DABASAH, Radar Ijen – Minyak goreng kemasan di toko modern berjaringan telah ditetapkan untuk dijual pada satu harga. Walaupun demikian, ternyata stoknya masih sulit didapatkan. Hal itu karena masih tingginya daya beli masyarakat. Setiap siang hingga sore hari, minyak goreng di toko modern habis dibeli oleh masyarakat. Akibatnya, beberapa warga lainnya tidak kebagian.
Hasanah, warga Kecamatan Maesan, misalnya. Dia mengaku sudah mengetahui tentang informasi minyak satu harga di toko modern. Walaupun demikian, ketika dirinya mencoba untuk membeli minyak goreng, justru harus pulang dengan tangan kosong. Sebab, minyak yang ada pada display sudah habis terjual. “Sudah berulang kali saya ke toko modern berjaringan, selalu habis. Di rak minyak goreng kosong,” kata dia.
Biasanya Hasanah mendatangi toko modern kurang lebih pukul 10.00 pagi. Namun, ternyata minyak goreng sudah habis. Padahal dia mendengar adanya stok minyak goreng sudah disubsidi di toko tersebut. Sementara, ketika dia membeli di toko dekat rumahnya, harganya masih Rp 17.000. “Katanya minyak goreng memang susah sekarang. Minyak goreng kan dibutuhkan setiap hari. Apalagi saat ini banyak kegiatan keagamaan,” imbuhnya.
Kejadian yang sama juga dialami oleh Sri Ningsih, warga Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso. Biasanya dia membeli minyak curah di toko dekat rumahnya. Tapi, kemarin (16/2) ternyata tempat biasanya dia membeli sudah kehabisan stok minyak. “Bingung saya tadi. Mau beli minyak literan (kemasan, Red) kemahalan,” katanya.
Karena untuk kebutuhan memasak, akhirnya Sri memutuskan untuk membeli minyak kemasan di toko modern. Namun, sesampainya di lokasi, ia tidak kebagian minyak. “Mau beli literan, eh malah habis barangnya,” imbuhnya.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Ijen di beberapa toko modern dari siang hingga malam hari, tidak tersedia minyak goreng dalam kemasan seperti biasanya. Hanya ada jenis minyak goreng yang terbuat dari minyak kelapa. Itu pun harganya jauh di atas minyak goreng pada umumnya.
Padahal sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) bekerja sama dengan produsen minyak di Sidoarjo untuk menggelar operasi pasar. Bahkan operasi pasar tersebut sudah digelar dua kali. Pada operasi pertama disiapkan 1.200 liter minyak goreng di tiga titik pasar. Kemudian, pada operasi kedua, disediakan 6.000 liter minyak untuk enam titik pasar. (ham/c2/lin)