23.2 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Antar OPD Masih Saling Merasa Iri

Dalam Mengantisipasi Banjir karena Penumpukan Sampah

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Salah satu penyebab banjir adalah tersumbatnya aliran sungai. Itu terjadi karena tumpukan sampah. Ternyata koordinasi dengan instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) masih belum berjalan dengan baik, khususnya dalam mengantisipasi banjir akibat tumpukan sampah di sungai.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya membersihkan saluran yang terdapat banyak tumpukan sampah.

Kasi Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso Abdul Asis mengaku, pihaknya telah menerjunkan personel ke beberapa titik sungai di Bondowoso. Sungai-sungai itu merupakan tempat yang dianggap rawan terjadi penumpukan sampah.

Mobile_AP_Rectangle 2

Oleh karena itu, ketika diketahui ada tumpukan sampah, pihaknya dapat segera melakukan penanganan, sehingga segera dapat tertangani. “Kami sudah antisipasi dengan menerjunkan personel untuk memantau kondisi sampah di beberapa titik,” katanya.

Menurut Asis, penumpukan sampah di sungai tak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat. Dari hal itu, pemerintah melalui instansi terkait perlu bersinergi untuk menangani masalah ini sebelum menyebabkan banjir.

“Kemarin memang ada telepon dari BPBD, ada tumpukan sampah di saluran yang menyebabkan aliran air buntu. Saluran itu kewenangannya PUPR. Nah, yang jadi kendala mungkin itu. Tapi, masalah sampah, kewenangannya kami,” jelasnya.

Dari hasil pantauannya, diketahui Kecamatan Curahdami menjadi salah satu titik rawan terjadi penumpukan sampah. Adapun Sungai Sampean Baru, sungai terbesar di Bondowoso yang hilirnya hingga ke Situbondo, sejauh ini terpantau aman dan terkendali.

Sayangnya, upaya mitigasi bencana banjir tersebut belum terjalin koordinasi maksimal antar-OPD (organisasi perangkat daerah). Sebaliknya, DLHP merangkul para pegiat peduli lingkungan untuk membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah.

“Untuk Kabupaten Bondowoso belum ada kerja sama antara DLHP dengan BPBD untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Mungkin ada koordinasi lah antara kita, DLHP, BPBD, dan PUPR,” tutup Asis.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : SANDI FOR RADAR IJEN
Redaktur : Hafid Asnan

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Salah satu penyebab banjir adalah tersumbatnya aliran sungai. Itu terjadi karena tumpukan sampah. Ternyata koordinasi dengan instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) masih belum berjalan dengan baik, khususnya dalam mengantisipasi banjir akibat tumpukan sampah di sungai.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya membersihkan saluran yang terdapat banyak tumpukan sampah.

Kasi Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso Abdul Asis mengaku, pihaknya telah menerjunkan personel ke beberapa titik sungai di Bondowoso. Sungai-sungai itu merupakan tempat yang dianggap rawan terjadi penumpukan sampah.

Oleh karena itu, ketika diketahui ada tumpukan sampah, pihaknya dapat segera melakukan penanganan, sehingga segera dapat tertangani. “Kami sudah antisipasi dengan menerjunkan personel untuk memantau kondisi sampah di beberapa titik,” katanya.

Menurut Asis, penumpukan sampah di sungai tak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat. Dari hal itu, pemerintah melalui instansi terkait perlu bersinergi untuk menangani masalah ini sebelum menyebabkan banjir.

“Kemarin memang ada telepon dari BPBD, ada tumpukan sampah di saluran yang menyebabkan aliran air buntu. Saluran itu kewenangannya PUPR. Nah, yang jadi kendala mungkin itu. Tapi, masalah sampah, kewenangannya kami,” jelasnya.

Dari hasil pantauannya, diketahui Kecamatan Curahdami menjadi salah satu titik rawan terjadi penumpukan sampah. Adapun Sungai Sampean Baru, sungai terbesar di Bondowoso yang hilirnya hingga ke Situbondo, sejauh ini terpantau aman dan terkendali.

Sayangnya, upaya mitigasi bencana banjir tersebut belum terjalin koordinasi maksimal antar-OPD (organisasi perangkat daerah). Sebaliknya, DLHP merangkul para pegiat peduli lingkungan untuk membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah.

“Untuk Kabupaten Bondowoso belum ada kerja sama antara DLHP dengan BPBD untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Mungkin ada koordinasi lah antara kita, DLHP, BPBD, dan PUPR,” tutup Asis.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : SANDI FOR RADAR IJEN
Redaktur : Hafid Asnan

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Salah satu penyebab banjir adalah tersumbatnya aliran sungai. Itu terjadi karena tumpukan sampah. Ternyata koordinasi dengan instansi atau organisasi perangkat daerah (OPD) masih belum berjalan dengan baik, khususnya dalam mengantisipasi banjir akibat tumpukan sampah di sungai.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melakukan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya membersihkan saluran yang terdapat banyak tumpukan sampah.

Kasi Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Bondowoso Abdul Asis mengaku, pihaknya telah menerjunkan personel ke beberapa titik sungai di Bondowoso. Sungai-sungai itu merupakan tempat yang dianggap rawan terjadi penumpukan sampah.

Oleh karena itu, ketika diketahui ada tumpukan sampah, pihaknya dapat segera melakukan penanganan, sehingga segera dapat tertangani. “Kami sudah antisipasi dengan menerjunkan personel untuk memantau kondisi sampah di beberapa titik,” katanya.

Menurut Asis, penumpukan sampah di sungai tak lepas dari rendahnya kesadaran masyarakat. Dari hal itu, pemerintah melalui instansi terkait perlu bersinergi untuk menangani masalah ini sebelum menyebabkan banjir.

“Kemarin memang ada telepon dari BPBD, ada tumpukan sampah di saluran yang menyebabkan aliran air buntu. Saluran itu kewenangannya PUPR. Nah, yang jadi kendala mungkin itu. Tapi, masalah sampah, kewenangannya kami,” jelasnya.

Dari hasil pantauannya, diketahui Kecamatan Curahdami menjadi salah satu titik rawan terjadi penumpukan sampah. Adapun Sungai Sampean Baru, sungai terbesar di Bondowoso yang hilirnya hingga ke Situbondo, sejauh ini terpantau aman dan terkendali.

Sayangnya, upaya mitigasi bencana banjir tersebut belum terjalin koordinasi maksimal antar-OPD (organisasi perangkat daerah). Sebaliknya, DLHP merangkul para pegiat peduli lingkungan untuk membersihkan aliran sungai dari tumpukan sampah.

“Untuk Kabupaten Bondowoso belum ada kerja sama antara DLHP dengan BPBD untuk membersihkan sampah-sampah di sungai. Mungkin ada koordinasi lah antara kita, DLHP, BPBD, dan PUPR,” tutup Asis.

 

Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : SANDI FOR RADAR IJEN
Redaktur : Hafid Asnan

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca