Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perolehan zakat yang dikumpulkan Baznas Kabupaten Bondowoso masih minim. Jauh dari potensi zakat ASN di lingkungan Pemkab Bondowoso. Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso H Akhmadi.
Menurut dia, pencapaian yang dirasa minim tersebut karena kurangnya sosialisasi ataupun edukasi kepada masyarakat dan ASN. Karenanya, masyarakat masih berkutat pada kebiasaan penyaluran zakat langsung kepada masyarakat tidak mampu atau melalui guru mengaji. “Ini memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi sudah seakan menjadi tradisi di masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pencapaian zakat yang jauh dari potensi juga disebabkan banyak faktor. Termasuk faktor ekonomi masyarakat di dalamnya. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini, kondisi perekonomian belum pulih 100 persen.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut Akhmadi, ke depan Baznas perlu menunjukkan dan membuktikan program yang dimiliki. Hal itu agar banyak orang bisa mengetahui manfaat dari kegiatan tersebut. “Sehingga, begitu mereka mau menyalurkan ke Baznas lewat UPZ, masyarakat sudah tahu,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap penyaluran zakat dari Baznas bisa bermanfaat sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Apalagi proses pendistribusiannya tidak sembarangan. “Butuh tenaga, butuh data untuk mendistribusikan itu. Kan memang tidak asal didistribusikan,” tandasnya.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda
- Advertisement -
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perolehan zakat yang dikumpulkan Baznas Kabupaten Bondowoso masih minim. Jauh dari potensi zakat ASN di lingkungan Pemkab Bondowoso. Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso H Akhmadi.
Menurut dia, pencapaian yang dirasa minim tersebut karena kurangnya sosialisasi ataupun edukasi kepada masyarakat dan ASN. Karenanya, masyarakat masih berkutat pada kebiasaan penyaluran zakat langsung kepada masyarakat tidak mampu atau melalui guru mengaji. “Ini memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi sudah seakan menjadi tradisi di masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pencapaian zakat yang jauh dari potensi juga disebabkan banyak faktor. Termasuk faktor ekonomi masyarakat di dalamnya. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini, kondisi perekonomian belum pulih 100 persen.
Menurut Akhmadi, ke depan Baznas perlu menunjukkan dan membuktikan program yang dimiliki. Hal itu agar banyak orang bisa mengetahui manfaat dari kegiatan tersebut. “Sehingga, begitu mereka mau menyalurkan ke Baznas lewat UPZ, masyarakat sudah tahu,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap penyaluran zakat dari Baznas bisa bermanfaat sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Apalagi proses pendistribusiannya tidak sembarangan. “Butuh tenaga, butuh data untuk mendistribusikan itu. Kan memang tidak asal didistribusikan,” tandasnya.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda
BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Perolehan zakat yang dikumpulkan Baznas Kabupaten Bondowoso masih minim. Jauh dari potensi zakat ASN di lingkungan Pemkab Bondowoso. Hal tersebut mendapatkan tanggapan dari Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso H Akhmadi.
Menurut dia, pencapaian yang dirasa minim tersebut karena kurangnya sosialisasi ataupun edukasi kepada masyarakat dan ASN. Karenanya, masyarakat masih berkutat pada kebiasaan penyaluran zakat langsung kepada masyarakat tidak mampu atau melalui guru mengaji. “Ini memang membutuhkan waktu yang lama. Apalagi sudah seakan menjadi tradisi di masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, pencapaian zakat yang jauh dari potensi juga disebabkan banyak faktor. Termasuk faktor ekonomi masyarakat di dalamnya. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini, kondisi perekonomian belum pulih 100 persen.
Menurut Akhmadi, ke depan Baznas perlu menunjukkan dan membuktikan program yang dimiliki. Hal itu agar banyak orang bisa mengetahui manfaat dari kegiatan tersebut. “Sehingga, begitu mereka mau menyalurkan ke Baznas lewat UPZ, masyarakat sudah tahu,” terangnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap penyaluran zakat dari Baznas bisa bermanfaat sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Apalagi proses pendistribusiannya tidak sembarangan. “Butuh tenaga, butuh data untuk mendistribusikan itu. Kan memang tidak asal didistribusikan,” tandasnya.
Jurnalis: mg3
Fotografer: mg3
Editor: Solikhul Huda