BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Program Bondowoso Smart City yang tengah digagas ini nantinya tidak hanya akan mengintegrasikan data dalam organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di tingkat kabupaten. Tapi, juga akan diintegrasikan hingga tingkat pemerintah desa (pemdes).
Mengenai hal itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso Ghozal Rawan berharap seluruh kepala desa beserta para perangkatnya, termasuk para kepala desa yang baru terpilih dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, dapat merespons dengan baik program ini. Serta dapat mempermudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Dia juga mengatakan, pemdes juga diharapkan bisa menggunakan aplikasi yang akan terintegrasi nantinya. Dengan begitu, untuk memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat, seperti administrasi kependudukan, pemerintahan, serta berbagai pelayanan lainnya, dapat dipermudah.
Banyak hal yang bisa dimanfaatkan dari program tersebut, khususnya dalam pemanfaatan perkembangan teknologi informasi saat ini. “Misalnya smart economy, smart society, juga kita garap smart-smart yang lainnya,” ujarnya, Selasa (16/11).
Pasalnya, Pemkab Bondowoso memang mengharapkan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan daerah dapat dimulai dari desa atau dari wilayah pinggiran. Hal tersebut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Bagi pihaknya, dengan adanya program yang terintegrasi hingga tingkat desa itu, dapat pula dijadikan sebagai sarana transformasi dalam penyampaian informasi kepada publik, sehingga masyarakat dapat memperoleh dan mengetahui data ataupun informasi yang dibutuhkan. “Itu sebagai sarana untuk transformasi penyampaian informasi juga kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, mantan Kabag Umum Pemkab Bondowoso ini juga menuturkan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pinggiran, tidak hanya berupa infrastruktur. Tapi, juga pembangunan dari sisi pelayanan publik. “Pemerintahan desa juga harus menjadi penggerak. Apalagi, saat ini akses internet sudah dapat menjangkau hingga ke desa-desa,” tegasnya.
“Apalagi pemanfaatan teknologi itu beberapa desa sudah menjadi desa mandiri informasi. Artinya, punya semacam smart village atau desa pintar. Nantinya itu harus menjadi contoh bagi desa lainnya,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan OPD lain yang mempunyai tugas sama dalam hal pemberdayaan masyarakat di tingkat pemerintahan desa. Sebelumnya, dalam mewacanakan program ini, pihaknya sudah menggelar forum group discussion (FGD) dengan perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya serta perwakilan beberapa organisasi perangkat daerah lainnya di Bondowoso.
Jurnalis : Ilham Wahyudi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti