Mobile_AP_Rectangle 1
Dia bersama anaknya yang bernama Lovea Anya Safila terpaksa mengungsi ke rumah warga yang lain. Sebab, kondisi rumah yang dihantam banjir sudah rusak parah. “Kami dengan keluarga terpaksa mengungsi dulu, ke rumah warga yang berada di dataran tinggi, karena sekarang rumahnya sudah hancur,” terangnya.
Di sisi lain, Susanti masih bersyukur setelah berhasil lolos dari banjir bersama buah hatinya. Menurutnya, hal itu jauh lebih berharga dibanding dunia dan seluruh isinya. “Tapi, saya bersyukur masih bisa menyelamatkan diri dan anak saya. Biarkan yang lain hilang dan rusak, yang penting keluarga kami selamat,” pungkasnya.
Sementara itu, Senin (13/2) lalu, keluarga korban hanya bisa menyelamatkan barang yang sudah hancur. Seperti jemuran baju, rak piring yang sudah rusak, serta barang-barang kecil yang bisa diselamatkan. Barang lainnya seperti kursi yang ada di ruang tamu rusak karena dihantam potongan kayu.
Mobile_AP_Rectangle 2
Perabotan rumah tangga yang ada di dapur juga hilang terbawa banjir bandang yang masuk ke dalam rumahnya. Teras dan pintu ruang tamu juga hancur. Tembok belakang rumah pun jebol setelah tidak kuat menahan terjangan lumpur yang masuk dari arah depan.
Lumpur bercampur potongan kayu memenuhi ruang tamu. Kursi dan hiasan yang ada di ruang tamu juga tertimbun lumpur hingga setebal 1 meter lebih. Keluarga korban yang berusaha menyelamatkan barang-barang kesulitan untuk masuk.
Ada satu lemari ukuran besar yang masih utuh. Hanya itu baju-baju yang bisa terselamatkan. Sedangkan bufet kecil yang ada di ruang keluarga juga hilang terbawa banjir. (c2/nur)
- Advertisement -
Dia bersama anaknya yang bernama Lovea Anya Safila terpaksa mengungsi ke rumah warga yang lain. Sebab, kondisi rumah yang dihantam banjir sudah rusak parah. “Kami dengan keluarga terpaksa mengungsi dulu, ke rumah warga yang berada di dataran tinggi, karena sekarang rumahnya sudah hancur,” terangnya.
Di sisi lain, Susanti masih bersyukur setelah berhasil lolos dari banjir bersama buah hatinya. Menurutnya, hal itu jauh lebih berharga dibanding dunia dan seluruh isinya. “Tapi, saya bersyukur masih bisa menyelamatkan diri dan anak saya. Biarkan yang lain hilang dan rusak, yang penting keluarga kami selamat,” pungkasnya.
Sementara itu, Senin (13/2) lalu, keluarga korban hanya bisa menyelamatkan barang yang sudah hancur. Seperti jemuran baju, rak piring yang sudah rusak, serta barang-barang kecil yang bisa diselamatkan. Barang lainnya seperti kursi yang ada di ruang tamu rusak karena dihantam potongan kayu.
Perabotan rumah tangga yang ada di dapur juga hilang terbawa banjir bandang yang masuk ke dalam rumahnya. Teras dan pintu ruang tamu juga hancur. Tembok belakang rumah pun jebol setelah tidak kuat menahan terjangan lumpur yang masuk dari arah depan.
Lumpur bercampur potongan kayu memenuhi ruang tamu. Kursi dan hiasan yang ada di ruang tamu juga tertimbun lumpur hingga setebal 1 meter lebih. Keluarga korban yang berusaha menyelamatkan barang-barang kesulitan untuk masuk.
Ada satu lemari ukuran besar yang masih utuh. Hanya itu baju-baju yang bisa terselamatkan. Sedangkan bufet kecil yang ada di ruang keluarga juga hilang terbawa banjir. (c2/nur)
Dia bersama anaknya yang bernama Lovea Anya Safila terpaksa mengungsi ke rumah warga yang lain. Sebab, kondisi rumah yang dihantam banjir sudah rusak parah. “Kami dengan keluarga terpaksa mengungsi dulu, ke rumah warga yang berada di dataran tinggi, karena sekarang rumahnya sudah hancur,” terangnya.
Di sisi lain, Susanti masih bersyukur setelah berhasil lolos dari banjir bersama buah hatinya. Menurutnya, hal itu jauh lebih berharga dibanding dunia dan seluruh isinya. “Tapi, saya bersyukur masih bisa menyelamatkan diri dan anak saya. Biarkan yang lain hilang dan rusak, yang penting keluarga kami selamat,” pungkasnya.
Sementara itu, Senin (13/2) lalu, keluarga korban hanya bisa menyelamatkan barang yang sudah hancur. Seperti jemuran baju, rak piring yang sudah rusak, serta barang-barang kecil yang bisa diselamatkan. Barang lainnya seperti kursi yang ada di ruang tamu rusak karena dihantam potongan kayu.
Perabotan rumah tangga yang ada di dapur juga hilang terbawa banjir bandang yang masuk ke dalam rumahnya. Teras dan pintu ruang tamu juga hancur. Tembok belakang rumah pun jebol setelah tidak kuat menahan terjangan lumpur yang masuk dari arah depan.
Lumpur bercampur potongan kayu memenuhi ruang tamu. Kursi dan hiasan yang ada di ruang tamu juga tertimbun lumpur hingga setebal 1 meter lebih. Keluarga korban yang berusaha menyelamatkan barang-barang kesulitan untuk masuk.
Ada satu lemari ukuran besar yang masih utuh. Hanya itu baju-baju yang bisa terselamatkan. Sedangkan bufet kecil yang ada di ruang keluarga juga hilang terbawa banjir. (c2/nur)