Mobile_AP_Rectangle 1
Haris menganggap pasar hewan terpadu yang terletak di Desa Selolembu tidak cocok. Sebab, pihak mana pun tidak akan ada yang berani bertanggung jawab jika sapi yang dibawanya melompat dan berakibat patah tulang. Karena itu, rata-rata para penjual lebih meramaikan Pasar Selasaan.
Saat uji coba yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) hanya mempersurut arus dan stabilitas pasar saja. “Bagaimana ya, di sini para penjual dan pembeli itu sudah ada tempatnya masing-masing,” terang Haris, yang hampir 7 tahun menjadi pedagang sapi. Dia berkesimpulan, jika pasar sapi dipindahkan akan berdampak pada kinerja pasar.
Misrimuna, seorang warga di area pasar tersebut, mengatakan, masyarakat tidak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan pasar tersebut. “Justru di sini banyak warga yang susah jika pasar dipindah,” terangnya. Banyak penduduk di sekitar pasar yang mengambil manfaat untuk berjualan di pasar. (mg5/c2/fid)
- Advertisement -
Haris menganggap pasar hewan terpadu yang terletak di Desa Selolembu tidak cocok. Sebab, pihak mana pun tidak akan ada yang berani bertanggung jawab jika sapi yang dibawanya melompat dan berakibat patah tulang. Karena itu, rata-rata para penjual lebih meramaikan Pasar Selasaan.
Saat uji coba yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) hanya mempersurut arus dan stabilitas pasar saja. “Bagaimana ya, di sini para penjual dan pembeli itu sudah ada tempatnya masing-masing,” terang Haris, yang hampir 7 tahun menjadi pedagang sapi. Dia berkesimpulan, jika pasar sapi dipindahkan akan berdampak pada kinerja pasar.
Misrimuna, seorang warga di area pasar tersebut, mengatakan, masyarakat tidak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan pasar tersebut. “Justru di sini banyak warga yang susah jika pasar dipindah,” terangnya. Banyak penduduk di sekitar pasar yang mengambil manfaat untuk berjualan di pasar. (mg5/c2/fid)
Haris menganggap pasar hewan terpadu yang terletak di Desa Selolembu tidak cocok. Sebab, pihak mana pun tidak akan ada yang berani bertanggung jawab jika sapi yang dibawanya melompat dan berakibat patah tulang. Karena itu, rata-rata para penjual lebih meramaikan Pasar Selasaan.
Saat uji coba yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) hanya mempersurut arus dan stabilitas pasar saja. “Bagaimana ya, di sini para penjual dan pembeli itu sudah ada tempatnya masing-masing,” terang Haris, yang hampir 7 tahun menjadi pedagang sapi. Dia berkesimpulan, jika pasar sapi dipindahkan akan berdampak pada kinerja pasar.
Misrimuna, seorang warga di area pasar tersebut, mengatakan, masyarakat tidak ada yang merasa terganggu dengan keberadaan pasar tersebut. “Justru di sini banyak warga yang susah jika pasar dipindah,” terangnya. Banyak penduduk di sekitar pasar yang mengambil manfaat untuk berjualan di pasar. (mg5/c2/fid)