BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Akan ada rumah potong hewan unggas di Bondowoso dengan kapasitas besar. Pasalnya, rumah potong hewan ini di bawah naungan PT Charoen Pokphand Indonesia TBK. Dalam satu jam bisa memotong hingga 6 ribu ekor unggas. Bahan baku utamanya akan diserap dari peternak di daerah sekitar. Khususnya bagi yang sudah menjalin kemitraan dengan perusahaan itu. Tidak hanya itu, para pekerjanya juga akan diambil dari masyarakat lokal.
Agustinus Rian Abimanyu, Legal PT Charoen Pokphand Indonesia TBK, menjelaskan dibangunnya perusahaan tersebut di Bondowoso, setelah sebelumnya sudah ada di beberapa daerah seperti Mojokerto dan lainnya. Merupakan upaya untuk membantu pemerintah untuk menyerap ayam dari masyarakat setempat. “Selama ini kan menjadi isu nasional itu. Harga ayam tinggi, harga ayam rendah,” katanya.
Dipilihnya Kabupaten Bondowoso, lanjutnya, merupakan salah satu bentuk investasi untuk membantu memajukan daerah. “Manajemen melihat Bondowoso sebagai kabupaten yang potensial untuk industri kami. Kami juga berharap bisa ngangkat nama Bondowoso sendiri jadi lebih dikenal,” bebernya.
Diharapkan, perusahaan ini bisa menyerap ayam masyarakat dari Jawa Timur bagian timur. Mulai dari Bondowoso, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Probolinggo, dan Situbondo. Sementara, untuk kapasitas, disesuaikan dengan lumbung ayam yang ada di tempat tersebut. “Kapasitasnya 6 ribu ekor per jam,” jelasnya.
Ayam yang akan diserap dikhususkan untuk ayam broiler atau ayam potong. Serapan ayam sendiri akan diutamakan untuk wilayah Bondowoso. “Di Bondowoso pun kami ada kemitraan ayam dengan PT Charoen Pokphand. Itu yang kami dahulukan. Di sini sudah ada sekitar empat lokasi yang sudah bermitra,” ucapnya.
Kendati begitu, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak menyerap ayam dari para peternak di Bondowoso. Mengingat kapasitas pengolahannya terbilang cukup besar. Yakni 6 ribu ekor per jam.
Menurutnya, untuk sementara akan difokuskan pada rumah potong saja. Mengingat, perusahaan ini masih baru serta baru akan beroperasi Januari mendatang. Walaupun demikian, ia mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan ke depan pihaknya akan melakukan perluasan ke olahan makanan. “Seperti nugget, sosis, dan sebagainya,” katanya.
Dikonfirmasi terkait tenaga kerja yang akan diserap, pihaknya mengatakan akan menampung 100 pekerja terlebih dahulu untuk awalan. Kemudian, 80 persen di antara mereka adalah masyarakat setempat. “Sebanyak 20 persen nanti dari luar. Tapi, kalau bisa lebih banyak lagi persentase (masyarakat sekitar, Red) kami gak masalah,” tegasnya.
Ayam potong yang diproduksi nanti akan didistribusikan ke berbagai tempat. Termasuk retail yang mereka miliki, serta menjalin kerja sama dengan perusahaan makanan seperti McDonald’s, KFC, dan sebagainya. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan ekspor ke luar negeri.
Agustinus juga mengutarakan, terdapat supplier khusus untuk pembelian bahan baku. Setiap bahan baku atau ayam yang masuk juga harus dipastikan memenuhi standar kesehatan hewan. “Ada dokter hewan dari kami juga. Serta akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan setempat,” imbuhnya.
Saat ini, perusahaan tersebut memang masih terus dilakukan pembangunan. Ditargetkan Desember mendatang sudah mulai melakukan trailer serta Januari mendatang sudah melakukan grand opening dan mulai beroperasi.
Sementara itu, Syahrial Fary, Kabid Cipta Karya dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso, mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana perusahaan itu untuk melakukan investasi di Kota Tape ini. Berupa pabrik rumah potong unggas atau rumah potong ayam. Terlebih, perusahaan itu akan memfasilitasi peternak ayam di Bondowoso. Khususnya yang sudah menjalin kemitraan. “Kami menyiapkan segala sesuatunya yang memang harus dipenuhi. Sebagai bagian dari persyaratan yang harus dimiliki oleh para pemohon atau para investor,” katanya.
Disebutkan beberapa persyaratan tersebut di antaranya kajian analisis teknis terkait dengan tata ruang. “Sehingga kami mengeluarkan advice planning itu sesuai dengan RTRW (rencana tata ruang wilayah, Red) di Bondowoso,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan akan melakukan pengawasan dalam jangka panjang. “Jangan sampai investasi ini menuai masalah. Seperti beberapa kasus perusahaan yang lainnya,” pungkasnya.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Hafid Asnan