23.4 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Zona Oranye, Pembelajaran Harus Kembali Daring

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Bondowoso telah dilakukan, beberapa waktu lalu. Namun, sekolah yang wilayahnya berada pada zona oranye, harus kembali melakukan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Haeriyah Yulianti, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso mengatakan, pihaknya dalam surat edaran sudah menyampaikan kepada seluruh lembaga di Bondowoso. Ketika dalam suatu wilayah ada lonjakan kasus Covid-19, maka secara otomatis mereka harus kembali menerapkan sistem pembelajaran daring. “Jadi, harus segera menghentikan pembelajaran tatap muka,” ungkap Haeriyah, Rabu (16/6).

Kabupaten Bondowoso sendiri saat ini berada dalam zona oranye. Artinya, tingkat risiko terpapar Covid-19 berada pada risiko sedang. Padahal sebelumnya Kabupaten Bondowoso sudah memasuki zona kuning dengan risiko rendah. Status zona kuning inilah, menurut Haeriyah, yang membuat pihaknya berani melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Sebagai langkah persiapan pelaksanaan PTM terbatas yang diwacanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru, Juli mendatang.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kebetulan, pada saat kita dalam zona oranye, proses ujian sudah selesai dilakukan. Jadi, sekarang siswa sudah tidak ada pelajaran lagi,” terangnya.

Berangkat dari hal tersebut, pihaknya kemudian menyampaikan kepada lembaga sekolah untuk meliburkan para siswanya. Walau belum waktunya libur sesuai dengan kalender pendidikan, Disdikbud Bondowoso menginstruksikan agar siswa libur. “Nah, untuk Senin depan, jadwal libur sesuai kalender pendidikan. Jadi, siswa terus berada di rumah masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, Haeriyah juga mengutarakan bahwa untuk sekolah yang berada dalam zona membahayakan seperti di Kecamatan Binakal sudah dilakukan pembelajaran daring. Bahkan, tidak hanya daerah tersebut, lembaga sekolah lain yang juga memiliki indikasi wilayah kurang kondusif terhadap penyebaran korona, juga disarankan untuk tidak menerapkan pembelajaran secara langsung.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Bondowoso telah dilakukan, beberapa waktu lalu. Namun, sekolah yang wilayahnya berada pada zona oranye, harus kembali melakukan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Haeriyah Yulianti, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso mengatakan, pihaknya dalam surat edaran sudah menyampaikan kepada seluruh lembaga di Bondowoso. Ketika dalam suatu wilayah ada lonjakan kasus Covid-19, maka secara otomatis mereka harus kembali menerapkan sistem pembelajaran daring. “Jadi, harus segera menghentikan pembelajaran tatap muka,” ungkap Haeriyah, Rabu (16/6).

Kabupaten Bondowoso sendiri saat ini berada dalam zona oranye. Artinya, tingkat risiko terpapar Covid-19 berada pada risiko sedang. Padahal sebelumnya Kabupaten Bondowoso sudah memasuki zona kuning dengan risiko rendah. Status zona kuning inilah, menurut Haeriyah, yang membuat pihaknya berani melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Sebagai langkah persiapan pelaksanaan PTM terbatas yang diwacanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru, Juli mendatang.

“Kebetulan, pada saat kita dalam zona oranye, proses ujian sudah selesai dilakukan. Jadi, sekarang siswa sudah tidak ada pelajaran lagi,” terangnya.

Berangkat dari hal tersebut, pihaknya kemudian menyampaikan kepada lembaga sekolah untuk meliburkan para siswanya. Walau belum waktunya libur sesuai dengan kalender pendidikan, Disdikbud Bondowoso menginstruksikan agar siswa libur. “Nah, untuk Senin depan, jadwal libur sesuai kalender pendidikan. Jadi, siswa terus berada di rumah masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, Haeriyah juga mengutarakan bahwa untuk sekolah yang berada dalam zona membahayakan seperti di Kecamatan Binakal sudah dilakukan pembelajaran daring. Bahkan, tidak hanya daerah tersebut, lembaga sekolah lain yang juga memiliki indikasi wilayah kurang kondusif terhadap penyebaran korona, juga disarankan untuk tidak menerapkan pembelajaran secara langsung.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Bondowoso telah dilakukan, beberapa waktu lalu. Namun, sekolah yang wilayahnya berada pada zona oranye, harus kembali melakukan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran dilaksanakan secara daring.

Haeriyah Yulianti, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bondowoso mengatakan, pihaknya dalam surat edaran sudah menyampaikan kepada seluruh lembaga di Bondowoso. Ketika dalam suatu wilayah ada lonjakan kasus Covid-19, maka secara otomatis mereka harus kembali menerapkan sistem pembelajaran daring. “Jadi, harus segera menghentikan pembelajaran tatap muka,” ungkap Haeriyah, Rabu (16/6).

Kabupaten Bondowoso sendiri saat ini berada dalam zona oranye. Artinya, tingkat risiko terpapar Covid-19 berada pada risiko sedang. Padahal sebelumnya Kabupaten Bondowoso sudah memasuki zona kuning dengan risiko rendah. Status zona kuning inilah, menurut Haeriyah, yang membuat pihaknya berani melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Sebagai langkah persiapan pelaksanaan PTM terbatas yang diwacanakan akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru, Juli mendatang.

“Kebetulan, pada saat kita dalam zona oranye, proses ujian sudah selesai dilakukan. Jadi, sekarang siswa sudah tidak ada pelajaran lagi,” terangnya.

Berangkat dari hal tersebut, pihaknya kemudian menyampaikan kepada lembaga sekolah untuk meliburkan para siswanya. Walau belum waktunya libur sesuai dengan kalender pendidikan, Disdikbud Bondowoso menginstruksikan agar siswa libur. “Nah, untuk Senin depan, jadwal libur sesuai kalender pendidikan. Jadi, siswa terus berada di rumah masing-masing,” jelasnya.

Selain itu, Haeriyah juga mengutarakan bahwa untuk sekolah yang berada dalam zona membahayakan seperti di Kecamatan Binakal sudah dilakukan pembelajaran daring. Bahkan, tidak hanya daerah tersebut, lembaga sekolah lain yang juga memiliki indikasi wilayah kurang kondusif terhadap penyebaran korona, juga disarankan untuk tidak menerapkan pembelajaran secara langsung.

Jurnalis: mg3
Fotografer: Muchammad Ainul Budi
Editor: Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca