26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Puskesmas Binakal Berangsur Membaik

Giliran Puskesmas Kotakulon Tutup Selama Tiga Hari

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kecamatan Binakal sejak tanggal 15 Juni kemarin mulai berubah menjadi wilayah zona kuning. Sebelumnya, tanggal 8 hingga 14 Juni, Binakal dinyatakan sebagai zona merah. Klaster hajatan di Desa Bendelan pun menjadi penyebabnya.

Setelah salah satu RT di Desa Bendelan dinyatakan lockdown, Puskesmas Binakal pun masih menutup pelayanannya. Sebab, beberapa tenaga kesehatan di puskesmas tersebut terpapar Covid-19. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kemarin Puskesmas Binakal terpantau sepi aktivitas.

Bahkan, pengumuman penutupan terpampang jelas di pintu utama puskesmas. Dalam keterangan spanduk tersebut, pelayanan puskesmas ditutup hingga tanggal 17 Juni. Pelayanan kesehatan dialihkan sementara waktu ke Puskesmas Pakem dan Curahdami. Dua puskesmas yang jaraknya paling dekat dari Puskesmas Binakal.

Mobile_AP_Rectangle 2

Data pantauan Covid-19 Kabupaten Bondowoso, kini total ada lima orang positif Covid-19 di wilayah Binakal, per hari kemarin. Perubahan dari zona merah menjadi zona kuning itu dibenarkan oleh Mohammad Imron, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso.

“Karena memang tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 yang signifikan. Maka dari itu, berubah dari zona merah menjadi zona kuning,” kata Imron.

Sementara itu, pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 atau dalam masa pemulihan, seharusnya tetap dibatasi aktivitas sehari-harinya. “Ya mereka dilanjutkan isolasi mandiri,” lanjut Imron.

Dirinya mengatakan, apabila ada puskesmas yang diketahui tenaga kesehatannya atau nonnakes positif, maka bisa langsung ditutup selama beberapa hari ke depan. “Lockdown Puskesmas Binakal harus kami lakukan karena ada petugas administratif dan tenaga kesehatan atau nonkesehatan yang terkonfirmasi positif virus korona. Hal ini bertujuan untuk segera kami lakukan pemutusan rantai penularan antarpegawai dan penularan ke masyarakat,” bebernya.

Selain Binakal, ternyata Puskesmas Kotakulon juga per hari ini ditutup sementara waktu. Dan akan dibuka kembali pada tanggal 19 Juni besok. Imron juga membenarkan bahwa ada beberapa petugas di Puskesmas Kotakulon terpapar virus korona.

Sementara itu, di lokasi berbeda, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menerangkan, naiknya status ini tentu menjadi atensi khusus. Karena itulah, pihaknya akan lebih memperketat pemberian izin penyelenggaraan hajatan. “Kita harus mengedepankan 5M, utamanya menghindari kerumunan,” urainya.

Di lain sisi, pelaksanaan PPKM mikro juga akan diperpanjang. Apalagi saat ini kembali zona oranye. “Jangan sampai kita seperti kasus di kabupaten lain,” ujarnya. (bud/c2/hud)

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kecamatan Binakal sejak tanggal 15 Juni kemarin mulai berubah menjadi wilayah zona kuning. Sebelumnya, tanggal 8 hingga 14 Juni, Binakal dinyatakan sebagai zona merah. Klaster hajatan di Desa Bendelan pun menjadi penyebabnya.

Setelah salah satu RT di Desa Bendelan dinyatakan lockdown, Puskesmas Binakal pun masih menutup pelayanannya. Sebab, beberapa tenaga kesehatan di puskesmas tersebut terpapar Covid-19. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kemarin Puskesmas Binakal terpantau sepi aktivitas.

Bahkan, pengumuman penutupan terpampang jelas di pintu utama puskesmas. Dalam keterangan spanduk tersebut, pelayanan puskesmas ditutup hingga tanggal 17 Juni. Pelayanan kesehatan dialihkan sementara waktu ke Puskesmas Pakem dan Curahdami. Dua puskesmas yang jaraknya paling dekat dari Puskesmas Binakal.

Data pantauan Covid-19 Kabupaten Bondowoso, kini total ada lima orang positif Covid-19 di wilayah Binakal, per hari kemarin. Perubahan dari zona merah menjadi zona kuning itu dibenarkan oleh Mohammad Imron, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso.

“Karena memang tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 yang signifikan. Maka dari itu, berubah dari zona merah menjadi zona kuning,” kata Imron.

Sementara itu, pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 atau dalam masa pemulihan, seharusnya tetap dibatasi aktivitas sehari-harinya. “Ya mereka dilanjutkan isolasi mandiri,” lanjut Imron.

Dirinya mengatakan, apabila ada puskesmas yang diketahui tenaga kesehatannya atau nonnakes positif, maka bisa langsung ditutup selama beberapa hari ke depan. “Lockdown Puskesmas Binakal harus kami lakukan karena ada petugas administratif dan tenaga kesehatan atau nonkesehatan yang terkonfirmasi positif virus korona. Hal ini bertujuan untuk segera kami lakukan pemutusan rantai penularan antarpegawai dan penularan ke masyarakat,” bebernya.

Selain Binakal, ternyata Puskesmas Kotakulon juga per hari ini ditutup sementara waktu. Dan akan dibuka kembali pada tanggal 19 Juni besok. Imron juga membenarkan bahwa ada beberapa petugas di Puskesmas Kotakulon terpapar virus korona.

Sementara itu, di lokasi berbeda, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menerangkan, naiknya status ini tentu menjadi atensi khusus. Karena itulah, pihaknya akan lebih memperketat pemberian izin penyelenggaraan hajatan. “Kita harus mengedepankan 5M, utamanya menghindari kerumunan,” urainya.

Di lain sisi, pelaksanaan PPKM mikro juga akan diperpanjang. Apalagi saat ini kembali zona oranye. “Jangan sampai kita seperti kasus di kabupaten lain,” ujarnya. (bud/c2/hud)

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Kecamatan Binakal sejak tanggal 15 Juni kemarin mulai berubah menjadi wilayah zona kuning. Sebelumnya, tanggal 8 hingga 14 Juni, Binakal dinyatakan sebagai zona merah. Klaster hajatan di Desa Bendelan pun menjadi penyebabnya.

Setelah salah satu RT di Desa Bendelan dinyatakan lockdown, Puskesmas Binakal pun masih menutup pelayanannya. Sebab, beberapa tenaga kesehatan di puskesmas tersebut terpapar Covid-19. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, kemarin Puskesmas Binakal terpantau sepi aktivitas.

Bahkan, pengumuman penutupan terpampang jelas di pintu utama puskesmas. Dalam keterangan spanduk tersebut, pelayanan puskesmas ditutup hingga tanggal 17 Juni. Pelayanan kesehatan dialihkan sementara waktu ke Puskesmas Pakem dan Curahdami. Dua puskesmas yang jaraknya paling dekat dari Puskesmas Binakal.

Data pantauan Covid-19 Kabupaten Bondowoso, kini total ada lima orang positif Covid-19 di wilayah Binakal, per hari kemarin. Perubahan dari zona merah menjadi zona kuning itu dibenarkan oleh Mohammad Imron, Juru Bicara Satgas Covid-19 Bondowoso.

“Karena memang tidak ada penambahan pasien positif Covid-19 yang signifikan. Maka dari itu, berubah dari zona merah menjadi zona kuning,” kata Imron.

Sementara itu, pasien yang masih dinyatakan positif Covid-19 atau dalam masa pemulihan, seharusnya tetap dibatasi aktivitas sehari-harinya. “Ya mereka dilanjutkan isolasi mandiri,” lanjut Imron.

Dirinya mengatakan, apabila ada puskesmas yang diketahui tenaga kesehatannya atau nonnakes positif, maka bisa langsung ditutup selama beberapa hari ke depan. “Lockdown Puskesmas Binakal harus kami lakukan karena ada petugas administratif dan tenaga kesehatan atau nonkesehatan yang terkonfirmasi positif virus korona. Hal ini bertujuan untuk segera kami lakukan pemutusan rantai penularan antarpegawai dan penularan ke masyarakat,” bebernya.

Selain Binakal, ternyata Puskesmas Kotakulon juga per hari ini ditutup sementara waktu. Dan akan dibuka kembali pada tanggal 19 Juni besok. Imron juga membenarkan bahwa ada beberapa petugas di Puskesmas Kotakulon terpapar virus korona.

Sementara itu, di lokasi berbeda, Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menerangkan, naiknya status ini tentu menjadi atensi khusus. Karena itulah, pihaknya akan lebih memperketat pemberian izin penyelenggaraan hajatan. “Kita harus mengedepankan 5M, utamanya menghindari kerumunan,” urainya.

Di lain sisi, pelaksanaan PPKM mikro juga akan diperpanjang. Apalagi saat ini kembali zona oranye. “Jangan sampai kita seperti kasus di kabupaten lain,” ujarnya. (bud/c2/hud)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca