22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Mudik Berakhir, Bus Kembali Beroperasi

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Selama waktu mudik 6-17 Mei, bus berhenti beroperasi. Namun, kini sudah aktif lagi. Bus yang selama dua pekan berada di kandang ini sudah mulai mengangkut penumpang dari terminal ke terminal. Seperti terlihat di Terminal Bondowoso, kemarin.

Penumpang pun lega. Walau intensitas penumpang untuk bus di Bondowoso tidak ramai, namun setidaknya moda transportasi itu sudah kembali aktif. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, hari pertama beroperasi kemarin (18/5), hanya ada 7 perusahaan otobus (PO) yang memarkir busnya di Terminal Bondowoso. PO tersebut memiliki trayek berbeda setiap busnya. Untuk penumpang, ada 73 penumpang yang turun di Terminal Bondowoso. Sementara untuk penumpang yang berangkat dari terminal terhitung lebih banyak dari yang datang. Terdapat 290 orang penumpang yang berangkat dari terminal satu-satunya di Bondowoso ini.

Jumlah penumpang tersebut ternyata masih jauh dari jumlah kursi yang tersedia. Pasalnya, terdapat 993 kursi yang tersedia. Sebab, setiap bus pada masa pandemi Covid-19 ini dibatasi, yakni maksimal hanya 50 persen. Jadi, maksimal kursi setengah dari jumlah yang ada.

Mobile_AP_Rectangle 2

Suwito, Kasatgas Regu C Terminal Bondowoso, menyampaikan, sejauh ini jumlah penumpang bus yang melewati trayek Terminal Bondowoso tidak pernah mencapai 50 persen. “Laporan ke kami itu hanya ada enam, ada sepuluh penumpang masing-masing bus, begitu,” ungkap Suwito.

Dijelaskannya, walaupun kondisi demikian, para PO masih banyak yang memilih untuk tetap jalan atau tetap beroperasi. Sebab, menurutnya hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi karena adanya pandemi Covid-19.

Bahkan, tak jarang para sopir bus juga mengeluhkan kondisi sepinya penumpang. Apalagi ketika dirasa antara biaya untuk bahan bakar dengan ongkos yang didapat dari penumpang tidak seimbang ataupun malah kurang. “Dengan adanya korona seperti ini, pendapatan mereka sangat minim sekali. Mereka sering mengeluh, tapi saya juga bingung,” katanya.

Suwito menambahkan, di masa Covid-19 saat ini, pihaknya berharap para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertularnya Covid-19. Sebagai pencegahan, pihak terminal juga secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar terminal, setiap hari.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Selama waktu mudik 6-17 Mei, bus berhenti beroperasi. Namun, kini sudah aktif lagi. Bus yang selama dua pekan berada di kandang ini sudah mulai mengangkut penumpang dari terminal ke terminal. Seperti terlihat di Terminal Bondowoso, kemarin.

Penumpang pun lega. Walau intensitas penumpang untuk bus di Bondowoso tidak ramai, namun setidaknya moda transportasi itu sudah kembali aktif. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, hari pertama beroperasi kemarin (18/5), hanya ada 7 perusahaan otobus (PO) yang memarkir busnya di Terminal Bondowoso. PO tersebut memiliki trayek berbeda setiap busnya. Untuk penumpang, ada 73 penumpang yang turun di Terminal Bondowoso. Sementara untuk penumpang yang berangkat dari terminal terhitung lebih banyak dari yang datang. Terdapat 290 orang penumpang yang berangkat dari terminal satu-satunya di Bondowoso ini.

Jumlah penumpang tersebut ternyata masih jauh dari jumlah kursi yang tersedia. Pasalnya, terdapat 993 kursi yang tersedia. Sebab, setiap bus pada masa pandemi Covid-19 ini dibatasi, yakni maksimal hanya 50 persen. Jadi, maksimal kursi setengah dari jumlah yang ada.

Suwito, Kasatgas Regu C Terminal Bondowoso, menyampaikan, sejauh ini jumlah penumpang bus yang melewati trayek Terminal Bondowoso tidak pernah mencapai 50 persen. “Laporan ke kami itu hanya ada enam, ada sepuluh penumpang masing-masing bus, begitu,” ungkap Suwito.

Dijelaskannya, walaupun kondisi demikian, para PO masih banyak yang memilih untuk tetap jalan atau tetap beroperasi. Sebab, menurutnya hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi karena adanya pandemi Covid-19.

Bahkan, tak jarang para sopir bus juga mengeluhkan kondisi sepinya penumpang. Apalagi ketika dirasa antara biaya untuk bahan bakar dengan ongkos yang didapat dari penumpang tidak seimbang ataupun malah kurang. “Dengan adanya korona seperti ini, pendapatan mereka sangat minim sekali. Mereka sering mengeluh, tapi saya juga bingung,” katanya.

Suwito menambahkan, di masa Covid-19 saat ini, pihaknya berharap para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertularnya Covid-19. Sebagai pencegahan, pihak terminal juga secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar terminal, setiap hari.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Selama waktu mudik 6-17 Mei, bus berhenti beroperasi. Namun, kini sudah aktif lagi. Bus yang selama dua pekan berada di kandang ini sudah mulai mengangkut penumpang dari terminal ke terminal. Seperti terlihat di Terminal Bondowoso, kemarin.

Penumpang pun lega. Walau intensitas penumpang untuk bus di Bondowoso tidak ramai, namun setidaknya moda transportasi itu sudah kembali aktif. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, hari pertama beroperasi kemarin (18/5), hanya ada 7 perusahaan otobus (PO) yang memarkir busnya di Terminal Bondowoso. PO tersebut memiliki trayek berbeda setiap busnya. Untuk penumpang, ada 73 penumpang yang turun di Terminal Bondowoso. Sementara untuk penumpang yang berangkat dari terminal terhitung lebih banyak dari yang datang. Terdapat 290 orang penumpang yang berangkat dari terminal satu-satunya di Bondowoso ini.

Jumlah penumpang tersebut ternyata masih jauh dari jumlah kursi yang tersedia. Pasalnya, terdapat 993 kursi yang tersedia. Sebab, setiap bus pada masa pandemi Covid-19 ini dibatasi, yakni maksimal hanya 50 persen. Jadi, maksimal kursi setengah dari jumlah yang ada.

Suwito, Kasatgas Regu C Terminal Bondowoso, menyampaikan, sejauh ini jumlah penumpang bus yang melewati trayek Terminal Bondowoso tidak pernah mencapai 50 persen. “Laporan ke kami itu hanya ada enam, ada sepuluh penumpang masing-masing bus, begitu,” ungkap Suwito.

Dijelaskannya, walaupun kondisi demikian, para PO masih banyak yang memilih untuk tetap jalan atau tetap beroperasi. Sebab, menurutnya hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus dihadapi karena adanya pandemi Covid-19.

Bahkan, tak jarang para sopir bus juga mengeluhkan kondisi sepinya penumpang. Apalagi ketika dirasa antara biaya untuk bahan bakar dengan ongkos yang didapat dari penumpang tidak seimbang ataupun malah kurang. “Dengan adanya korona seperti ini, pendapatan mereka sangat minim sekali. Mereka sering mengeluh, tapi saya juga bingung,” katanya.

Suwito menambahkan, di masa Covid-19 saat ini, pihaknya berharap para penumpang tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mengantisipasi tertularnya Covid-19. Sebagai pencegahan, pihak terminal juga secara rutin menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar terminal, setiap hari.

Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca