KALITAPEN, Radar Ijen – Sejumlah bangunan rumah milik warga di Kecamatan Tapen dan Kecamatan Botolinggo rusak parah setelah dihantam angin puting beliung. Hal tersebut membuat Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin bersama instansi terkait lainnya turun langsung ke lokasi bencana memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga terdampak, Selasa (19/10).
Bupati Salwa menyampaikan, bantuan yang diberikan berupa sembako, peralatan rumah tangga, serta sejumlah kebutuhan sehari-hari lainnya. “Bantuan sosial, peralatan dapur,” ujarnya.
Dia menerangkan, untuk bantuan perbaikan rumah, pihaknya masih harus melihat pendataan bentuk kerusakannya. Bisa jadi ada kerusakan ringan, sedang, dan berat. “Kami data nanti, sesuai kerusakan-kerusakannya,” ujarnya.
Melihat adanya bencana alam ini, Bupati Salwa Arifin meminta kepada masyarakat agar terus waspada di tengah peralihan musim ini. Utamanya kawasan-kawasan yang tiap tahun menjadi langganan bencana puting beliung ini. Seperti di Kecamatan Tamanan, Botolinggo, dan lainnya. “Diharapkan masyarakat lebih waspada, terutama di musim peralihan hujan ini. Pepohonan yang sudah tinggi, berpotensi roboh, ditebang saja,” ujarnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso Dadan Kurniawan menjabarkan, ada 29 rumah yang mengalami rusak akibat puting beliung yang terjadi pada Minggu (17/10) lalu. “Rumah yang rusak berat ada beberapa. Ada dua kemarin yang roboh waktu peninjauan lokasi,” jelasnya.
Untuk rumah yang rusak berat nantinya akan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing OPD. Disinggung tentang lokasi rawan bencana, pria yang akrab disapa Dadan ini menyebutkan bahwa daerah rawan puting Beliung ada di Kecamatan Botolinggo, Pakem, juga Tapen.
Bencana Angin puting beliung tersebut terjadi pada Minggu (17/10) lalu. Angin kencang di tengah intensitas hujan rendah pada waktu yang sama ternyata juga memorak-porandakan sejumlah di dua kecamatan tersebut. “Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Kalaksa BPBD Bondowoso Dadan Kurniawan.
Ia menerangkan, bencana itu salah satunya menerjang dapur milik Andi Wijaya, warga Dusun Krajan, RT 8 RW 3 Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen. Berdasarkan keterangan korban pada TRC BPBD, Andi Wijaya sempat meminta istrinya untuk menggorengkan telur saat hujan. Pada saat bersamaan hujan dengan intensitas rendah mulai mengguyur kawasan tersebut.
“Sekira pukul 13.00 WIB angin bertambah kencang dan menghantam dapur korban. Seketika dapurnya ambruk dan menimpa semua barang perabotan yang ada di dalam. Termasuk kendaraan roda dua milik korban,” imbuhnya.
Mengetahui ini, warga sekitar berdatangan untuk membantu proses evakuasi barang-barang yang ada di dapur tersebut. Menurut Camat Botolinggo Deni Dwi Prihandoko, puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB yang diawali hujan dengan intensitas rendah. Tapi, selang beberapa menit kemudian angin kencang melanda kawasan tersebut. “Cuma hujan ringan. Disertai langsung angin, mungkin anginnya berkisar di antara 2–3 menit aja. Sebentar aja anginnya,” pungkasnya. (ham/c2/fid)
Jurnalis/Fotografer : Ilham Wahyudi
Editor : Hafid Asnan