. “Setelah kami cek, memang banyak warga Bondowoso yang sudah tidak bekerja di luar kota, kembali ke sini. Itu akhirnya menambah angka pengangguran dan kemiskinan,” pungkasnya.

Angka Kemiskinan di Bondowoso dari Tahun ke Tahun

2019: 103.330 orang
2020: 110.240 orang
2021: 115.175 orang

Sumber: BPS Bondowoso

 

Angka Kemiskinan di Tapal Kuda (dalam persen)

Kabupaten          2019       2020       2021
Bondowoso        13,33     14,17     14,73
Situbondo           11,20     12,22     12,63
Jember                 9,25        10,09     10,41
Lumajang            9,49        9,83        10,05
Banyuwangi       7,52        8,06        8,07

Sumber: BPS Jawa Timur

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Angka kemiskinan warga Kabupaten Bondowoso naik menjadi 115.175  orang di pada 2021 kemarin. Bahkan, presentase penduduk miskin di Bondowoso tahun lalu naik menjadi 14,73 persen. Meningkat jika dibandingkan dengan 2020 lalu, yakni 14,17 persen.

Data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso menyebutkan, selama tiga tahun terakhir jumlah warga miskin Bondowoso selalu meningkat. Pada 2019, angka kemiskinan masih 103.330 orang. Jumlah itu naik cukup pesat pada tahun pertama pandemi menjadi 110.240 orang. Lalu, kembali naik pada 2021 di angka 115.175 orang.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos PPA KB) Bondowoso Anisatul Hamidah menerangkan bahwa meningkatnya angka kemiskinan dilandasi beberapa faktor. “Penyebab kemiskinan bertambah ada beberapa faktor, salah satunya akibat pandemi. Selain itu, perlu kajian dan analisis lebih dalam mengapa kemiskinan semakin meningkat,” ungkapnya.

Selain alasan tersebut, Anisatul mengaku bahwa pihaknya harus mengkaji lebih dalam lagi. “Itulah yang perlu kajian khusus. Selain itu, perlu kajian bersama lintas sektor untuk mencari apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana solusinya,” urainya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Pihaknya juga berkomentar bahwa pandemi yang tak kunjung reda membuat ribuan warga Bondowoso kena imbasnya. “Pandemi ekstrem ini memang membuat kemiskinan meningkat,” sebutnya.

Irwan juga membenarkan bahwa angka pengangguran di Bondowoso tahun lalu pun naik. “Tentu otomatis. Angka pengangguran naik, kemiskinan juga naik,” imbuhnya.

Politisi PDIP tersebut mengakui bahwa banyak warga Bondowoso yang bekerja di luar kota, lalu yang sudah tak bekerja kembali ke Bondowoso. “Setelah kami cek, memang banyak warga Bondowoso yang sudah tidak bekerja di luar kota, kembali ke sini. Itu akhirnya menambah angka pengangguran dan kemiskinan,” pungkasnya.

Angka Kemiskinan di Bondowoso dari Tahun ke Tahun

2019: 103.330 orang
2020: 110.240 orang
2021: 115.175 orang

Sumber: BPS Bondowoso

 

Angka Kemiskinan di Tapal Kuda (dalam persen)

Kabupaten          2019       2020       2021
Bondowoso        13,33     14,17     14,73
Situbondo           11,20     12,22     12,63
Jember                 9,25        10,09     10,41
Lumajang            9,49        9,83        10,05
Banyuwangi       7,52        8,06        8,07

Sumber: BPS Jawa Timur

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Angka kemiskinan warga Kabupaten Bondowoso naik menjadi 115.175  orang di pada 2021 kemarin. Bahkan, presentase penduduk miskin di Bondowoso tahun lalu naik menjadi 14,73 persen. Meningkat jika dibandingkan dengan 2020 lalu, yakni 14,17 persen.

Data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Bondowoso menyebutkan, selama tiga tahun terakhir jumlah warga miskin Bondowoso selalu meningkat. Pada 2019, angka kemiskinan masih 103.330 orang. Jumlah itu naik cukup pesat pada tahun pertama pandemi menjadi 110.240 orang. Lalu, kembali naik pada 2021 di angka 115.175 orang.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos PPA KB) Bondowoso Anisatul Hamidah menerangkan bahwa meningkatnya angka kemiskinan dilandasi beberapa faktor. “Penyebab kemiskinan bertambah ada beberapa faktor, salah satunya akibat pandemi. Selain itu, perlu kajian dan analisis lebih dalam mengapa kemiskinan semakin meningkat,” ungkapnya.

Selain alasan tersebut, Anisatul mengaku bahwa pihaknya harus mengkaji lebih dalam lagi. “Itulah yang perlu kajian khusus. Selain itu, perlu kajian bersama lintas sektor untuk mencari apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana solusinya,” urainya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat. Pihaknya juga berkomentar bahwa pandemi yang tak kunjung reda membuat ribuan warga Bondowoso kena imbasnya. “Pandemi ekstrem ini memang membuat kemiskinan meningkat,” sebutnya.

Irwan juga membenarkan bahwa angka pengangguran di Bondowoso tahun lalu pun naik. “Tentu otomatis. Angka pengangguran naik, kemiskinan juga naik,” imbuhnya.

Politisi PDIP tersebut mengakui bahwa banyak warga Bondowoso yang bekerja di luar kota, lalu yang sudah tak bekerja kembali ke Bondowoso. “Setelah kami cek, memang banyak warga Bondowoso yang sudah tidak bekerja di luar kota, kembali ke sini. Itu akhirnya menambah angka pengangguran dan kemiskinan,” pungkasnya.

Angka Kemiskinan di Bondowoso dari Tahun ke Tahun

2019: 103.330 orang
2020: 110.240 orang
2021: 115.175 orang

Sumber: BPS Bondowoso

 

Angka Kemiskinan di Tapal Kuda (dalam persen)

Kabupaten          2019       2020       2021
Bondowoso        13,33     14,17     14,73
Situbondo           11,20     12,22     12,63
Jember                 9,25        10,09     10,41
Lumajang            9,49        9,83        10,05
Banyuwangi       7,52        8,06        8,07

Sumber: BPS Jawa Timur

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca