29.7 C
Jember
Thursday, 30 March 2023

Sandiaga Uno Dorong Ekonomi Kreatif Bondowoso Bangkit

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan membuat pesantren wisata untuk ke depannya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin ketika bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno.

Kiai Salwa menyampaikan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan program inovasi Pesantren Wisata Religi (Pesta Religi). Program tersebut dikatakan untuk mendukung program Presiden tentang pendanaan abadi pesantren.

Selain itu, program Pesta Religi juga disebut sebagai upaya memperkuat perekonomian pesantren. Serta mengenalkan budaya-budaya luhur pesantren kepada masyarakat luas. “Termasuk mengenalkan dan mengajak masyarakat supaya lebih tahu, lebih kenal kepada kehidupan pondok pesantren,” ujarnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Berangkat dari program inovasi tersebut, dia kemudian meminta dukungan kepada Menparekraf terkait tempat untuk para tamu. Sebab, menurut dia, sejauh ini tempat untuk tamu yang ingin belajar ilmu di pesantren masih terbatas. Sementara, sebenarnya banyak masyarakat yang ingin mengenal pesantren. “Di pondok pesantren hanya asrama santri, lembaga pendidikan. Tapi, belum ada tempat khusus tamu yang datang ke pesantren,” ucapnya.

Ia tidak menyebutkan lembaga pondok pesantren mana saja yang akan ditempati sebagai lokasi program Pesta Religi itu. Terlebih, program itu memang belum di-launching secara resmi.

Meski demikian, ternyata program tersebut menjadi daya tarik bagi Sandiaga Uno untuk kembali mengunjungi Bondowoso. “Saya sangat terkesan dan saya ingin kembali lagi ke Bondowoso. Karena ada satu produk unggulan yang namanya Pesta Religi,” tegasnya.

Dia ingin melihat sendiri seperti apa nantinya program itu. Sebab, menurut dia, hal ini terbilang cukup unik. Apalagi selama ini yang dikenal masyarakat adalah desa wisata saja. “Mudah-mudahan Pak Bupati bisa mengingatkan dan mengundang saya,” tegasnya.

Program Pesta Religi tersebut dinilai bisa sangat berdampak pada kemajuan kehidupan pesantren. Selain menciptakan generasi muda yang berakhlak baik, dengan program itu bisa membuat para santri memiliki kemampuan melakukan wirausaha. “Khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya.

Selain mempelajari tentang Pesta Religi, Bang Sandi, sapaan akrabnya, juga mengisi workshop pengembangan potensi ekonomi kreatif melalui pengembangan Kabupaten-Kota (Ka-Ta) Kreatif Indonesia. Dalam kesempatan itu, dia mendorong para pelaku usaha kreatif di Bondowoso untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Terlebih saat ini kondisi pandemi sudah semakin membaik, seiring perkembangannya. Serta mengingat, dengan adanya pelaku ekonomi kreatif, maka akan tercipta lapangan pekerja baru di Bondowoso.

Sebelum memasuki ruangan, Sandiaga sudah dibuat terkesan dengan sejumlah produk hasil pelaku usaha kreatif di Bondowoso yang dipamerkan di luar ruangan. Menurut dia, produk-produk yang dipamerkan sangat fenomenal. “Saya melihat letupan-letupan yang begitu fenomenal oleh pelaku ekonomi kreatif yang mengetalasekan produknya,” ujarnya.

Diungkapkan, banyak kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan kelompen, industri cambuk, kerajinan kulit, serta berbagai kerajinan lainnya.

Di depan para pelaku ekonomi kreatif, dia juga mendorong mereka agar tetap berinovasi di tengah pandemi Covid-19. “Yakni memanfaatkan digitalisasi. Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi,” pintanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin agar kerajinan turun-temurun Bondowoso mampu bersaing untuk Indonesia bangkit. “Agar kebangkitan pascapandemi tercapai. Bagaimana pemulihan lowongan kerja bisa dibangkitkan,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, total ada 35 pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso mendapatkan arahan langsung dari Menteri Parekraf. Tidak hanya itu, ia juga memastikan akan ada tindak lanjut dari pelaksanaan workshop tersebut. Mulai dari proses pemasaran sampai tindak lanjut permodalan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif perlu diapresiasi dan ditingkatkan. Baik dari segi inovasi maupun adaptasinya. “Agar kebangkitan kita pascapandemi dan tentunya bagaimana kita memulihkan ekonomi kita. Serta menciptakan lapangan kerja bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat mengutarakan, masuknya Bondowoso dalam 25 kabupaten/kota lainnya yang dijadikan lokasi dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso di tengah pandemi. Bahkan, pihaknya juga akan menindaklanjuti pasca-workshop tersebut dilakukan. “Kami akan memberikan beberapa dorongan. Akses bukan hanya permodalan, karena kondisi fiskal kita tahu sendiri,” paparnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan membuat pesantren wisata untuk ke depannya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin ketika bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno.

Kiai Salwa menyampaikan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan program inovasi Pesantren Wisata Religi (Pesta Religi). Program tersebut dikatakan untuk mendukung program Presiden tentang pendanaan abadi pesantren.

Selain itu, program Pesta Religi juga disebut sebagai upaya memperkuat perekonomian pesantren. Serta mengenalkan budaya-budaya luhur pesantren kepada masyarakat luas. “Termasuk mengenalkan dan mengajak masyarakat supaya lebih tahu, lebih kenal kepada kehidupan pondok pesantren,” ujarnya.

Berangkat dari program inovasi tersebut, dia kemudian meminta dukungan kepada Menparekraf terkait tempat untuk para tamu. Sebab, menurut dia, sejauh ini tempat untuk tamu yang ingin belajar ilmu di pesantren masih terbatas. Sementara, sebenarnya banyak masyarakat yang ingin mengenal pesantren. “Di pondok pesantren hanya asrama santri, lembaga pendidikan. Tapi, belum ada tempat khusus tamu yang datang ke pesantren,” ucapnya.

Ia tidak menyebutkan lembaga pondok pesantren mana saja yang akan ditempati sebagai lokasi program Pesta Religi itu. Terlebih, program itu memang belum di-launching secara resmi.

Meski demikian, ternyata program tersebut menjadi daya tarik bagi Sandiaga Uno untuk kembali mengunjungi Bondowoso. “Saya sangat terkesan dan saya ingin kembali lagi ke Bondowoso. Karena ada satu produk unggulan yang namanya Pesta Religi,” tegasnya.

Dia ingin melihat sendiri seperti apa nantinya program itu. Sebab, menurut dia, hal ini terbilang cukup unik. Apalagi selama ini yang dikenal masyarakat adalah desa wisata saja. “Mudah-mudahan Pak Bupati bisa mengingatkan dan mengundang saya,” tegasnya.

Program Pesta Religi tersebut dinilai bisa sangat berdampak pada kemajuan kehidupan pesantren. Selain menciptakan generasi muda yang berakhlak baik, dengan program itu bisa membuat para santri memiliki kemampuan melakukan wirausaha. “Khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya.

Selain mempelajari tentang Pesta Religi, Bang Sandi, sapaan akrabnya, juga mengisi workshop pengembangan potensi ekonomi kreatif melalui pengembangan Kabupaten-Kota (Ka-Ta) Kreatif Indonesia. Dalam kesempatan itu, dia mendorong para pelaku usaha kreatif di Bondowoso untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Terlebih saat ini kondisi pandemi sudah semakin membaik, seiring perkembangannya. Serta mengingat, dengan adanya pelaku ekonomi kreatif, maka akan tercipta lapangan pekerja baru di Bondowoso.

Sebelum memasuki ruangan, Sandiaga sudah dibuat terkesan dengan sejumlah produk hasil pelaku usaha kreatif di Bondowoso yang dipamerkan di luar ruangan. Menurut dia, produk-produk yang dipamerkan sangat fenomenal. “Saya melihat letupan-letupan yang begitu fenomenal oleh pelaku ekonomi kreatif yang mengetalasekan produknya,” ujarnya.

Diungkapkan, banyak kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan kelompen, industri cambuk, kerajinan kulit, serta berbagai kerajinan lainnya.

Di depan para pelaku ekonomi kreatif, dia juga mendorong mereka agar tetap berinovasi di tengah pandemi Covid-19. “Yakni memanfaatkan digitalisasi. Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi,” pintanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin agar kerajinan turun-temurun Bondowoso mampu bersaing untuk Indonesia bangkit. “Agar kebangkitan pascapandemi tercapai. Bagaimana pemulihan lowongan kerja bisa dibangkitkan,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, total ada 35 pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso mendapatkan arahan langsung dari Menteri Parekraf. Tidak hanya itu, ia juga memastikan akan ada tindak lanjut dari pelaksanaan workshop tersebut. Mulai dari proses pemasaran sampai tindak lanjut permodalan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif perlu diapresiasi dan ditingkatkan. Baik dari segi inovasi maupun adaptasinya. “Agar kebangkitan kita pascapandemi dan tentunya bagaimana kita memulihkan ekonomi kita. Serta menciptakan lapangan kerja bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat mengutarakan, masuknya Bondowoso dalam 25 kabupaten/kota lainnya yang dijadikan lokasi dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso di tengah pandemi. Bahkan, pihaknya juga akan menindaklanjuti pasca-workshop tersebut dilakukan. “Kami akan memberikan beberapa dorongan. Akses bukan hanya permodalan, karena kondisi fiskal kita tahu sendiri,” paparnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mewacanakan akan membuat pesantren wisata untuk ke depannya. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin ketika bertemu dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno.

Kiai Salwa menyampaikan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan program inovasi Pesantren Wisata Religi (Pesta Religi). Program tersebut dikatakan untuk mendukung program Presiden tentang pendanaan abadi pesantren.

Selain itu, program Pesta Religi juga disebut sebagai upaya memperkuat perekonomian pesantren. Serta mengenalkan budaya-budaya luhur pesantren kepada masyarakat luas. “Termasuk mengenalkan dan mengajak masyarakat supaya lebih tahu, lebih kenal kepada kehidupan pondok pesantren,” ujarnya.

Berangkat dari program inovasi tersebut, dia kemudian meminta dukungan kepada Menparekraf terkait tempat untuk para tamu. Sebab, menurut dia, sejauh ini tempat untuk tamu yang ingin belajar ilmu di pesantren masih terbatas. Sementara, sebenarnya banyak masyarakat yang ingin mengenal pesantren. “Di pondok pesantren hanya asrama santri, lembaga pendidikan. Tapi, belum ada tempat khusus tamu yang datang ke pesantren,” ucapnya.

Ia tidak menyebutkan lembaga pondok pesantren mana saja yang akan ditempati sebagai lokasi program Pesta Religi itu. Terlebih, program itu memang belum di-launching secara resmi.

Meski demikian, ternyata program tersebut menjadi daya tarik bagi Sandiaga Uno untuk kembali mengunjungi Bondowoso. “Saya sangat terkesan dan saya ingin kembali lagi ke Bondowoso. Karena ada satu produk unggulan yang namanya Pesta Religi,” tegasnya.

Dia ingin melihat sendiri seperti apa nantinya program itu. Sebab, menurut dia, hal ini terbilang cukup unik. Apalagi selama ini yang dikenal masyarakat adalah desa wisata saja. “Mudah-mudahan Pak Bupati bisa mengingatkan dan mengundang saya,” tegasnya.

Program Pesta Religi tersebut dinilai bisa sangat berdampak pada kemajuan kehidupan pesantren. Selain menciptakan generasi muda yang berakhlak baik, dengan program itu bisa membuat para santri memiliki kemampuan melakukan wirausaha. “Khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” tandasnya.

Selain mempelajari tentang Pesta Religi, Bang Sandi, sapaan akrabnya, juga mengisi workshop pengembangan potensi ekonomi kreatif melalui pengembangan Kabupaten-Kota (Ka-Ta) Kreatif Indonesia. Dalam kesempatan itu, dia mendorong para pelaku usaha kreatif di Bondowoso untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Terlebih saat ini kondisi pandemi sudah semakin membaik, seiring perkembangannya. Serta mengingat, dengan adanya pelaku ekonomi kreatif, maka akan tercipta lapangan pekerja baru di Bondowoso.

Sebelum memasuki ruangan, Sandiaga sudah dibuat terkesan dengan sejumlah produk hasil pelaku usaha kreatif di Bondowoso yang dipamerkan di luar ruangan. Menurut dia, produk-produk yang dipamerkan sangat fenomenal. “Saya melihat letupan-letupan yang begitu fenomenal oleh pelaku ekonomi kreatif yang mengetalasekan produknya,” ujarnya.

Diungkapkan, banyak kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan kelompen, industri cambuk, kerajinan kulit, serta berbagai kerajinan lainnya.

Di depan para pelaku ekonomi kreatif, dia juga mendorong mereka agar tetap berinovasi di tengah pandemi Covid-19. “Yakni memanfaatkan digitalisasi. Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi,” pintanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin agar kerajinan turun-temurun Bondowoso mampu bersaing untuk Indonesia bangkit. “Agar kebangkitan pascapandemi tercapai. Bagaimana pemulihan lowongan kerja bisa dibangkitkan,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, total ada 35 pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso mendapatkan arahan langsung dari Menteri Parekraf. Tidak hanya itu, ia juga memastikan akan ada tindak lanjut dari pelaksanaan workshop tersebut. Mulai dari proses pemasaran sampai tindak lanjut permodalan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif perlu diapresiasi dan ditingkatkan. Baik dari segi inovasi maupun adaptasinya. “Agar kebangkitan kita pascapandemi dan tentunya bagaimana kita memulihkan ekonomi kita. Serta menciptakan lapangan kerja bisa kita wujudkan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rahmat mengutarakan, masuknya Bondowoso dalam 25 kabupaten/kota lainnya yang dijadikan lokasi dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada para pelaku ekonomi kreatif di Bondowoso di tengah pandemi. Bahkan, pihaknya juga akan menindaklanjuti pasca-workshop tersebut dilakukan. “Kami akan memberikan beberapa dorongan. Akses bukan hanya permodalan, karena kondisi fiskal kita tahu sendiri,” paparnya.

 

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Ilham Wahyudi
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca