25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Ups… Ngaret di Tengah Kota

Rumput Liar Tumbuh Subur di Alun-Alun

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ada pemandangan unik di tengah lapangan Alun-Alun Bondowoso. Seseorang dengan topi khas petani, badannya tengah membungkuk untuk memotong rumput. Pemandangan itu terasa janggal, ketika alun-alun adalah pusat kota atau jantung kota. Tetapi masih ada saja seseorang mencari rumput di sana.

Dia adalah Mauludin, 60 warga Desa Koncer, Kecamatan Tenggarang. Setiap pagi, dia rela jauh-jauh dari rumahnya menuju alun-alun. Bukan untuk olahraga ataupun berdagang. Melainkan hanya untuk mencari rumput liar di lapangan alun-alun, yang digunakan sebagai bahan makanan hewan peliharaannya.

“Saya setiap hari cari rumput di sini (alun-alun, Red). Untuk makan sapi saya,” kata pria yang sudah lansia ini.

Mobile_AP_Rectangle 2

Memang, lapangan alun-alun terkesan tak dirawat. Rumput liar setinggi di atas mata kaki pun tumbuh subur di banyak titik. “Saya cari rumput di alun-alun karena di sekitar rumah saya jarang ada rumput liar. Hanya ada sawah saja. Jadi, cari rumputnya di alun-alun,” imbuh pria yang akrab disapa Pak Fat ini.

Meski jauh, dirinya tetap rela mencari rumput untuk keempat sapinya. “Rumput ini saya bawa dengan becak,” pungkas Pak Fat.

Banyaknya rumput liar di tengah lapangan pun memang tak sedap dipandang. Terlebih di pusat kota. Dedy, salah seorang warga, membenarkan hal tersebut. “Ya kalau bisa lapangan alun-alun dirawat dengan baik. Dipangkas agar kelihatan rata. Agar kesannya bagus ruang terbuka hijau warga,” harapnya.

 

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ada pemandangan unik di tengah lapangan Alun-Alun Bondowoso. Seseorang dengan topi khas petani, badannya tengah membungkuk untuk memotong rumput. Pemandangan itu terasa janggal, ketika alun-alun adalah pusat kota atau jantung kota. Tetapi masih ada saja seseorang mencari rumput di sana.

Dia adalah Mauludin, 60 warga Desa Koncer, Kecamatan Tenggarang. Setiap pagi, dia rela jauh-jauh dari rumahnya menuju alun-alun. Bukan untuk olahraga ataupun berdagang. Melainkan hanya untuk mencari rumput liar di lapangan alun-alun, yang digunakan sebagai bahan makanan hewan peliharaannya.

“Saya setiap hari cari rumput di sini (alun-alun, Red). Untuk makan sapi saya,” kata pria yang sudah lansia ini.

Memang, lapangan alun-alun terkesan tak dirawat. Rumput liar setinggi di atas mata kaki pun tumbuh subur di banyak titik. “Saya cari rumput di alun-alun karena di sekitar rumah saya jarang ada rumput liar. Hanya ada sawah saja. Jadi, cari rumputnya di alun-alun,” imbuh pria yang akrab disapa Pak Fat ini.

Meski jauh, dirinya tetap rela mencari rumput untuk keempat sapinya. “Rumput ini saya bawa dengan becak,” pungkas Pak Fat.

Banyaknya rumput liar di tengah lapangan pun memang tak sedap dipandang. Terlebih di pusat kota. Dedy, salah seorang warga, membenarkan hal tersebut. “Ya kalau bisa lapangan alun-alun dirawat dengan baik. Dipangkas agar kelihatan rata. Agar kesannya bagus ruang terbuka hijau warga,” harapnya.

 

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ada pemandangan unik di tengah lapangan Alun-Alun Bondowoso. Seseorang dengan topi khas petani, badannya tengah membungkuk untuk memotong rumput. Pemandangan itu terasa janggal, ketika alun-alun adalah pusat kota atau jantung kota. Tetapi masih ada saja seseorang mencari rumput di sana.

Dia adalah Mauludin, 60 warga Desa Koncer, Kecamatan Tenggarang. Setiap pagi, dia rela jauh-jauh dari rumahnya menuju alun-alun. Bukan untuk olahraga ataupun berdagang. Melainkan hanya untuk mencari rumput liar di lapangan alun-alun, yang digunakan sebagai bahan makanan hewan peliharaannya.

“Saya setiap hari cari rumput di sini (alun-alun, Red). Untuk makan sapi saya,” kata pria yang sudah lansia ini.

Memang, lapangan alun-alun terkesan tak dirawat. Rumput liar setinggi di atas mata kaki pun tumbuh subur di banyak titik. “Saya cari rumput di alun-alun karena di sekitar rumah saya jarang ada rumput liar. Hanya ada sawah saja. Jadi, cari rumputnya di alun-alun,” imbuh pria yang akrab disapa Pak Fat ini.

Meski jauh, dirinya tetap rela mencari rumput untuk keempat sapinya. “Rumput ini saya bawa dengan becak,” pungkas Pak Fat.

Banyaknya rumput liar di tengah lapangan pun memang tak sedap dipandang. Terlebih di pusat kota. Dedy, salah seorang warga, membenarkan hal tersebut. “Ya kalau bisa lapangan alun-alun dirawat dengan baik. Dipangkas agar kelihatan rata. Agar kesannya bagus ruang terbuka hijau warga,” harapnya.

 

 

 

Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Muchammad Ainul Budi
Redaktur : Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca