BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bondowoso menggeruduk Kantor DPRD Bondowoso, kemarin. Dengan tegas mereka menolak kenaikan BBM dan minyak goreng.
Baca Juga :Â Permintaan Daging Sapi Meningkat, Prediksi Harga Bakal Tembus Rp 130 Ribu
Ratusan mahasiswa tersebut awalnya berkumpul di depan Monumen Gerbong Maut. Kemudian, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Gedung DPRD Bondowoso. Aksi sempat memanas serta terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan kepolisian yang memblokade jalan masuk ke halaman kantor tersebut.
Namun, tak berselang lama Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir bersama sejumlah pejabat lainnya keluar menemui massa. Dhafir mempersilakan mereka masuk untuk melanjutkan orasinya.
Ketua PC PMII Bondowoso Firmanzah menegaskan, salah satu tuntutan yang mereka bawa adalah terkait kenaikan harga minyak goreng (migor). Menurutnya, kenaikan bahan tersebut adalah suatu bentuk kegagalan pemerintah dalam mengontrol harga pasar. “Harga minyak goreng sampai saat ini melonjak hampir dua kali lipat. Masih belum ada langkah serius dari pemerintah untuk mengatasinya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya menegaskan menuntut pimpinan DPRD untuk menandatangani surat penolakan kenaikan sembako. Bahkan, mereka meminta DPRD Bondowoso menyampaikan semua aspirasi mahasiswa kepada pemerintah pusat dan segera melaporkan hasilnya. “Kenaikan harga tersebut kini yang menjadi keresahan kita. Jangan-jangan pemerintah kongkalikong untuk menikmati penindasan terhadap rakyat ini,” katanya.
Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir mengatakan, kenaikan harga BBM dan minyak memang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Termasuk dirinya. Menurutnya, kenaikan barang-barang itu dilakukan dalam waktu yang tidak tepat. “Karena ekonomi masih terpuruk, maka kita suarakan bersama kembalikan harga BBM ke harga asal,” tegasnya.
Selain itu, Dhafir juga mengatakan, salah satu tugas dari DPRD adalah menampung dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan PMII Bondowoso. Pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan yang dibawa oleh demonstran itu. “Sudah saya perintahkan kepada Komisi 2 untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng dan melakukan operasi pasar,” pungkasnya. (ham/c2/fid)