Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ulah pengawal Menteri Kelautan dan Perikanan berbuntut panjang. Saat Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, berkunjung ke Situbondo, pengawalnya sempat mendorong seorang jurnalis. Aksi itu terekam kamera handphone. Kini berbuntut panjang. Jurnalis di berbagai daerah melakukan aksi. Termasuk di Bondowoso.
Puluhan jurnalis Bondowoso yang mengatasnamakan Perkumpulan Jurnalis Bondowoso (PJB) menggelar aksi di sekitar monumen Gerbong Maut, kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dialami Andi Nurholis, Jurnalis JTV Situbondo yang juga anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
PJB mengecam tindakan arogan serta intimidasi yang dilakukan oknum pengawal tersebut. Harapannya, kasus ini diproses secara hukum. Sebab, telah dianggap mencederai dan melecehkan kemerdekaan pers. “Kami minta, permasalahan ini ditangani secara serius,” tegas Bahrullah, koordinator lapangan (korlap) aksi.
Selain melakukan orasi, para jurnalis ini membawa beberapa poster yang berisi tulisan-tulisan kecaman serta kritikan terhadap intimidasi yang terjadi pada jurnalis. Mereka juga melakukan aksi teatrikal, menggambarkan proses aksi kekerasan yang terjadi beberapa hari lalu.
Para jurnalis meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) umumnya, serta Kepolisian Resor (Polres) Situbondo khususnya, menindak tegas oknum yang melakukan intimidasi dan kekerasan tersebut. Ketika permasalahan tersebut dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan aksi serupa terjadi di kota lain.
Informasi yang berhasil dihimpun, seusai kejadian, pengurus IJTI Tapal Kuda langsung ambil sikap. Dalam rilis yang dibuat, IJTI Tapal Kuda menilai tindakan yang dilakukan oleh oknum pengawal Kementerian KKP RI tersebut merupakan tindakan yang mencederai profesi jurnalistik dengan melecehkan profesi jurnalis TV. Sebab, telah bertindak kasar dan bahkan dua kali sempat mendorong sambil bernada emosi kepada Andi Nurholis. “Tindakan tersebut merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan merupakan tindak tak terpuji kepada jurnalis yang dilakukan di depan khalayak umum,” tulis Kumbang Ari, Kabid Hukum dan Advokasi IJTI Tapal Kuda dalam rilisnya.
Atas tindakan tersebut, IJTI meminta Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono turun tangan memberikan teguran dan sanksi kepada jajaran pengawalnya yang diduga telah berkelakuan tidak terpuji tersebut.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ulah pengawal Menteri Kelautan dan Perikanan berbuntut panjang. Saat Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, berkunjung ke Situbondo, pengawalnya sempat mendorong seorang jurnalis. Aksi itu terekam kamera handphone. Kini berbuntut panjang. Jurnalis di berbagai daerah melakukan aksi. Termasuk di Bondowoso.
Puluhan jurnalis Bondowoso yang mengatasnamakan Perkumpulan Jurnalis Bondowoso (PJB) menggelar aksi di sekitar monumen Gerbong Maut, kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dialami Andi Nurholis, Jurnalis JTV Situbondo yang juga anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
PJB mengecam tindakan arogan serta intimidasi yang dilakukan oknum pengawal tersebut. Harapannya, kasus ini diproses secara hukum. Sebab, telah dianggap mencederai dan melecehkan kemerdekaan pers. “Kami minta, permasalahan ini ditangani secara serius,” tegas Bahrullah, koordinator lapangan (korlap) aksi.
Selain melakukan orasi, para jurnalis ini membawa beberapa poster yang berisi tulisan-tulisan kecaman serta kritikan terhadap intimidasi yang terjadi pada jurnalis. Mereka juga melakukan aksi teatrikal, menggambarkan proses aksi kekerasan yang terjadi beberapa hari lalu.
Para jurnalis meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) umumnya, serta Kepolisian Resor (Polres) Situbondo khususnya, menindak tegas oknum yang melakukan intimidasi dan kekerasan tersebut. Ketika permasalahan tersebut dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan aksi serupa terjadi di kota lain.
Informasi yang berhasil dihimpun, seusai kejadian, pengurus IJTI Tapal Kuda langsung ambil sikap. Dalam rilis yang dibuat, IJTI Tapal Kuda menilai tindakan yang dilakukan oleh oknum pengawal Kementerian KKP RI tersebut merupakan tindakan yang mencederai profesi jurnalistik dengan melecehkan profesi jurnalis TV. Sebab, telah bertindak kasar dan bahkan dua kali sempat mendorong sambil bernada emosi kepada Andi Nurholis. “Tindakan tersebut merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan merupakan tindak tak terpuji kepada jurnalis yang dilakukan di depan khalayak umum,” tulis Kumbang Ari, Kabid Hukum dan Advokasi IJTI Tapal Kuda dalam rilisnya.
Atas tindakan tersebut, IJTI meminta Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono turun tangan memberikan teguran dan sanksi kepada jajaran pengawalnya yang diduga telah berkelakuan tidak terpuji tersebut.
Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Ulah pengawal Menteri Kelautan dan Perikanan berbuntut panjang. Saat Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, berkunjung ke Situbondo, pengawalnya sempat mendorong seorang jurnalis. Aksi itu terekam kamera handphone. Kini berbuntut panjang. Jurnalis di berbagai daerah melakukan aksi. Termasuk di Bondowoso.
Puluhan jurnalis Bondowoso yang mengatasnamakan Perkumpulan Jurnalis Bondowoso (PJB) menggelar aksi di sekitar monumen Gerbong Maut, kemarin. Aksi tersebut sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dialami Andi Nurholis, Jurnalis JTV Situbondo yang juga anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
PJB mengecam tindakan arogan serta intimidasi yang dilakukan oknum pengawal tersebut. Harapannya, kasus ini diproses secara hukum. Sebab, telah dianggap mencederai dan melecehkan kemerdekaan pers. “Kami minta, permasalahan ini ditangani secara serius,” tegas Bahrullah, koordinator lapangan (korlap) aksi.
Selain melakukan orasi, para jurnalis ini membawa beberapa poster yang berisi tulisan-tulisan kecaman serta kritikan terhadap intimidasi yang terjadi pada jurnalis. Mereka juga melakukan aksi teatrikal, menggambarkan proses aksi kekerasan yang terjadi beberapa hari lalu.
Para jurnalis meminta kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) umumnya, serta Kepolisian Resor (Polres) Situbondo khususnya, menindak tegas oknum yang melakukan intimidasi dan kekerasan tersebut. Ketika permasalahan tersebut dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan aksi serupa terjadi di kota lain.
Informasi yang berhasil dihimpun, seusai kejadian, pengurus IJTI Tapal Kuda langsung ambil sikap. Dalam rilis yang dibuat, IJTI Tapal Kuda menilai tindakan yang dilakukan oleh oknum pengawal Kementerian KKP RI tersebut merupakan tindakan yang mencederai profesi jurnalistik dengan melecehkan profesi jurnalis TV. Sebab, telah bertindak kasar dan bahkan dua kali sempat mendorong sambil bernada emosi kepada Andi Nurholis. “Tindakan tersebut merupakan tindakan kesewenang-wenangan dan merupakan tindak tak terpuji kepada jurnalis yang dilakukan di depan khalayak umum,” tulis Kumbang Ari, Kabid Hukum dan Advokasi IJTI Tapal Kuda dalam rilisnya.
Atas tindakan tersebut, IJTI meminta Menteri KKP RI Sakti Wahyu Trenggono turun tangan memberikan teguran dan sanksi kepada jajaran pengawalnya yang diduga telah berkelakuan tidak terpuji tersebut.
Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda