Mobile_AP_Rectangle 1
Ia menerangkan, bencana itu salah satunya menerjang dapur milik Andi Wijaya, warga Dusun Krajan, RT 8 RW 3 Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen. Berdasarkan keterangan korban pada TRC BPBD, Andi Wijaya sempat meminta istrinya untuk menggorengkan telur saat hujan. Pada saat bersamaan hujan dengan intensitas rendah mulai mengguyur kawasan tersebut.
“Sekira pukul 13.00 WIB angin bertambah kencang dan menghantam dapur korban. Seketika dapurnya ambruk dan menimpa semua barang perabotan yang ada di dalam. Termasuk kendaraan roda dua milik korban,” imbuhnya.
Mengetahui ini, warga sekitar berdatangan untuk membantu proses evakuasi barang-barang yang ada di dapur tersebut. Menurut Camat Botolinggo Deni Dwi Prihandoko, puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang diawali hujan dengan intensitas rendah. Tapi, selang beberapa menit kemudian angin kencang melanda kawasan tersebut. “Cuma hujan ringan. Disertai langsung angin, mungkin anginnya berkisar di antara 2–3 menit aja. Sebentar aja anginnya,” pungkasnya. (ham/c2/fid)
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis/Fotografer : Ilham Wahyudi
Editor : Hafid Asnan
- Advertisement -
Ia menerangkan, bencana itu salah satunya menerjang dapur milik Andi Wijaya, warga Dusun Krajan, RT 8 RW 3 Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen. Berdasarkan keterangan korban pada TRC BPBD, Andi Wijaya sempat meminta istrinya untuk menggorengkan telur saat hujan. Pada saat bersamaan hujan dengan intensitas rendah mulai mengguyur kawasan tersebut.
“Sekira pukul 13.00 WIB angin bertambah kencang dan menghantam dapur korban. Seketika dapurnya ambruk dan menimpa semua barang perabotan yang ada di dalam. Termasuk kendaraan roda dua milik korban,” imbuhnya.
Mengetahui ini, warga sekitar berdatangan untuk membantu proses evakuasi barang-barang yang ada di dapur tersebut. Menurut Camat Botolinggo Deni Dwi Prihandoko, puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang diawali hujan dengan intensitas rendah. Tapi, selang beberapa menit kemudian angin kencang melanda kawasan tersebut. “Cuma hujan ringan. Disertai langsung angin, mungkin anginnya berkisar di antara 2–3 menit aja. Sebentar aja anginnya,” pungkasnya. (ham/c2/fid)
Jurnalis/Fotografer : Ilham Wahyudi
Editor : Hafid Asnan
Ia menerangkan, bencana itu salah satunya menerjang dapur milik Andi Wijaya, warga Dusun Krajan, RT 8 RW 3 Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen. Berdasarkan keterangan korban pada TRC BPBD, Andi Wijaya sempat meminta istrinya untuk menggorengkan telur saat hujan. Pada saat bersamaan hujan dengan intensitas rendah mulai mengguyur kawasan tersebut.
“Sekira pukul 13.00 WIB angin bertambah kencang dan menghantam dapur korban. Seketika dapurnya ambruk dan menimpa semua barang perabotan yang ada di dalam. Termasuk kendaraan roda dua milik korban,” imbuhnya.
Mengetahui ini, warga sekitar berdatangan untuk membantu proses evakuasi barang-barang yang ada di dapur tersebut. Menurut Camat Botolinggo Deni Dwi Prihandoko, puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang diawali hujan dengan intensitas rendah. Tapi, selang beberapa menit kemudian angin kencang melanda kawasan tersebut. “Cuma hujan ringan. Disertai langsung angin, mungkin anginnya berkisar di antara 2–3 menit aja. Sebentar aja anginnya,” pungkasnya. (ham/c2/fid)
Jurnalis/Fotografer : Ilham Wahyudi
Editor : Hafid Asnan