31.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Sandiaga Uno: Kerajinan Bondowoso Harus Mampu Bersaing

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Letak Kabupaten Bondowoso yang tidak berada pada daerah yang strategis tak lantas membuatnya kehilangan beragam potensi dari berbagai sektor. Inilah yang dipandang Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada banyak potensi kerajinan yang ada di kabupaten tersebut. Karenanya, Program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia memilih Bondowoso untuk mengembangkan potensi Ekonomi Kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, saat ini ada beberapa kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan klompen, industri cambuk dan kerajinan Kulit.

“Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso,” tegasnya ketika berkunjung ke Kota Tape, Jumat (17/9).

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, Kemenparekraf mendorong pemerintah daerah mendorong untuk ikut dalam program-program Kemenparekraf. Seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), BEDAKAN (Bedah Desain Film, Animasi dan Video Nusantara), BEGERAK (Bedah Gerai Film, Animasi dan Video), serta INKUBASI FESYEN & KRIYA. “Di sini Kemenparekraf bekerja sama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata,” katanya.

Sandi mengungkapkan, pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia ini, dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota.

“Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini juga menegaskan, program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekonomi kreatif unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I). Terdiri dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan backward-forward linkage.

Reporter: Ilham Wahyudi
Fotografer: Ilham Wahyudi
Editor: Lintang Anis Bena Kinantip

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Letak Kabupaten Bondowoso yang tidak berada pada daerah yang strategis tak lantas membuatnya kehilangan beragam potensi dari berbagai sektor. Inilah yang dipandang Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada banyak potensi kerajinan yang ada di kabupaten tersebut. Karenanya, Program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia memilih Bondowoso untuk mengembangkan potensi Ekonomi Kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, saat ini ada beberapa kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan klompen, industri cambuk dan kerajinan Kulit.

“Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso,” tegasnya ketika berkunjung ke Kota Tape, Jumat (17/9).

Menurutnya, Kemenparekraf mendorong pemerintah daerah mendorong untuk ikut dalam program-program Kemenparekraf. Seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), BEDAKAN (Bedah Desain Film, Animasi dan Video Nusantara), BEGERAK (Bedah Gerai Film, Animasi dan Video), serta INKUBASI FESYEN & KRIYA. “Di sini Kemenparekraf bekerja sama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata,” katanya.

Sandi mengungkapkan, pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia ini, dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota.

“Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini juga menegaskan, program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekonomi kreatif unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I). Terdiri dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan backward-forward linkage.

Reporter: Ilham Wahyudi
Fotografer: Ilham Wahyudi
Editor: Lintang Anis Bena Kinantip

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Letak Kabupaten Bondowoso yang tidak berada pada daerah yang strategis tak lantas membuatnya kehilangan beragam potensi dari berbagai sektor. Inilah yang dipandang Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada banyak potensi kerajinan yang ada di kabupaten tersebut. Karenanya, Program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia memilih Bondowoso untuk mengembangkan potensi Ekonomi Kreatif.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, saat ini ada beberapa kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso. Mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan klompen, industri cambuk dan kerajinan Kulit.

“Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso,” tegasnya ketika berkunjung ke Kota Tape, Jumat (17/9).

Menurutnya, Kemenparekraf mendorong pemerintah daerah mendorong untuk ikut dalam program-program Kemenparekraf. Seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), BEDAKAN (Bedah Desain Film, Animasi dan Video Nusantara), BEGERAK (Bedah Gerai Film, Animasi dan Video), serta INKUBASI FESYEN & KRIYA. “Di sini Kemenparekraf bekerja sama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata,” katanya.

Sandi mengungkapkan, pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia ini, dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota.

“Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.

Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini juga menegaskan, program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf/Baparekraf.

Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekonomi kreatif unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I). Terdiri dari 17 subsektor ekonomi kreatif, kreator/pelaku ekraf (ABCG-M), rantai nilai ekraf dan keterkaitan backward-forward linkage.

Reporter: Ilham Wahyudi
Fotografer: Ilham Wahyudi
Editor: Lintang Anis Bena Kinantip

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca