BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dampak dari pandemi Covid-19 dirasakan oleh setiap orang tua yang ingin melakukan imunisasi pada buah hatinya. Tidak sedikit orang tua yang bimbang untuk membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas untuk melakukan imunisasi, karena takut tertular virus korona.
Meski demikian, imunisasi untuk anak sangat penting dilakukan guna mencegah terserang penyakit. Apalagi dalam keadaan pandemi seperti saat sekarang ini. Di Bondowoso sendiri, imunisasi dasar lengkap (IDL) yang digelar di posyandu-posyandu desa atau kelurahan terus dilakukan.
Hanya, pada Juni dan Juli lalu, pelaksanaan imunisasi pada posyandu tertunda. Hal itu disebabkan terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Bondowoso hingga penerapan PPKM darurat. Selain itu, sejumlah wilayah kecamatan menjadi status zona merah.
“Imunisasi pentavalen memang sempat tertunda karena banyak posyandu yang tutup. Diakibatkan lonjakan Covid-19. Tetapi, bulan Agustus dan September kami genjot kembali,” ujar Penanggung Jawab Program Pengendalian Penyakit Tular Sektor dan Zoonosis (P2PTPZ) Dinas Kesehatan Bondowoso Haris Ahmadi.
Sebagai informasi, imunisasi pentavalen adalah vaksin dengan lima antigen sekaligus untuk mencegah berbagai penyakit mematikan. Beberapa penyakit tersebut adalah difteri dan infeksi selaput otak. Imunisasi pentavalen salah satu langkah yang digalakkan Kementerian Kesehatan untuk melindungi bayi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Kelima antigen tersebut diberikan dalam satu suntikan, sehingga menjadi lebih efisien. Tidak menambah jumlah suntikan pada anak sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta ibunya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinkes Bondowoso, dicanangkan target 93,5 persen untuk sasaran IDL. “Dari data, hingga bulan Juli kemarin pada semester pertama tahun ini, capaian IDL yakni 58,32 persen,” imbuh Haris.
Di sisi lain, desa-desa yang sudah terkaver IDL di Bondowoso masih belum seratus persen. Universal Child Immunization (UCI) desa atau kelurahan masih tersisa beberapa persen saja untuk tahun ini. “Desa atau kelurahan, di mana 80 persen dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun,” jelas Haris.
Pihaknya menambahkan, untuk imunisasi lanjutan, bayi usia di bawah dua tahun diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib/Pentavalen dan Campak-Rubella/MR). Berdasarkan data Dinkes, untuk UCI desa tahun 2020 lalu ada 219 target desa. Dengan yang sudah terpenuhi sebanyak 206 desa atau 94,06 persen. “Sedangkan untuk tahun ini, dari 219 target desa, hingga semester pertama sampai bulan Juli lalu total 158 yang sudah terkaver. Dengan persentase 72,15 persen,” pungkasnya.
Jurnalis : Muchammad Ainul Budi
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti