21.8 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Lhadalah, Ada Pungli di Portal Malabar

Mobile_AP_Rectangle 1

Sholikhul Huda/Radar Ijen
EVALUASI: Inilah agenda halal bi halal Disparpora. Dalam agenda ini, Kadisparpora sembari malakukan evaluasi.

RADARJEMBER.ID: Pembangunan pariwisata pemerintahan Bondowoso terus dilakukan. Mengawali hari pertama kerja, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan evaluasi hasil kerja. Dalam kesempatan tersebut, Kadisparpira Harry Patriantono menyebut ada pungli yang masih harus dievaluasi pada objek wisata di Bondowoso.

Pungli yang ditelusurinya terjadi di Portal Malabar yang menjadi pintu masuk ke kawasan objek wisata Ijen. Mulai Kawah Ijen, Kawah Wurung dan berbagai objek wisata lainnya. “Kami menyebut Pungli, karena diportal ini, petugas tidak membuka Portal sebelum sopir atau perwakilan rombongan menuju Pos penjagaan,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dijelaskan, memang tidak ada besaran nominal yang dituliskan. Namun setiap mobil rombongan, menaruh uang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu saat mengisi buku tamu. “Petugas tidak meminta secara langsung. Namun mereka menyetop driver ke meja penjagaan. Tiap hari tidak kurang 40-50 mobil. Dan ini menjadi preseden tidak baik,” tegasnya.

Untuk mencari solusi, pihaknya ke depan akan berkoordinasi dengan PTPN selaku pemilik area. Harapan ada titik temu yang membuat wisatawan semakin nyaman mengunjungi Bondowoso.

Perlu diketahui, evaluasi yang dilakukan Disparpora ini berbarengan dengan halal bi halal. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bappeda Matsakur dan Plt Asisten II Agus Suwatjito. (*)

Reporter: Sholikul Huda
Editor: MS Rasyid

- Advertisement -

Sholikhul Huda/Radar Ijen
EVALUASI: Inilah agenda halal bi halal Disparpora. Dalam agenda ini, Kadisparpora sembari malakukan evaluasi.

RADARJEMBER.ID: Pembangunan pariwisata pemerintahan Bondowoso terus dilakukan. Mengawali hari pertama kerja, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan evaluasi hasil kerja. Dalam kesempatan tersebut, Kadisparpira Harry Patriantono menyebut ada pungli yang masih harus dievaluasi pada objek wisata di Bondowoso.

Pungli yang ditelusurinya terjadi di Portal Malabar yang menjadi pintu masuk ke kawasan objek wisata Ijen. Mulai Kawah Ijen, Kawah Wurung dan berbagai objek wisata lainnya. “Kami menyebut Pungli, karena diportal ini, petugas tidak membuka Portal sebelum sopir atau perwakilan rombongan menuju Pos penjagaan,” terangnya.

Dijelaskan, memang tidak ada besaran nominal yang dituliskan. Namun setiap mobil rombongan, menaruh uang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu saat mengisi buku tamu. “Petugas tidak meminta secara langsung. Namun mereka menyetop driver ke meja penjagaan. Tiap hari tidak kurang 40-50 mobil. Dan ini menjadi preseden tidak baik,” tegasnya.

Untuk mencari solusi, pihaknya ke depan akan berkoordinasi dengan PTPN selaku pemilik area. Harapan ada titik temu yang membuat wisatawan semakin nyaman mengunjungi Bondowoso.

Perlu diketahui, evaluasi yang dilakukan Disparpora ini berbarengan dengan halal bi halal. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bappeda Matsakur dan Plt Asisten II Agus Suwatjito. (*)

Reporter: Sholikul Huda
Editor: MS Rasyid

Sholikhul Huda/Radar Ijen
EVALUASI: Inilah agenda halal bi halal Disparpora. Dalam agenda ini, Kadisparpora sembari malakukan evaluasi.

RADARJEMBER.ID: Pembangunan pariwisata pemerintahan Bondowoso terus dilakukan. Mengawali hari pertama kerja, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melakukan evaluasi hasil kerja. Dalam kesempatan tersebut, Kadisparpira Harry Patriantono menyebut ada pungli yang masih harus dievaluasi pada objek wisata di Bondowoso.

Pungli yang ditelusurinya terjadi di Portal Malabar yang menjadi pintu masuk ke kawasan objek wisata Ijen. Mulai Kawah Ijen, Kawah Wurung dan berbagai objek wisata lainnya. “Kami menyebut Pungli, karena diportal ini, petugas tidak membuka Portal sebelum sopir atau perwakilan rombongan menuju Pos penjagaan,” terangnya.

Dijelaskan, memang tidak ada besaran nominal yang dituliskan. Namun setiap mobil rombongan, menaruh uang Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu saat mengisi buku tamu. “Petugas tidak meminta secara langsung. Namun mereka menyetop driver ke meja penjagaan. Tiap hari tidak kurang 40-50 mobil. Dan ini menjadi preseden tidak baik,” tegasnya.

Untuk mencari solusi, pihaknya ke depan akan berkoordinasi dengan PTPN selaku pemilik area. Harapan ada titik temu yang membuat wisatawan semakin nyaman mengunjungi Bondowoso.

Perlu diketahui, evaluasi yang dilakukan Disparpora ini berbarengan dengan halal bi halal. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bappeda Matsakur dan Plt Asisten II Agus Suwatjito. (*)

Reporter: Sholikul Huda
Editor: MS Rasyid

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca